Kembaran Nabi Yakub, Punya Sifat Iri dan Penuh Kebencian

1 day ago 15

Kembaran Nabi Yakub mengundang rasa penasaran umat muslim. Nabi Yakub itu sendiri merupakan putra Nabi Ishaq. Terkait kelahirannya, masih ada sebagian umat muslim yang ternyata belum tahu bahwa sang nabi memiliki kembaran.

Baca Juga: Kisah Mukjizat Nabi Hizqil yang Menghidupkan Ribuan Orang Mati

Akan tetapi, saudara kembarnya tampak memusuhi sang nabi. Meski begitu, tentu juga perlu mengetahui bagaimana kisahnya. Untuk tahu informasi selengkapnya tentang kembaran ini pun, bisa mencermati uraian sejarah nabi berikut.

Kembaran Nabi Yakub As

Biasanya anak kembar memiliki keterikatan satu sama lain sehingga senantiasa rukun dan saling melindungi. Namun hal tersebut rupanya tidak terjadi pada keluarga Nabi Yakub. Hal ini karena kembarannya tampak memusuhinya.

Sang kembaran itu sendiri bernama Ishu. Saudara kembar ini saling bersengketa dan bersaing. Rupanya hal tersebut lantaran Ishu dendam terhadap saudara kembarnya.

Ia menganggap ibunya lebih memanjakan dan menyayangi Yakub. Rasa bencinya semakin menggabung-gebu saat tahu sang ibu mengajukan Yakub untuk diberkahi dan didoakan oleh ayahnya. Sementara sang kembaran tidak diberitahu sehingga tak memperoleh kesempatan seperti halnya Nabi Yakub.

Alasan Sang Ibu Lebih Sayang Yakub

Ibu Nabi Ayub bernama Rifqah binti A’zar. Ada alasan tersendiri kenapa sang ibu lebih sayang terhadap Yakub. Rupanya hal tersebut dilakukan karena Nabi Ishaq lebih sayang terhadap Ishu.

Ishu memang memiliki sifat yang jauh berbeda dengan kembarannya. Ia memiliki sifat buruk. Oleh karena itu, Nabi Ishaq lebih peduli dan banyak mencurahkan kasih sayang kepadanya.

Bahkan ia sering meminta Ishu untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya yaitu menyediakan makanan. Hal ini karena tiap kembaran Nabi Yakub ini menyediakan makanan untuk sang ayah, lantas didoakan agar menjadi anak baik.

Karena Ishu mendapatkan lebih banyak kasih sayang dari sang ayah, ibunya lantas memanjakan saudara kembarnya. Dengan demikian, keduanya bisa mendapatkan kasih sayang yang adil dari kedua orang tuanya. Namun ternyata hal tersebut tidak dirasakan oleh Ishu sehingga iri terhadap saudara kembarnya.

Baca Juga: Kisah Nabi Idris dengan Malaikat Maut yang Ingin Merasakan Mati

Nabi Yakub Mengadukan Kembarannya

Hari demi hari Ishu semakin membenci saudara kembarnya. Hal tersebut terlihat jelas lantaran Ishu memiliki sikap dingin dan kaku. Bahkan ia juga sering melontarkan kata-kata sindiran.

Hal ini lantaran ia sangat dengki dan iri hati kepada saudara kembarnya. Mirisnya lagi, sang kembaran juga sering mengancam Nabi Yakub. Mendapatkan perlakuan demikian, sang nabi lantas mengadukannya kepada Nabi Ishaq.

Ia memohon pertolongan kepada ayahnya untuk memberikan solusi dalam menghadapi saudara kembarnya. Dalam pengaduan tersebut, sang ayah memang sudah kesal karena hubungan kedua putranya semakin merenggang. Ia juga menegaskan bahwa usianya tidak lagi mampu untuk menengahi keduanya.

Pada akhirnya, ia meminta Nabi Yakub untuk hijrah ke Fadan A’raam yang ada di daerah Iraq. Di tempat tersebut, ia bisa bertemu dengan saudara ibunya, Laban bin Batu’il. Lalu ia juga diminta untuk menikah dengan salah seorang putrinya.

Nabi Yakub Pergi ke Iraq

Nabi Yakub menuruti nasehat dan saran dari ayahnya sehingga pergi ke Iraq karena berseteru dengan sang kembaran. Ia meninggalkan rumahnya dengan restu dan doa dari kedua orang tuanya. Saat perjalanan, Yakub bertemu dengan Rahil, putri Laban.

Ia lantas menerangkan tujuan kedatangannya. Setelah itu, Rahil dengan senang hati mengantarkannya ke rumahnya. Setibanya di rumah, Laban menyiapkan tempat untuk Yakub.

Di kediaman Laban tersebut, Yakub seperti tinggal di rumah sendiri. Ia tinggal cukup lama hingga akhirnya menikahi sepupunya yang tidak lain adalah putri Laban. Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai 10 anak dan hidup dengan penuh kecukupan.

Ia lantas kembali ke Kan’an. Di negeri asalnya, ia dikaruniai lagi dua putra yang bernama Yusuf dan Bunyamin. Karena hal itu, anaknya jadi 12 orang.

Di tempat inilah Nabi Yakub menyempurnakan risalah sang ayah. Ia menyampaikan ajaran Allah SWT. Selanjutnya, tugas tersebut diemban oleh Yusuf yang juga menjadi nabi.

Baca Juga: Kisah Nabi Saleh a.s. Tentang Mukjizat Unta Keluar dari Batu

Dari uraian di atas, tentu bisa tahu bagaimana kisah kembaran Nabi Yakub. Sang kembaran memang memiliki sifat buruk hingga terang-terangan memusuhi Nabi Yakub. Meski begitu, sang nabi tidak kembali memusuhinya, melainkan lebih bersabar dalam menghadapinya. Pada akhirnya, kesabaran tersebut membuatnya hidup makmur dan penuh berkah. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |