Pulihkan Kawasan Longsor Bogor, Dedi Mulyadi Siapkan Ruang Hijau Leuweung Batu Tulis

17 hours ago 12

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengecek lokasi jalan amblas akibat longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, bersama Wali Kota Bogor, Dede Rachim, Senin (14/4/2025). Kunjungan ini menjadi langkah awal percepatan pemulihan kawasan serta penataan ulang wilayah terdampak bencana.

Dalam tinjauan tersebut, Dedi Mulyadi menegaskan, penanganan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemulihan ekologis secara menyeluruh. Kawasan terdampak akan dihijaukan kembali dengan tanaman endemik sebagai bagian dari strategi konservasi jangka panjang.

“Kita akan tanami lagi dengan pohon-pohon endemik untuk mengembalikan fungsi kawasan sebagai daerah resapan air. Ini penting, bukan hanya estetika, tapi soal keselamatan dan keseimbangan alam,” tegasnya.

Baca Juga: Kerahkan Para Ahli, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bakal Revitalisasi Museum Batutulis Bogor

Selain rehabilitasi lingkungan, Gubernur juga menyoroti pentingnya penertiban aktivitas ekonomi yang tidak sesuai dengan tata ruang di sekitar Gunung Salak. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus berjalan beriringan dengan kelestarian lingkungan.

“Aktivitas yang merusak tata ruang akan ditata ulang. Kita harus mengembalikan fungsi kawasan ini sebagai ruang hidup yang sehat dan teratur,” lanjut Dedi.

Langkah Nyata Dedi Mulyadi Tata Kawasan Terdampak Longsor di Kota Bogor

Sebagai bentuk nyata penataan kawasan, Dedi juga mengumumkan, wilayah tersebut akan diberi nama baru, “Leuweung Batu Tulis”. Nantinya Leweung Batu Tulis akan difungsikan sebagai ruang hijau terbuka dengan ciri khas lokal. Kawasan ini dirancang untuk menjadi ruang edukatif dan konservatif yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Adapun pembangunan akses jalan baru menuju Stasiun Batutulis juga sedang disiapkan. Jalur alternatif sepanjang 200 meter ini akan dibangun melintasi area Sumur 7 hingga kembali ke Jalan Danasasmita. Rencana tersebut telah melalui kajian teknis dan dinyatakan aman oleh Balai Teknik Perkeretaapian dan Kementerian PUPR.

Wali Kota Bogor, Dede Rachim, menambahkan, trase jalan baru dipilih karena jalur lama dianggap rawan, lantaran adanya sumber mata air di bawahnya yang berpotensi memicu longsor.

Terkait pembebasan lahan, proses akan dilakukan secara kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bogor. Keduanya sepakat menanggung 50 persen dari total biaya pembebasan lahan senilai Rp30 miliar, sementara pembangunan infrastruktur diperkirakan menelan anggaran Rp10 miliar.

“Ini wujud kolaborasi nyata antara kota dan provinsi. Targetnya, proyek ini bisa segera dimulai dalam perubahan anggaran tahun ini,” ujar Dedi.

Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Resmi Larang Pungutan di Jalan Umum, Termasuk Donasi dan Jukir Liar

Harapannya, seluruh langkah ini tak hanya memulihkan kawasan terdampak longsor, tapi juga menghadirkan wajah baru Bogor Selatan sebagai ruang hijau yang lestari, tertata, dan aman bagi warganya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |