tirto.id - Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni. Tujuan seni pertujuan adalah memberikan hiburan bagi audiens.
Di sisi lain, seni pertunjukan juga merupakan ungkapan budaya. Seni ini turut menjadi wahana menyampaikan nilai-nilai budaya, termasuk norma-norma estetik-artistik sesuai perkembangan zaman.
Adapun jenis seni pertunjukan terdiri dari seni tari, seni drama, hingga seni musik. Semua bentuknya kerap kali dinikmati pada waktu senggang.
Pengertian Seni Pertunjukan
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1999:1087), kata “pertunjukan” diartikan sebagai “sesuatu yang dipertunjukkan; tontonan (bioskop, wayang, dsb); pameran (barang-barang)”.
Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Di dalamnya mengandung empat unsur, yakni waktu, ruang, tubuh si seniman, dan hubungan seniman dengan penonton.
Seni pertunjukan menurut para ahli seperti Malaranganjaya yaitu sebuah media untuk mengekspresiakan rasa dan karsa manusia. Adapun menurut Anantarfi, seni pertunjukan adalah media yang digunakan mengekspresikan atau menyampaikan pesan moral untuk penonton dalam wujud dialog atau gerakan.
Hiburan seni ini dimaksudkan supaya orang-orang yang telah melakukan rutinitas sehari-hari menjadi terhibur, hilang rasa penat, dan lelah selama bekerja. Menurut Sumardjo dalam buku Seni Pertunjukan Indonesia (2001:2), seni pertunjukan adalah kegiatan di luar kegiatan kerja sehari-hari atau dilakukan di luar jam kerja untuk mencari nafkah.
Adapun kata “pertunjukan” mengandung tiga makna yaitu:
- Adanya pelaku kegiatan yang disebut penyaji;
- Adanya kegiatan yang dilakukan oleh penyaji dan kemudian disebut pertunjukan;
- Adanya orang (khalayak) yang menjadi sasaran suatu pertunjukan (pendengar atau audiens).
Unsur Seni Pertunjukkan
Seni pertunjukan memiliki lima unsur dasar. Semuanya merupakan elemen kunci yang saling terlibat dalam menghibur penonton. Unsur seni pertunjukan tersebut terdiri dari:
1. Waktu
Waktu digunakan untuk mengatur tempo, nada, ritme, dan pengaturan sesi di berbagai momen. Pengaturan waktu yang tepat akan meningkatkan pengalaman menikmati pertunjukan secara keseluruhan.
2. Ruang
Ruang adalah area yang menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan. Bentuknya bisa berupa panggung teater, sisa sudut jalan yang ramai, hingga panggung digital. Ruang menjadi lingkungan tempat pada penampil berinteraksi bersama penonton.
3. Tubuh pemain
Fisik atau tubuh pemain merupakan instrumen utama untuk menyampaikan pesan seni. Tubuh bukan sekadar wadah tanpa makna. Fisik pemain sangat penting dalam seni pertunjukan meskipun dalam wujud sosok digital.
4. Hubungan pemain dan penonton
Hubungan pemain dan penonton dalam bentuk interaksi akan menghidupkan pertunjukan. Interaksi ini mengikuti bentuk seni yang ditampilkan. Keterlibatan pemain dan penonton akan mempengaruhi energi dan suasana pertunjukan.
5. Konten atau pesan dari karya seni
Seni pertunjukan sama seperti seni lainnya yaitu hendak menyampaikan pesan sesuatu. Pesan tersebit seperti emosi, cerita, kesan, komentar sosial, hingga keindahan. Konten seni adalah esensi dalam pertunjukan.
Jenis-Jenis Seni Pertunjukan dan Penjelasannya
Seni pertunjukan memiliki beragam bentuk. Berikut macam-macam seni pertunjukan yang dapat dinikmati:
1. Seni Tari
Curt Sach dalam World History of The Dance mengatakan, tari merupakan gerak yang berirama. Sedangkan, menurut penari Corrie Hartong, tari adalah gerak-gerik badan yang diberi bentuk dan irama di dalam ruang.
Tari merupakan ungkapan gagasan maupun perasaan yang bersifat estetik dan memiliki makna yang dimplementasikan melalui gerak tubuh yang ditata dengan prinsip tertentu. Unsur utama dalam seni tari adalah gerak dan irama.
2. Seni drama (teater)
Istilah drama berasal dari bahasa Yunani “dramon” yang berarti “perbuatan” atau “gerak”. Sehingga, dapat diartikan bahwa drama merupakan seni untuk mengungkapkan pekerti manusia melalui perbuatan dipanggungkan.
Teater atau drama di Indonesia merupakan seni pertunjukan yang berfokus pada cerita, dialog, dan seni peran (akting). Ini termasuk dalam seni yang menggunakan lebih dari satu media. Dalam mengungkapkan makna, seni teater menggunakan bahasa teatrikal (pengalaman teater). Tujuan utama seni teater adalah pengalaman dan kenikmatan teatrikal.
Secara sederhana, teater (drama) adalah ungkapan, gagasan, maupun perasaan yang bersifat estetik dan memiliki makna serta diwujudkan melalui media gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
3. Wayang
Wayang menampilkan kisah pewayangan yang umumnya mengambil cerita Kerajaan Ramayana. Wayang ditampilkan melalui boneka yang dimainkan seorang dalang. Pertunjukan ini memadukan drama dengan aspek musikal dari alat musik gamelan.
4. Opera
Opera adalah seni drama yang seluruh alurnya ditampilkan pada sebuah panggung. Banyak karakter tokoh yang ditampilkan untuk mendukung cerita.
5. Orkestra
Orkestra adalah pertunjukan yang dilakukan kelompok besar musisi dengan memainkan beragam jenis alat musik secara bersama-sama. Mereka memainkan musik atas arahan dari seorang dirigen (conductor).
6. Pertunjukan musik
Seni musik sering ditampilkan melalui pertunjukan dengan digelarnya konser. Pertunjukan musik cukup universal yang bisa menampilkan berbagai genre sesuai kelompok penonton yang hendak dituju.
7. Sulap
Sulap adalah seni pertunjukan yang menggabungkan berbagai seni sekaligus seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dan sebagainya. Penonton diajak menikmati seni gerakan manipulatif yang menghibur.
Contoh Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan memiliki contoh yang sangat banyak. Ada seni pertunjukan tradisional dan modern yang sama-sama lestari sampai sekarang. Berikut berbagai karya seni pertunjukan :
1. Contoh seni pertunjukan tradisional
Seni pertunjukan tradisional misalnya:
- Tari Saman (Provinsi Aceh)
- Tari Tor-Tor (Sumatera Utara)
- Tari Sriwijaya (Sumatera Selatan)
- Tari Payung (Bukit Tinggi, Sumatera Barat)
- Tari Ya-Fattah (Jambi)
- Tari Tabot Tari (Bengkulu).
- Lenong (Betawi)
- Ketoprak (Jawa Tengah dan DIY)
- Ludruk (Jawa Timur)
- Cupak Gerantang (Lombok)
- Wayang (Jawa)
- Arja (Bali)
2. Contoh seni pertunjukan modern
Karya seni pertunjukan modern seperti:
- Konser musik
- Pementasan opera
- Konser digital
- Pertunjukan orkestra jalanan
- Teater musik
- Tari kontemporer
- Teater virtual
- Podcast drama
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar