harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan klarifikasi terkait isu kebijakan Pemprov Jabar yang menghapus bantuan untuk pesantren. Pernyataan ini disampaikan karena adanya kabar simpang siur yang beredar di masyarakat.
Menurutnya, informasi yang menyebutkan seolah-olah bantuan pesantren telah dihilangkan merupakan kesalahpahaman yang perlu diluruskan.
Pernyataan itu disampaikan langsung oeh Dedi Mulyadi melalui unggahan video terbarunya di akun TikTok @dedimulyadiofficial pada Kamis (24/07/2025).
“Tidak ada kebijakan Provinsi Jawa Barat menghapus bantuan terhadap pesantren,” kata Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Mantan Istri Dedi Mulyadi Bongkar Alasan Dirinya dan Yudistira Tak Hadir di Pernikahan Maula Akbar
Gubernur Jawa Barat Evaluasi Program Bantuan untuk Pesantren, Ada Temuan Mengejutkannya!
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian menjelaskan bahwa yang sedang dilakukan saat ini adalah evaluasi menyeluruh terhadap bantuan untuk pesantren yang selama ini diberikan. Hal itu karena ditemukan ketimpangan distribusi.
Evaluasi dilakukan karena bantuan selama ini lebih banyak terkonsentrasi di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, sementara daerah lain kurang mendapat perhatian. Ia ingin memastikan seluruh wilayah mendapatkan porsi bantuan secara adil dan merata.
“Yang ada adalah melakukan evaluasi terhadap bantuan yang selama ini dilakukan,” terangnya.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga mengungkap adanya temuan yang lebih serius. Ia menyebut ada sejumlah bantuan yang justru mengalir ke lembaga yang secara administratif bertentangan dengan aturan perundang-undangan.
“Banyak saya temukan bantuan-bantuan itu malah ngalir ke lembaga atau yayasan yang seluruh aspek administrasinya menurut saya itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Undang-undang,” ungkapnya.
Gubernur Jabar juga menyoroti ketimpangan dalam jumlah bantuan. Ia mengaku menemukan satu lembaga yang mendapatkan hampir Rp50 miliar. Hal ini dianggapnya tidak adil serta bertentangan dengan nilai keislaman.
Pemerintah Jabar Evaluasi Bantuan untuk Pesantren, Dedi Mulyadi Imbau Masyarakat Bersabar
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta masyarakat untuk bersabar. Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jabar saat ini tengah menyusun skema penyaluran bantuan untuk pesantren yang lebih adil, agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh para santri yang membutuhkan.
“Untuk itu mohon semuanya bersabar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mencari formulasi yang tepat agar anggaran negara ini tepat sasaran dan memiliki dampak terhadap para santri,” imbuhnya.
Ia menambahkan, bahwa fokus bantuan ini akan diarahkan pada pesantren yang selama ini kurang tersentuh bantuan pemerintah dan para santri dari keluarga menengah ke bawah, terutama yang belajar di pesantren kecil agar mereka tetap semangat dalam menuntut ilmu.
“Sehingga para santri terutama santri dari kalangan masyarakat menengah ke bawah di pesantren-pesantren kecil, bisa menikmati anggaran dari pemerintah provinsi,” ujar Dedi Mulyadi.
Menutup pernyataannya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf jika kebijakan yang diambilnya menimbulkan kekecewaan bagi sebagian pihak.
Baca Juga: Dituding Cuci Tangan Tragedi Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak di Garut, KDM: Saya Tidak Ngibul
“Mohon maaf apabila kebijakan saya membuat kecewa beberapa pihak, salam hormat,” tandasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)