Mendikti Saintek Evaluasi SNPMB Tahun 2025 untuk Pastikan Keadilan Siswa

1 month ago 42

harapanrakyat.com,- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, evaluasi sistem SNPMB Tahun 2025.

Evaluasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru ini dilakukan setelah banyak siswa hampir gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Sebab masih banyak sekolah belum selesaikan finalisasi PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa).

Satryo menegaskan, hak siswa yang telah berjuang selama bertahun-tahun harus tetap terjaga. Dengan demikian, kendala administratif tidak boleh menghalangi mereka dalam mendapatkan akses ke perguruan tinggi.

Baca Juga: Menteri Dikti Satryo Brodjonegoro Bantah Tuduhan Arogansi dan Rekaman Suara Bocor

Registrasi Data pada Sistem SNPMB Tahun 2025

Mendikti Saintek juga akan meninjau kembali integrasi data antara sekolah dan lembaga seleksi nasional. Sebab menurutnya, keterlambatan penginputan data dan perubahan sistem pada menit terakhir telah menyebabkan kepanikan di kalangan siswa dan pihak sekolah.

“Jika masih ada siswa yang terdampak akibat sistem yang belum siap, kami akan mencari solusi agar mereka tidak jadi korban,” kata Satryo, Sabtu (8/2/2025).

Sebelumnya, karena masih banyak sekolah yang belum selesaikan finalisasi PDSS, Mendikti Saintek memperpanjang masa finalisasi hingga 8 Februari 2025, pukul 04.00 WIB.

Keputusan ini memberikan tambahan waktu sembilan jam bagi sekolah agar dapat menyelesaikan penginputan data siswa yang akan mengikuti SNBP.

Satryo menegaskan, perpanjangan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi keterlambatan dari pihak sekolah. Ia menduga beberapa sekolah mungkin mengalami kendala teknis dalam proses pengisian data.

“Kami masih memberikan kesempatan agar para siswa tetap memiliki peluang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” ujar Satryo.

Gubernur Jawa Barat Terpilih Dukung Penyelesaian Masalah SNPMB

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, turut memberikan solusi atas polemik SNPMB 2025 saat berkunjung ke SMAN 4 Kabupaten Karawang.

Ia menegaskan pentingnya menyelamatkan hak siswa yang ingin melanjutkan pendidikan melalui jalur prestasi alias SNBP.

Dedi mengungkap, salah satu penyebab gagalnya siswa mendaftar SNBP adalah kurangnya tenaga pengelola PDSS di sekolah.

Untuk mengatasi masalah ini, ia merekomendasikan penambahan jumlah operator pendataan dari satu orang menjadi tiga orang agar pekerjaan lebih efektif.

Baca Juga: Siapkan Generasi Muda Berkelas Internasional, Pemerintah Bangun Empat SMA Unggulan Garuda

Sebagai bentuk dukungan, Dedi juga memberikan bantuan finansial sebesar Rp 2 juta per orang kepada para operator. Dalam kunjungannya, ia menekankan pentingnya fokus dalam bekerja agar seluruh data siswa bisa diselesaikan tepat waktu.

“Kita ingin semua siswa mendapatkan kesempatan yang adil untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi,” kata Dedi.

Dengan adanya evaluasi dari Mendikti Saintek dan dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan sistem SNPMB Tahun 2025 dapat berjalan lebih baik dan memberikan keadilan bagi seluruh siswa di Indonesia. (Feri/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |