Tanaman dengan Kandungan Flavonoid Tertinggi, Ada Kubis Merah

2 days ago 6

Tanaman dengan kandungan flavonoid tertinggi sebenarnya cukup banyak. Bahkan tanaman tersebut bisa dengan mudah kita temukan di tempat belanja sayur dan buah-buahan. 

Baca Juga: Tumbuhan Paling Beracun di Dunia, Berbahaya dan Perlu Dihindari

Beberapa tumbuhan yang kaya akan flavonoid tersebut contohnya yaitu kubis merah, kangkung, teh, selada, brokoli, dan masih banyak lagi. Berikut ini akan kita bahas beberapa tumbuhan atau sayuran tersebut beserta berbagai kandungan gizi lain yang juga terkandung di dalamnya.

Tanaman Dengan Kandungan Flavonoid Tertinggi yang Baik untuk Dikonsumsi

Flavonoid sendiri merupakan sebuah senyawa yang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh dan banyak terkandung dalam sayur maupun buah. Ya, flavonoid adalah senyawa metabolit sekunder dengan struktur fenolik yang khas. 

Struktur flavonoid ini terdiri dari dua cincin aromatik, yaitu cincin A dan cincin B, serta sebuah cincin tengah berbentuk heterosiklik yang mengandung unsur oksigen. Manfaat senyawa tersebut cukup beragam.

Mulai dari membantu mengurangi resiko diabetes, meningkatkan efek antidiabetes, kemudian melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker. Lalu membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, melindungi dari penyakit demensia, menghambat infeksi virus, hingga meningkatkan aliran darah ke otak.

Flavonoid juga bermanfaat dalam mencegah penumpukan plak beta-amyloid di otak, mengurangi oksidasi LDL, dan membantu pelebaran pembuluh darah. Di samping manfaat tersebut, flavonoid memiliki banyak kegunaan lain yang penting bagi kesehatan tubuh ketika dikonsumsi secara rutin. 

Senyawa ini banyak terdapat dalam berbagai jenis sayuran yang sering kita konsumsi sehari-hari, seperti beberapa contoh berikut:

Kubis Merah

Tanaman dengan kandungan flavonoid tertinggi pertama yaitu terdapat kubis merah yang kaya akan flavonoid terutama jenis antosianin. Sayuran satu ini juga memiliki kandungan jenis flavonoid lainnya. 

Ada pelargonidin, cyanidin, luteolin, quercetin, kaempferol, myricetin, dan juga delphinidin. Kubis merah juga memiliki kandungan vitamin A, B, E, C, mineral K, Fe, P, mengandung serat diet, dan bersifat antioksidan.

Kangkung

Kemudian ada kangkung, yang juga kaya akan nutrisi penting seperti vitamin C, magnesium, vitamin A, betakaroten, dan antioksidan polifenol. Kangkung mengandung kaempferol, flavonoid alami dengan berbagai aktivitas biologis. 

Termasuk antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antibiotik, dan antimikroba. Flavonoid dalam kangkung ini diperkirakan mampu menghambat enzim siklooksigenase yang aktif saat terjadi peradangan atau infeksi.

Tanaman dengan Kandungan Flavonoid Tertinggi Teh

Berbagai macam teh juga mengandung flavonoid yang tinggi sehingga dengan mengonsumsi teh hijau, hitam, maupun olong dapat memberikan berbagai manfaat. Teh juga memiliki banyak kandungan lainnya yang bermanfaat. 

Mulai dari theanine, seng, natrium, kalium, magnesium, garam anorganik, kafein, kalsium, dan lainnya. Dari banyaknya jenis teh yang ada, teh hijau memiliki kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang paling banyak dan juga berkualitas.

Parsley

Parsley atau peterseli juga kaya akan flavonoid pada berbagai bagiannya, mulai dari bagian daunnya batang, bahkan pada bagian bijinya sekalipun. Tanaman ini juga memiliki kandungan vitamin A, dan vitamin K.

Baca Juga: Tumbuhan yang Mengandung Retinol, Baik untuk Kecantikan

Bahkan parsley juga memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, diuretik, hingga antiagregasi trombosit. Parsley sendiri merupakan tanaman berdaun lancip dan berwarna hijau gelap seperti seledri namun daunnya lebih kecil, keriting, dan lebih bergerombol.

Brokoli

Tanaman dengan kandungan flavonoid tertinggi selanjutnya terdapat brokoli yang banyak mengandung flavonoid jenis kaempferol dan juga memiliki berbagai zat gizi penting lainnya. Misalnya yaitu vitamin A, vitamin E, vitamin C, lutein, glutation, riboflavin, kalsium, potaproteinssium, magnesium, fosfor, karbohidrat, protein, vitamin k, dan lainnya. 

Brokoli juga termasuk sayuran yang rendah kalori, tidak memiliki kandungan kolesterol, dan juga memiliki banyak kandungan antioksidan serta serat.

Selada

Selanjutnya terdapat sayuran hijau selada yang banyak dijadikan sebagai salad, lalapan, asinan, isian sandwich, dan berbagai olahan makanan lainnya. Sayuran satu ini juga kaya akan antioksidan.

Selada juga memiliki banyak kandungan nutrisi yang bagus untuk kesehatan dan juga kecantikan. Contohnya yaitu vitamin A, vitamin K, serat, kalium, lemak, protein, natrium, zat besi, fosfor, kalsium, karbohidrat, dan lain sebagainya.

Buah Berry (Blueberry, Strawberry, dan Raspberry)

Buah berry seperti blueberry, strawberry, dan raspberry adalah sumber flavonoid yang kaya. Terlebih pada jenis antosianin yang memberikan warna merah, ungu, dan biru pada buah-buahan ini. 

Antosianin memiliki efek antioksidan yang kuat, membantu mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah. Studi menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi buah berry memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan gangguan kognitif. 

Selain itu, buah berry juga rendah kalori dan kaya akan serat, vitamin C, dan mangan yang baik untuk kesehatan pencernaan dan sistem imun.

Kakao

Kakao mentah atau cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi adalah sumber flavonoid yang kaya, khususnya flavanol. Flavanol dalam kakao bermanfaat untuk meningkatkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. 

Studi menunjukkan bahwa konsumsi cokelat hitam dengan moderasi dapat meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Untuk manfaat maksimal, pilih cokelat hitam yang mengandung setidaknya 70% kakao dan hindari cokelat yang mengandung banyak gula.

Baca Juga: Tumbuhan yang Tidak Memiliki Daun dan Cara Adaptasinya

Tanaman dengan kandungan flavonoid tertinggi memang cukup banyak dan berbagai tanaman tersebut pun bisa dengan mudah kita temukan setiap harinya. Meskipun flavonoid bermanfaat bagi kesehatan, konsumsinya sebaiknya tetap dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |