Tuding Proyek BBWS Citanduy di Pangandaran Kurang Kajian hingga Sebabkan Banjir Ratusan Hektar Sawah, Petani Mengamuk Bakal Jebol Tanggul

11 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Akibat ratusan hektar sawah sering kebanjiran, ratusan petani Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran mengamuk. Mereka berencana menjebol tanggul yang sudah dibangun BBWS Citanduy tahun 2023 lalu di perbatasan Desa Maruyungsari dan Desa Paledah, Kamis (22/5/25). 

Persoalan tersebut muncul setelah adanya proyek peninggian tanggul sungai oleh BBWS. Petani menduga, bukannya proyek tersebut menyelesaikan persoalan, namun malah menambah masalah. Pasalnya, sekitar 900 hektar sawah yang biasanya bisa panen, namun saat ini mereka harus menanam 5 hingga 7 kali dalam setahun. 

Bahkan, petani merasakan kesulitan tersebut berlangsung sejak 2 tahun terakhir, yakni semenjak adanya proyek peninggian tanggul. 

Petani Tuding Proyek Tanggul BBWS Kurang Kajian

Gunawan (61), salah satu petani mengatakan, pembangunan tanggul sipon apur oleh BBWS harusnya mengalir ke Sungai Ciseel. Namun kenyataannya malah merendam 900 hektar sawah di yang berada di desa tersebut. 

“Sejak 2 tahun ini sering kebanjiran setelah adanya proyek pembangunan tanggul,” tegas Gunawan. 

Ia bersama warga lainnya mengharapkan adanya penyodetan Tanah Negara (TN) yang melintasi Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang. Dengan begitu, maka airnya akan lancar dan tidak lagi merendam sawah. 

“Mau ke mana lagi kita minta bantuan? ke BBWS belum ada tanggapan dan solusi. Kita khawatir masyarakat jadi anarkis gara-gara tidak ada respon cepat dari pemerintah,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga sangat kecewa dengan BBWS yang tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan masyarakat soal proyek tahun 2023 itu. Sehingga setelah adanya kejadian seperti ini, masyarakat justru yang jadi korbannya. 

Masyarakat, sambungnya, menduga BBWS kurang matang dalam kajian sebelum menjalankan proyek tersebut. Akibatnya, dampaknya pun sangat merugikan petani. 

Ancaman Petani

Muji Hartono, warga lainnya, penyebab banjir ratusan hektar sawah di wilayahnya itu lantaran derasnya kiriman air. Kemudian, tidak adanya saluran pembuangan air yang memadai memperburuk situasi. 

Dalam waktu tiga hari jika tidak solusi dari pemerintah, kata Muji, masyarakat terpaksa akan menjebol jalan agar pembuangan air bisa lancar dan areal persawahan pun surut banjirnya. 

“Kita sepakat dengan Camat Padaherang untuk menunggu 3 hari ke depan setelah pihaknya melakukan konsultasi ke Bupati Pangandaran soal solusinya seperti apa,” terangnya. 

Gara-gara pembangunan tanggul ini, kata Muji, para petani merugi miliaran rupiah lantaran mereka selalu gagal panen. 

“Bayangkan saja, kita tanam bisa sampai 5 hingga 7 kali dalam satu musim dan ujungnya banjir lagi. Terlebih sekarang musim hujan, kiriman air dari daerah lain sangat tinggi, bahkan di Maruyungsari banjirnya sudah masuk kebun warga,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Plt Camat Padaherang Solihin Victoria mengatakan, pihaknya mengklaim sudah melaporkan persoalan ini jauh-jauh hari kepada Pemda. Namun sampai saat ini belum ada solusinya. 

Karena itu, ia pun meminta Bupati Pangandaran agar secepatnya menyelesaikan persoalan banjir yang merugikan para petani ini. “Masyarakat meminta penanganannya cepat, jangan terlalu lama,” pungkasnya. (Mad/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |