Belajar Mengenal Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan

1 month ago 52

Secara umum, perkembangbiakan vegetatif pada hewan terjadi secara aseksual atau tanpa melalui proses perkawinan. Biasanya, hewan yang berkembangbiak dengan cara vegetatif memiliki ciri-ciri bentuk ukuran tubuh relatif kecil, lunak, fisik tidak sempurna, dan tidak memiliki tulang belakang.

Baca Juga: Kenali Organ Gerak Cacing, Fungsi, dan Keunikannya

Mempelajari Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan

Perkembangbiakan hewan merupakan salah satu ciri khas makhluk hidup. Secara umum, terdapat dua jenis perkembangbiakan, yaitu seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan vegetatif umumnya terjadi pada hewan tingkat rendah, yaitu hewan dengan struktur anatomi tubuh yang lebih sederhana. Hewan-hewan ini mampu berkembang biak tanpa memerlukan peleburan sel kelamin, sehingga proses reproduksi dapat berlangsung lebih cepat dan efisien.

Pengertian Perkembangbiakan Vegetatif

Perkembangbiakan generatif melibatkan proses perkawinan, di mana terjadi pembuahan antara sel kelamin jantan dan betina. Contoh hewan yang berkembang biak secara generatif adalah sapi, bebek, burung, kucing, dan ular boa.

Sementara itu, perkembangbiakan vegetatif berlangsung tanpa proses perkawinan. Proses ini memungkinkan hewan berkembang biak secara mandiri tanpa keterlibatan sel kelamin, sehingga berbeda dengan perkembangbiakan generatif.

Salah satu contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan adalah amoeba. Amoeba termasuk dalam kelompok protozoa dan merupakan organisme bersel satu. Dalam proses perkembangbiakannya, amoeba melakukan pembelahan diri. 

Di mana satu sel membelah menjadi dua sel baru yang identik. Proses ini memungkinkan amoeba berkembang biak dengan cepat tanpa memerlukan pasangan.

Sebagai informasi, perkembangbiakan secara generatif membutuhkan dua induk hewan, yakni jantan dan betina. Sementara itu, perkembangbiakan vegetatif hanya melibatkan satu induk saja. Hal inilah yang menjadi ciri utama perkembangbiakan hewan secara vegetatif.

Ciri perkembangbiakan vegetatif selanjutnya adalah tidak melibatkan pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina. Hal ini karena proses perkembangbiakan yang berlangsung hanya terdiri dari satu induk saja.

Karena tidak melibatkan pertemuan sel kelamin, maka perkembangbiakan vegetatif juga tidak melibatkan proses pembuahan. Kendati demikian, perkembangbiakan ini melalui beberapa metode khusus. Umumnya, terdapat tiga metode yang berlangsung pada perkembangbiakan vegetatif yakni membelah diri, tunas, dan fragmentasi.

Ciri yang terakhir adalah individu yang baru memiliki karakter serupa dengan induknya. Hal ini jelas berbeda dengan perkembangbiakan generatif yang mungkin menghasilkan keturunan tak sama.

Pada dasarnya, perkembangbiakan generatif mempertemukan dua sel dalam keturunannya. Sementara itu, perkembangbiakan vegetatif hanya memiliki satu sel yang memiliki keturunan cenderung sama dengan induknya. 

Contoh Perkembangbiakan secara Vegetatif 

Perkembangbiakan vegetatif pada hewan terjadi tanpa adanya pembuahan ataupun keterlibatan sel kelamin. Jenis metode ini, umum ditemukan pada hewan tingkat rendah yang memiliki kemampuan regenerasi tinggi.

Baca Juga: Mengenal Sistem Pencernaan Amfibi, Hewan dengan Dua Habitat

Perkembangbiakan dengan Cara Tunas

Pada dasarnya, perkembangbiakan hewan dengan cara tunas, berbeda dengan metode yang terjadi pada tumbuhan. Dalam hal ini, tunas pada hewan harus menempel pada tubuh induknya selama beberapa waktu tertentu.

Ketika tunas sudah dapat bertahan hidup, barulah ia melepaskan diri dari sang induk. Beberapa hewan yang berkembangbiak dengan cara tunas memiliki ciri-ciri tubuh yang lentur dan tidak mempunyai kaki. Biasanya, jenis hewan ini hidup di air tawar maupun air laut. Misalnya, hydra, obelia, dan ubur-ubur.

Perkembangbiakan dengan Cara Fragmentasi

Fragmentasi merupakan cara perkembangbiakan hewan dengan memotong salah satu bagian tubuhnya. Dalam prosesnya, potongan tersebut tidak mati, namun tetap hidup dan tumbuh menjadi bagian individu baru.

Sebagai informasi, bagian tubuh yang terpotong dalam proses fragmentasi berupa bagian atas maupun bagian bawah. Selanjutnya, potongan tersebut berkembang dan tumbuh menjadi bentuk sempurna, mirip seperti induknya.

Salah satu contoh perkembangbiakan hewan dengan proses fragmentasi adalah cacing pita dan cacing pipih. Perkembangbiakan vegetatif pada hewan ini cukup unik, karena cacing pita memiliki bentuk yang memanjang dan tidak bercabang. 

Perkembangbiakan Hewan dengan Membelah Diri

Proses perkembangbiakan hewan dengan cara membelah diri terjadi pada virus. Dalam prosesnya, virus dapat menyebarkan penyakit dengan cara masuk ke organ pernapasan manusia. Seiring berjalannya waktu, virus mampu menyebar dengan cepat melalui proses pembelahan diri.

Berdasarkan hal tersebut, membelah diri merupakan cara perkembangbiakan hewan yang memiliki ukuran sangat kecil, bahkan sulit terlihat langsung oleh mata. Di samping itu, hewan juga tidak memiliki bentuk tubuh sempurna. Dalam hal ini, berbagai jenis virus yang ada, biasanya melakukan perkembangbiakan dengan proses membelah diri.

Baca Juga: Jenis Gigi Hewan Ruminansia dan Fungsinya Masing-Masing

Perkembangbiakan vegetatif pada hewan terjadi secara aseksual atau tanpa melalui proses perkawinan. Jenis hewan yang melalui proses ini memiliki ciri-ciri bentuk ukuran tubuh kecil, lunak, fisik tidak sempurna, dan tidak memiliki tulang belakang. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |