tirto.id - Apakah seseorang boleh menginap di Masjid Istiqlal Jakarta untuk kepentingan I'tikaf pada Ramadhan 2025? Dengan adanya kepentingan umat Islam mendekatkan diri kepada Allah dalam 10 malam terakhir bulan puasa, apakah Masjid Istiqlal dibuka untuk umum selama 24 jam penuh?
Masjid Istiqlal yang terletak di Jakarta Pusat dikenal sebagai salah masjid terbesar di Indonesia. Hal lumrah jika masjid ini menjadi tujuan umat muslim untuk melaksanakan ibadah. Apalagi pada saat Ramadhan seperti ini. Akan ada banyak orang yang ingin melakukan i'tikaf untuk mencari keutamaan Lailatul Qadr, malam yang lebih besar daripada malam 1.000 bulan.
I'tikaf adalah ibadah sunnah untuk menetap di masjid dalam waktu tertentu untuk mendekatkan diri kepaada Allah. I'tikaf biasanya dilaksanakan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah. I'tikaf bisa dilakukan hingga sepanjang malam. Tidak jarang umat muslim yang melaksanakannya menginap di lokasi ibadah atau masjid.
Apakah Boleh Menginap di Masjid Istiqlal untuk Itikaf 2025?
Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Terkait i'tikaf, sudah menjadi rutinitas Masjid Istiqlal menggelarnya pada setiap Ramadhan. Otomatis, masjid ini memperbolehkan umat muslim yang berniat untuk melaksanakan ibadah Itikaf.
Pada hari biasa, Masjid Istiqlal dibuka pada pukul 03.00 hingga 23.00 WIB. Khusus pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, masjid dibuka hingga 24 jam.
Pada Ramadhan 1446H ini dari pihak Masjid Istiqlal turut membuka layanan itikaf terpadu. Layanan diperuntukan bagi jamaah yang akan mengikuti rangkaian kegiatan selama 10 hari full tanpa pulang-pergi.
Pendaftaran iktikaf terpadu terbuka unuk 300 kuota dengan 150 jamaah laki-laki dan 150 jamaah perempuan. Umur minimal pendaftar yakni 12 tahun. Bagi yang berusia 60 s/d 65 tahun wajib mengumpulkan surat keterangan sehat dari dokter dan memiliki pendamping selama ibadah.
Dokumen lain yang perlu dikumpulkan yakni foto diri terbaru dan juga KTP. Pendaftaran bisa klik link di bit.ly/Itikafistiqlal2025
Bolehkah Menginap di Masjid Istiqlal Selain untuk Itikaf?
Banyak program yang dibuat oleh Masjid Istiqlal untuk Ramadhan 2025. Di antaranya adalah paket 4.000 boks untuk buka puasa dan sahur. Ada pula kegiatan tadarus al-Qur'an.
Biasanya, pada 10 hari terakhir Ramadhan akan ada kegiatan di masjid ini selama 24 jam sehari.
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyebutkan, ada juga hotel gratis yang disediakan oleh Masjid Istiqlal. Sejauh ini yang yang dibangun adalah 56 kamar. Nantinya, kamar-kamar ini digunakan untuk memfasilitasi para musafir dan tamu yang datang ke masjid Istiqlal.Terkait siapa yang bisa menginap di kamar-kamar tersebut, dipastikan bahwa masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di Jakarta dan/atau di sekitar Masjid Istiqlal tidak diperbolehkan. Penginapan tersebut khusus diperuntukan untuk para musafir dari luar Jakarta.
Rencananya, pembangunan penginapan akan selesai pada akhir Ramadhan. Selanjutnya, kamar penginapan itu akan dibuka untuk umum dan tidak terbatas hanya untuk bulan Ramadhan saja.
Kapan Itikaf di Masjid Istiqlal 2025?
Masjid Istiqlal akan dibuka selama 24 jam selama 20-29 Maret 2025, bertepatan dengan ibadah i'tikaf yang dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Para jamaah yang tidak mengikuti program i'tikaf terpadu, tetap bisa melaksanakan ibadah i'tikaf secara mandiri. Oleh karenanya, tiap jamaah i'tikaf mandiri bisa menyiapkan kebutuhannya secara mandiri juga.
Ibadah i'tikaf merupakan salah satu ibadah yang paling diminati karena selain untuk mencari keutamaan malam Lailatul Qadr. Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada 10 malam terakhir,” (H.R Ibnu Hibban).
tirto.id - Edusains
Kontributor: Rachma Dania
Penulis: Rachma Dania
Editor: Fitra Firdaus