Update Terbaru Lama Satu Hari di Uranus Menurut Para Ilmuwan

1 day ago 18

Akhirnya para ilmuwan telah berhasil memperbarui hitungan waktu lama satu hari di Uranus. Berdasarkan hasil penelitian terbaru para ilmuwan tersebut, satu hari di Uranus sekitar setengah menit lebih lama dari waktu perkiraan sebelumnya. Analisis kesimpulan terakhir selama 11 tahun pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble, menunjukkan bahwa satu hari di Uranus berlangsung sekitar 17 jam, 14 menit, dan 52 detik. 

Berdasarkan hasil analisis terbaru ini, terdapat 28 detik lebih lama dari perkiraan wahana antariksa Voyager 2 dari NASA ketika mereka melewati Uranus pada tahun 1986 silam. Sementara itu, Uranus membutuhkan sekitar 84 tahun Bumi, atau sekitar 30. 687 hari, untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari. Data ini diperoleh dengan cara menganalisis variasi periodik dalam emisi radio yang keluar dari Uranus.

Baca Juga: Potret Uranus Berlapis Cahaya, Hasil Tangkapan James Webb

Hal ini berkaitan erat dengan rotasi internal planet tersebut. Metode ini mampu memberikan informasi yang lebih akurat daripada hanya mengamati fitur atmosfer yang berubah. Uranus juga merupakan satu-satunya planet yang mempunyai posisi ekuator hampir tegak lurus terhadap orbitnya, dan kemiringan 97,77 derajat. 

Jurnal Terbaru Ungkap Lama Satu Hari di Uranus Setelah 40 Tahun

Para peneliti baru-baru ini melaporkan temuan terbaru mengenai durasi rotasi Uranus dalam sebuah studi yang terbit pada 7 April 2025 di jurnal Nature Astronomy, berjudul “A new rotation period and longitude system for Uranus” oleh L. Lamy dan rekan-rekannya. Hampir empat dekade yang lalu, wahana antariksa Voyager 2 menjadi yang pertama melakukan pengamatan jarak dekat terhadap Uranus. 

Saat itu, para ilmuwan menentukan panjang hari di Uranus berdasarkan sinyal radio dari aurora planet tersebut serta data medan magnet yang dikumpulkan oleh Voyager 2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa satu hari di Uranus berlangsung sekitar 17 jam, 14 menit, dan 24 detik. Periode rotasi ini kemudian jadi dasar untuk menetapkan sistem koordinat planet Uranus. 

Namun, temuan tersebut mengandung ketidakpastian inheren sekitar 36 detik. Kemudian perlahan-lahan bertambah dari waktu ke waktu seiring berjalannya hari di planet tersebut. Penelitian terbaru ini bertujuan untuk memperbarui dan meningkatkan akurasi sistem waktu dan koordinat Uranus.

Berawal dari Ketidakpastian Periode Rotasi Sejak 1986 Silam

Perhitungan terbaru lama satu hari di Uranus berawal dari ketidakpastian periode rotasi yang telah diukur pada 40 tahun silam tepatnya tahun 1986. Hal tersebut membuat penentuan orientasi sumbu magnetik planet menjadi mustahil.

Meskipun demikian, para ilmuwan terus berupaya untuk memperoleh perkiraan periode rotasi planet yang lebih akurat. Berdasarkan hasil terbaru para ilmuwan ini, mereka melacak pergerakan aurora di Kutub Magnet Uranus dari enam set pengamatan Hubble tahun 2011 dan 2022.

Baca Juga: Hujan Berlian di Uranus dan Neptunus yang Unik, Ini Faktanya!

Mendapatkan Hasil Lebih Akurat dari Pengamatan Hubble

Studi terbaru tentang durasi atau lama satu hari di Uranus berhasil menyempurnakan pengukuran rotasi planet tersebut dengan melacak pergerakan aurora di kutubnya. Upaya ini memungkinkan para peneliti untuk memperbaiki lokasi kutub magnet Uranus, yang kemudian berguna untuk menghasilkan perkiraan periode rotasi yang lebih akurat.

Pengukuran baru ini mempunyai ketidakpastian kurang dari 0,04 detik berdasarkan tim peneliti. “Pengamatan berkelanjutan dari Hubble sangat penting,” kata salah satu penulis, bernama Laurent Lamy. Ia merupakan astronom di Observatorium Paris, dalam sebuah pernyataan, mengutip dari Live Science pada Rabu (9/4/2025).

Tanpa data yang sangat banyak ini, mustahil untuk mendeteksi sinyal periodik dengan tingkat akurasi yang kami capai,” sambungnya.

Terdapat Selisih Waktu Terbaru Sekitar 28 detik

Berdasarkan hasil terbaru lama satu hari di Uranus ini terdapat selisih waktu sekitar 28 detik. Selisih waktu tersebut berada dalam batas kesalahan perhitungan Voyager 2 pada 40 tahun silam. Bedanya, durasi terbaru ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang jauh lebih rendah jika kita bandingkan dengan sebelumnya. 

“Bukan berarti berubah,” jelas Tim Bedding, selaku astronom di Universitas Sydney di Australia, kepada New Scientist.

Hasil ketidakpastian yang jauh lebih kecil ini, membuat sistem koordinat yang berdasar pada pengukuran baru periode rotasi Uranus ini seharusnya dapat bertahan selama beberapa dekade nantinya. Berkaitan dengan misi mereka ke depan menuju Uranus, seperti Uranus Orbiter dan Probe, sudah mampu mengandalkan sistem koordinat baru tersebut.

Hal ini tentunya berguna saat memilih lokasi untuk masuk ke atmosfer. Itulah penjelasan para peneliti dalam jurnal tersebut.”Dengan sistem bujur baru ini, kita sekarang dapat membandingkan pengamatan aurora yang mencakup hampir 40 tahun dan bahkan merencanakan misi Uranus mendatang,” ucap Lamy. 

Baca Juga: Penelitian Air Misterius di Uranus yang Menganehkan

Demikian ulasan terkait hasil studi terbaru lama satu hari di Uranus yang memperoleh kesimpulan selama 17 jam, 14 menit, dan 52 detik. Update terbaru ini muncul setelah hampir 40 tahun lamanya sejak penelitian Voyager 2 NASA tahun 1986 silam. Melalui hasil terbaru ini sudah mampu menjadi dasar untuk melanjutkan misi ke Uranus berikutnya. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |