TrES-2b: Planet Paling Gelap di Alam Semesta yang Menyimpan Banyak Misteri

1 day ago 17

Di tengah semesta yang luas dan penuh cahaya bintang, terdapat satu planet yang justru menantang logika kita tentang cahaya dan kegelapan. Planet ini bernama TrES-2b, yang terkenal sebagai planet paling gelap di alam semesta. Keberadaannya menggemparkan dunia astronomi karena hanya mampu memantulkan kurang dari 1 persen cahaya, lebih gelap dari batu bara, lebih pekat dari cat hitam paling gelap sekalipun.

Baca Juga: Fenomena Cincin Saturnus Hilang, Keajaiban Alam yang Mengejutkan

Penemuan TrES-2b, Si Planet Paling Gelap di Alam Semesta dari Konstelasi Draco

TrES-2b ditemukan pada tahun 2006 silam oleh pesawat ruang angkasa Kepler milik NASA. Planet ini termasuk dalam kategori exoplanet, yaitu planet yang berada di luar tata surya kita dan mengorbit bintang selain Matahari. TrES-2b mengelilingi bintang GSC 03549-02811 yang terletak sekitar 750 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Draco.

Nah, yang membuat TrES-2b ini begitu unik adalah sifatnya yang ekstrem. Ia adalah planet paling gelap di alam semesta yang pernah diamati manusia. Temuan ini pertama kali terbit dalam jurnal ilmiah Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dan langsung menarik perhatian para peneliti di seluruh dunia.

Lebih Gelap dari Batu Bara, Lebih Aneh dari yang Kita Bayangkan

David Kipping, seorang astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, menggambarkan bahwa TrES-2b “lebih gelap dari bongkahan batu bara paling hitam” yang pernah ada. Planet ini menyerap 99 persen cahaya yang mengenainya. Sehingga membuatnya hampir tidak terlihat meski berada dekat dengan bintang terang.

Menurut perkiraan, atmosfer planet ini mengandung bahan kimia penyerap cahaya seperti natrium, kalium, dan mungkin juga titanium oksida. Namun, zat-zat tersebut belum cukup untuk menjelaskan kegelapan ekstrem yang TrES-2b miliki. Para ilmuwan menduga masih ada unsur kimia lain yang belum diketahui manusia yang menyebabkan fenomena ini.

Suhu Ekstrem dan Warna Bara Api yang Misterius

Meskipun mendapat julukan sebagai planet paling gelap di alam semesta, TrES-2b tidak sepenuhnya gelap gulita. Karena jaraknya sangat dekat dengan bintang induknya, yakni hanya sekitar 4,8 juta kilometer atau 30 kali lebih dekat dari jarak Bumi ke Matahari. Oleh sebab itu, planet ini memiliki suhu atmosfer yang sangat tinggi, yakni sekitar 980 derajat Celsius.

Panas ekstrem ini membuat TrES-2b tampak memancarkan cahaya merah samar, mirip seperti bara api atau elemen pemanas kompor listrik. Menurut David Spiegel dari Princeton University, cahaya itu bukan pantulan, melainkan pancaran dari panas internal planet itu sendiri.

Tidak Ada Awan, Tidak Ada Pantulan

Berbeda dengan Jupiter yang memiliki awan reflektif di atmosfernya, TrES-2b tidak memiliki awan sama sekali. Suhu tinggi menguapkan segala potensi pembentuk awan. Sehingga membuat cahaya dari bintang induknya tidak bisa dipantulkan kembali. Inilah salah satu alasan kuat mengapa planet ini tetap menjadi planet paling gelap di alam semesta, bahkan setelah lebih dari satu dekade penelitian.

Baca Juga: Planet Saturnus Memiliki 128 Bulan Baru, Rekor Baru di Tata Surya

Meski begitu, pertanyaan terbesar masih belum terjawab: bahan apa sebenarnya yang menyebabkan planet ini menjadi sangat gelap? Sejauh ini, belum ada satu pun zat kimia yang benar-benar bisa menjelaskan tingkat penyerapan cahaya setinggi itu.

Misteri yang Belum Terpecahkan

TrES-2b tetap menjadi misteri besar bagi para ilmuwan. Banyak hipotesis yang diajukan, namun belum ada bukti konklusif. Sifat gelap ekstremnya menjadikan planet ini sebagai salah satu objek penelitian terpenting dalam bidang eksoplanet dan astrofisika. Bahkan, besar harapan teleskop canggih seperti James Webb Space Telescope bisa membantu mengungkap rahasia planet ini lebih lanjut.

Dalam banyak hal, penemuan TrES-2b membuka wawasan baru tentang keanekaragaman alam semesta. Planet-planet seperti ini membuktikan bahwa realitas di luar tata surya kita bisa jauh lebih aneh dari yang kita bayangkan. Fakta bahwa sebuah planet bisa menyerap hampir seluruh cahaya yang mengenainya menantang semua pemahaman kita tentang sifat dasar cahaya dan materi.

Bukan Hanya Kegelapan, Tapi Juga Harapan

TrES-2b bukan hanya planet paling hitam di alam semesta, tapi juga simbol betapa banyaknya hal yang masih belum kita ketahui tentang luar angkasa. Dalam kegelapan totalnya, ia memberikan cahaya baru bagi ilmu pengetahuan. Planet ini menjadi pengingat bahwa alam semesta menyimpan misteri tak terhitung jumlahnya yang menunggu untuk kita jelajahi.

Baca Juga: Morning Star, Misi untuk Cek Potensi Kehidupan di Awan Venus

Dengan terus berkembangnya teknologi dan observasi antariksa, tidak menutup kemungkinan kita akan menemukan planet-planet lain yang lebih aneh, lebih ekstrem, dan mungkin lebih gelap lagi. Tapi untuk saat ini, gelar planet paling gelap di alam semesta masih dipegang oleh TrES-2b. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |