Sejarah Keramat Empang Bogor, Warisan Ulama Besar Tanah Jawa

10 hours ago 7

Sejarah Keramat Empang Bogor menjadi salah satu jejak penting dalam perkembangan Islam di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Barat. Masjid ini tak sekadar tempat ibadah, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang begitu dalam. Nuansa religi dan kehangatan spiritual sangat terasa, sehingga mampu menyentuh hati siapa saja yang berkunjung. Banyak peziarah yang datang bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga mengenang perjuangan seorang ulama besar yang turut membangun peradaban Islam Nusantara.

Baca Juga: Teluk Mauritsbaai, Sejarah Nama Pantai Pangandaran di Zaman Kolonial Belanda yang Nyaris Terlupakan

Masjid yang akrab dengan sebutan Masjid Empang Bogor ini telah berdiri sejak tahun 1828. Dari megahnya bangunan masjid dan suasana tenang yang menyelimutinya, tersimpan kisah perjuangan Habib Abdullah bin Mukhsin Al Athas Ia seorang ulama keturunan Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Kisah dalam catatan sejarah Indonesia ini menjadi warisan berharga yang terus hidup dalam hati masyarakat Bogor hingga saat ini.

Sejarah Keramat Empang Bogor, Jawa Barat

Awal mula munculnya dari Keramat Empang Bogor ini ketika Habib Abdullah bin Mukhsin Al Athas tiba di Indonesia setelah menunaikan ibadah haji keduanya. Pada masa itu, beliau menetap di Pekalongan sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Bogor. 

Habib Abdullah memilih kawasan Empang karena suasananya yang sejuk dan asri. Keberadaan empang-empang yang mengelilingi kala itulah akhirnya menjadi ciri khas wilayah tersebut. Tak heran bila masjid yang ia bangun kemudian terkenal dengan sebutan Masjid Empang.

Masjid ini menjadi pusat kegiatan dakwah dan pengajaran agama Islam masyarakat Bogor. Habib Abdullah terkenal sebagai seorang Waliyullah. Yakni, orang yang memiliki ilmu agama mendalam dan nasab mulia. Nasabnya langsung tersambung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga membuatnya sangat mendapat penghormatan dari kalangan ulama dan masyarakat sekitar.

Terdapat Makam Keluarga di Sekitar Masjid

Sejarah Keramat Empang Bogor selanjutnya, sekitar masjid ini pula terdapat makam beliau beserta anak-anaknya. Antara lain Al Habib Mukhsin Bin Abdullah Al Athas, Habib Zen Bin Abdullah Al Athas, dan beberapa keturunannya. 

Selain itu, terdapat pula makam ulama besar lainnya seperti Habib Abdurrohman Bin Ahmad Assegaf. Area makam ini kerap mendapat kunjungan peziarah dari berbagai daerah, bahkan dari luar kota. Suasana religius dan khidmat sangat terasa, seakan menghadirkan ketenangan hati dan kedamaian batin.

Dalam kitab Manaqib Habib Abdullah bin Mukhsin Al Athas, mengungkapkan bahwa beliau adalah sosok yang berjasa dalam menyebarkan dakwah Islam Nusantara. Semasa hidupnya, beliau rutin mengajarkan kitab-kitab penting seperti Faturrabaniah, Ratibul Ahtas, dan Ratibul Hadad kepada murid-muridnya. Warisan ilmu itu tetap hidup hingga kini, karena kitab tersebut masih masyarakat bacakan setiap magrib dalam masjid ini.

Baca Juga: Danau Bacan Sukabumi, Ini Sejarah di Balik Keindahannya

Rumah dengan Benda-benda Bersejarah Lain

Bagian samping masjid, berdiri sebuah rumah peninggalan Habib Abdullah yang saat ini ditempati oleh keturunannya. Rumah itu dijaga oleh Khalifah Empang, yang dipercaya memelihara masjid, makam, dan benda-benda peninggalan sang ulama. 

Dalam rumah berukuran sekitar 200 meter persegi itu tersimpan barang-barang bersejarah. Seperti gamis, sorban, tongkat, dan kitab-kitab agama. Ada juga sebuah kamar khusus untuk berzikir yang hingga kini masih berfungsi dalam kegiatan keagamaan.

Menariknya, rumah ini tidak sembarang orang bisa memasukinya. Hanya peziarah yang telah mendapat izin dari Khalifah Empang yang dapat masuk dan menyaksikan langsung peninggalan sejarah tersebut. Sentuhan nilai-nilai adat dan tradisi Islam dalam kawasan ini membuat siapa saja yang datang merasakan ketentraman hati.

Menjadi Jejak Sejarah Peradaban Islam

Sejarah Keramat Empang Bogor bukan sekadar kisah tentang sebuah masjid tua, melainkan tentang perjuangan, dakwah, dan nilai keteladanan seorang ulama besar. Habib Abdullah bin Mukhsin Al Athas telah mewariskan nilai-nilai keislaman yang hingga kini masih terjaga dengan baik oleh keturunannya dan masyarakat sekitar.

Setiap sudut Masjid Empang menyimpan kenangan sejarah dan nilai spiritual yang tinggi. Tak sedikit peziarah yang mengaku merasakan kedamaian batin ketika berdoa di makam sang Waliyullah. Warisan kitab, rumah peninggalan, dan tradisi zikir masih lestari hingga sekarang, menjadi bukti nyata keteguhan Habib Abdullah dalam menanamkan nilai-nilai Islam.

Baca Juga: Situ Cileunca Pangalengan Bandung, Destinasi Wisata Menarik yang Penuh Mitos

Mengunjungi kawasan ini bukan hanya soal ziarah, tetapi juga tentang menyelami jejak sejarah peradaban Islam tanah Jawa. Kisah yang menyentuh hati dan membangkitkan kerinduan pada suasana religius masa lalu. Hingga saat ini, sejarah Keramat Empang Bogor terus hidup dalam hati masyarakat dan menjadi bagian penting dalam khazanah Islam Indonesia. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |