Perbedaan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann

1 day ago 18

tirto.id - Perbedaan teori Lamarck dan Darwin dapat dilihat dari cara mereka menjelaskan evolusi jerapah. Pasalnya, perubahan bentuk leher jerapah agar dapat menjangkau daun di pohon tinggi merupakan contoh evolusi.

Secara umum, evolusi adalah perubahan bertahap pada makhluk hidup dari masa lalu hingga kini, yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan lingkungan. Teori evolusi sendiri berkembang secara dinamis dan telah melahirkan berbagai perdebatan ilmiah.

Salah satu perdebatan yang cukup populer melibatkan pemikiran Charles Darwin, Jean-Baptiste Lamarck, dan Weismann. Lantas, apa perbedaan teori evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann?

Perbedaan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck

Perbedaan teori evolusi Darwin dan Lamarck terletak pada pandangan mereka tentang bagaimana evolusi terjadi. Salah satu pendapat yang bersinggungan tentang evolusi dari Darwin dan Lamarck adalah tentang evolusi jerapah.

Berikut ini ringkasan perbedaan teori Darwin dan Lamarck tentang jerapah.

1. Teori Darwin

Menurut Charles Darwin, jerapah memiliki leher panjang karena berevolusi akibat persaingan makanan saat seleksi alam. Jerapah dengan leher pendek tidak mampu bertahan hidup dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang dapat bertahan hidup adalah jerapah berleher panjang.

2. Teori Lamarck

Jean-Baptiste Lamarck mengatakan bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan pada keturunannya. Menurut Lamarck, jerapah awalnya berleher pendek, tetapi karena ingin menggapai daun di pucuk pohon, lehernya pun ikut menjadi panjang.

Lamarck menulis bahwa spesies selalu menyesuaikan dan berubah supaya sesuai dengan lingkungan mereka. Namun, Lamarck tidak bisa secara meyakinkan menggambarkan bagaimana perubahan ini terjadi.

Perbedaan Teori Evolusi Lamarck dan Weismann

August Friedrich Leopold Weismann adalah ahli biologi Jerman yang juga mempelajari perkembangan dan evolusi. Berbeda dengan Lamarck, Weismann menyampaikan bahwa evolusi berkaitan dengan teori hereditas atau pewarisan.

Berikut beberapa poin perbedaan teori Lamarck dan Weismann.

1. Cara Memperoleh Pewarisan Sifat

Lamarck berpendapat bahwa evolusi terjadi karena pewarisan sifat yang diperoleh dari lingkungan. Selain itu, Lamarck juga berpendapat bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya melalui sel somatik.

Sebaliknya, Weismann berpendapat bahwa evolusi terjadi karena faktor genetik atau pewarisan sifat gen. Weismann menyimpulkan bahwa informasi hanya diwariskan melalui sel gamet (sperma/ovum), bukan oleh sel somatik.

2. Ada Organ Tubuh yang Hilang

Lamarck beranggapan bahwa organ tubuh atau sifat yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan organ tubuh atau sifat yang tidak digunakan akan menyusut bahkan akan hilang. Sebaliknya, Weismann berpendapat bahwa perubahan pada organisme terjadi melalui mutasi pada materi genetik yang diwariskan ke keturunan.

3. Adanya Faktor Seleksi Alam

Lamarck tidak mengemukakan teori seleksi alam, sedangkan Weismann mendukung teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin. Weismann beranggappan seleksi alam dapat menyebabkan mutasi genetik dan mendorong evolusi agar mahluk hidup dapat bertahan pada perubahan lingkungan.

Kesimpulan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann

Berikut ini ringkasan perbedaan kesimpulan teori evolusi Darwin, Lamarck, dan Wismann.

1. Kesimpulan Teori Evolusi Darwin

Teori evolusi Darwin dikenal dengan teori seleksi alam. Teori seleksi alam mengandung dua pemahaman, yaitu bahwa spesies sekarang berasal dari spesies dahulu serta asal terbentuknya spesies karena seleksi alam.

Menurut teori Darwin, panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam.

2. Kesimpulan Teori Evolusi Lamarck

Pokok-pokok pikiran dalam teori evolusi Lamarck adalah sebagai berikut:

  • Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna.
  • Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan berkembang makin sempurna. Sedangkan organ yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan menurun, dan akhirnya rudiment (teori use and disuse).
  • Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan.

3. Kesimpulan Teori Evolusi Weismann

Weismann mengatakan bahwa sifat leher Panjang-pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Ia menyebut gen leher Panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher pendek bersifat resesif.

Oleh karena itu, jerapah berleher Panjang merupakan keturunan yang bersifat homozigot dominan atau heterozigot.

Sebaliknya, sifat homozigot resesif dimiliki oleh jerapah leher pendek. Jerapah berleher pendek yang homozigot resesif tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga akhirnya punah.

Teori evolusi Weismann menjadi tolak ukur ditemukannya teori evolusi modern yang menjadi dasar teori mutasi genetik modern.

Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin

Jika dibandingkan, teori Lamarck, Darwin, dan Weismann memiliki perbedaan sebagai berikut.

1. Teori Lamarck dan Darwin

Lamarck menyatakan bahwa organ tubuh yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan yang jarang digunakan akan menyusut. Perubahan tersebut, menurutnya, dapat diwariskan ke keturunan.

Contohnya, jerapah yang terus-menerus menjulurkan leher untuk mencapai daun tinggi akan memiliki leher panjang, dan sifat ini diwariskan.

Sebaliknya, Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Jerapah berleher panjang dapat menjangkau makanan di pohon tinggi, sehingga bertahan hidup dan berkembang biak, sementara yang berleher pendek kalah bersaing dan punah.

2. Teori Weismann dan Darwin

Weismann mendukung teori Darwin namun menekankan bahwa perubahan karena lingkungan (misalnya perubahan pada tubuh) tidak diwariskan. Ia menjelaskan bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam terhadap faktor genetik.

Gen leher panjang bersifat dominan, sedangkan leher pendek resesif yang tidak mampu beradaptasi, akan punah.

3. Teori Lamarck dan Weismann

Lamarck percaya bahwa perubahan fisik akibat adaptasi akan diwariskan. Contohnya, antelop bertanduk berasal dari nenek moyang tak bertanduk yang sering menanduk sehingga tumbuh tanduk dan diwariskan.

Weismann menolak gagasan ini dan membuktikan lewat eksperimen tikus. Meskipun ekor tikus dipotong selama 21 generasi, anak-anaknya tetap berekor, membuktikan bahwa perubahan tubuh tidak diturunkan dan bertentangan dengan teori Lamarck.


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Nisa Hayyu Rahmia & Nisa Hayyu Rahmia

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |