Penyebab Demo Besar di Serbia, Kecam Presiden Vucic

17 hours ago 10

tirto.id - Demo besar-besaran terjadi di Belgrade, ibukota Serbia pada Sabtu, 15 Maret 2025. Unjuk rasa yang diikuti oleh ratusan ribu orang itu mengecam kepemimpinan Presiden Aleksandar Vucic.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, rencana untuk demo besar-besaran ini sudah diungkapkan sejak tragedi ricuh di gedung parlemen awal Maret kemarin. Mahasiswa yang mempelopori aksi turun ke jalan ini mengancam puncak aksi protes akan berlangsung pada 15 Maret 2025. Dan apa yang telah ditakutkan pun terjadi.

Diberitakan laman BBC, terdapat lebih dari 107 ribu orang yang memadati kota Belgrade pada Sabtu (15/3). Beberapa sumber mengatakan jika jumlah demonstran mencapai 325 ribu.

Mereka melakukan protes kepada pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic yang dinilai telah melakukan korupsi sehingga merugikan masyarakat dan menelan korban nyawa.

Penyebab Demo Besar di Serbia

Aksi protes ini dipicu sebuah kecelakaan yang terjadi di stasiun di Serbia pada November 2024 lalu. Atap stasiun kereta api tiba-tiba runtuh yang menewaskan 15 orang.

Mahasiswa menuding penyebab atap stasiun kereta api itu runtuh karena bahan bangunan yang dikorupsi saat pengerjaan renovasi.

Presiden Aleksandar Vucic yang saat ini sudah 10 tahun memerintah Serbia juga dianggap sudah waktunya untuk lengser dari jabatannya. Mahasiswa yang didukung oleh berbagai elemen masyarakat juga menyuarakan adanya pemilihan umum.

"Kami hanya menginginkan negara yang berfungsi. Kami menginginkan lembaga yang menjalankan tugasnya dengan baik. Kami tidak peduli partai mana yang berkuasa. Namun, kami membutuhkan negara yang berfungsi, bukan negara tempat Anda tidak mendapatkan keadilan selama lebih dari empat bulan." ujar Jana Vasic, mahasiswa hukum yang ikut berdemo.

Meskipun telah menetapkan 16 terdakwa termasuk mantan Menteri Konstruksi Goran Vesic, para mahasiswa masih belum puas dengan hal itu, mereka menuntut adanya transparansi dalam proyek pembangunan stasiun kereta api tersebut.

Presiden Aleksandar Vucic Menolak Mundur

Menanggapi protes besar yang menginginkan dirinya untuk turun dari jabatannya. Presiden Vucic menegaskan jika dirinya tidak akan mundur.

"Saya tidak menyerah pada pemerasan. Saya tidak akan membiarkan jalanan membuka masa depan yang mengerikan bagi negara ini." tegasnya.

Vucic balik menuding ada peran partai oposisi yang membuat protes demonstran semakin panas. Karenanya, Vucic tidak akan “kalah” dari serangan terselubung itu.

Pada tanggal 1 November 2024 sekitar pukul 11.52 pagi waktu setempat, kanopi beton stasiun kereta api utama di Novi Sad, Serbia, runtuh menimpa trotoar. Akibatnya, 15 orang dinyatakan meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka.

Stasiun yang dibangun pada tahun 1964 itu kemudian direnovasi dalam periode 2021-2024. Mahasiswa yang melakukan protes sejak empat bulan yang lalu meminta Pemerintah mengungkap ke publik dokumen yang berkaitan dengan tragedi itu.

Karena protes yang terus menerus berlangsung, Perdana Menteri Milos Vucevic memilih mengundurkan diri pada 28 Januari 2025.


tirto.id - Aktual dan Tren

Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Prihatini Wahyuningtyas & Dipna Videlia Putsanra

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |