harapanrakyat.com,- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru saja merilis hasil TKA (Tes Kemampuan Akademik) siswa SMA sederajat tahun 2025. Namun, data tersebut justru memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak.
Laporan resmi menunjukkan bahwa kemampuan mendasar siswa di tingkat SMA, SMK, MA, hingga Paket C berada pada level yang sangat rendah. Terutama pada aspek literacy (literasi) dan numeracy (numerasi).
Berdasarkan data nasional, berikut adalah rincian rata-rata skor yang diperoleh jutaan siswa di Indonesia:
Bahasa Indonesia: Mencapai nilai 55,38 (dari total 3,4 juta siswa).
Bahasa Inggris Wajib: Hanya mencapai skor 24,93 (dari total 3,5 juta siswa).
Matematika Wajib: Bertahan di angka 36,10 (dari total 3,4 juta siswa).
Rendahnya perolehan nilai pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika ini mengindikasikan adanya jurang yang lebar antara standar kurikulum nasional dengan kemampuan serap siswa di sekolah.
DPR Sebut Hasil TKA Siswa SMA Sederajat Tahun 2025 Adalah Peringatan Keras
Menanggapi kondisi ini, Lalu Hadrian Irfani, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyatakan bahwa angka-angka tersebut tidak boleh dianggap sebagai statistik semata.
Ia juga menegaskan, hasil ini merupakan potret nyata dari rapuhnya sistem pendidikan saat ini dan harus menjadi momentum untuk perombakan total sistem pembelajaran di Indonesia.
“Hasil TKA siswa SMA sederajat tahun 2025 ini harus menjadi alarm sekaligus bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan kita. Pemerintah wajib bersikap objektif dalam mencari akar permasalahan. Sehingga solusi yang pemeritah ambil bisa tepat sasaran,” tegas legislator asal NTB tersebut dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Dua Fokus Utama Perbaikan Sistem Pendidikan
Lalu Hadrian mengusulkan dua langkah strategis yang harus segera pemerintah lakukan guna mengejar ketertinggalan akademik siswa. Pertama, Peningkatan Kualitas Pengajar dengan melaksanakan pelatihan guru secara masif jika terdapat kelemahan pada metode penyampaian materi di kelas.
Kedua, Skema Pendampingan Siswa untuk menciptakan metode belajar yang lebih adaptif bagi murid yang kesulitan mengejar standar materi, agar mereka tidak semakin tertinggal.
Komisi X berharap, hasil tes ini menjadi dasar utama bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan kurikulum, dan sistem pelatihan tenaga pendidik di masa mendatang.
Transparansi dan Akuntabilitas Data dari BSKAP
Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, memastikan bahwa seluruh rangkaian pengolahan data hasil TKA siswa SMA sederajat tahun 2025 dilakukan dengan sangat transparan.
Baca Juga: Jurusan IPS, IPA dan Bahasa akan Kembali Diberlakukan di SMA/MA
Ia menjelaskan, pihaknya mengumumkan hasil ujian melalui mekanisme resmi secara berjenjang guna menjamin keakuratan data serta melindungi hak-hak setiap murid.
Pihak sekolah atau satuan pendidikan kini memiliki tanggung jawab untuk mengakses Daftar Kolektif Hasil TKA (DKHTKA). Serta menyampaikan informasi tersebut kepada siswa secara tepat dan administratif. (R3/HR-Online/Editor: Eva)

14 hours ago
6

















































