Aurelie Moeremans Ngaku Dapat Ancaman Usai Rilis Buku Broken Strings

4 hours ago 5

Aurelie Moeremans ngaku dapat ancaman setelah merilis buku perdananya berjudul Broken Strings: Fragments of a Stolen Youth. Pengakuan tersebut ia bagikan melalui unggahan di akun Instagram pribadi, @aurelie, hari Senin (27/10/2025). Lewat tulisannya, Aurelie menceritakan bagaimana buku tersebut membawa dampak besar bagi banyak orang sekaligus membuka kembali luka masa lalunya.

Baca Juga: Na Daehoon Banjir Tawaran Job usai Isu Perselingkuhan Sang Istri Viral di Media Sosial

Sejak rilis pada Oktober 2025, Broken Strings mendapat respons luar biasa dari pembaca. Banyak pesan masuk ke akun media sosialnya, berasal dari penyintas kekerasan, guru, orang tua, hingga anak muda yang merasa terselamatkan oleh kisah nyata Aurelie. 

“Banyak yang bilang buku aku Broken Strings nyelametin hidup mereka. Dan itu yang bikin semua perjuangan ini terasa berarti,” tulis Aurelie dikutip Rabu (29/10).

Aurelie Moeremans Ngaku Dapat Ancaman dan Tekanan Berat

Di balik apresiasi tersebut, Aurelie Moeremans akui menerima teror yang datang dari masa lalunya. Ia mengungkap bahwa setelah bukunya rilis, Aurelie justru menerima fitnah, hujatan, dan teror dari seseorang yang dulu pernah memperdayainya ketika usianya masih 15 tahun.

“Walau sesudah bukunya rilis aku difitnah, diancam, dan dihujat oleh pihak yang dulu memperdaya aku waktu masih 15 tahun,” tulisnya di Instagram. Ironisnya, orang yang sama juga mengancam perempuan-perempuan lain yang berani mendukung Aurelie secara terbuka.

Tekanan itu tidak membuatnya mundur. Sebaliknya, Aurelie menjadikan ancaman tersebut sebagai bukti bahwa suaranya memiliki dampak besar. Ia menyadari bahwa keberaniannya menulis buku ini mungkin mengguncang pihak-pihak yang selama ini memilih diam.

Dukungan Mengalir dari Pembaca dan Penyintas

Meski Aurelie Moeremans ngaku dapat ancaman, ia juga menerima gelombang dukungan dari berbagai kalangan. Banyak pembaca merasa kisah dalam Broken Strings mampu menyentuh sisi terdalam hati mereka. Beberapa bahkan mengaku terselamatkan setelah membaca kisah nyata dari tulisan Aurelie.

Baca Juga: Deretan Lagu Galau Raisa yang Isyaratkan Perpisahan, Terakhir Berjudul Terserah

Salah satu pembaca menulis, “Ceritamu nyelamatin aku dengan caranya sendiri.” Sementara seorang guru SMA mengaku, “Buku ini dalem banget. Anak-anak harus baca biar tahu cinta gak selalu indah kalau disertai manipulasi dan ketakutan.” Pesan-pesan seperti itu menjadi penyemangat bagi Aurelie untuk terus melangkah dan berbagi kisahnya.

Bagi Aurelie, dukungan dari para penyintas dan pembaca merupakan energi besar yang membuat perjuangannya terasa bermakna. Ia menilai bahwa keberaniannya bersuara bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi mereka yang masih takut untuk bicara.

Menjadikan Luka Sebagai Cahaya

Walaupun Aurelie Moeremans ngaku dapat ancaman, ia menolak untuk menyerah. Dalam unggahannya, Aurelie menulis bahwa luka masa lalunya kini berubah menjadi cahaya yang bisa membantu orang lain. 

“Kalau luka dulu dinilai aib bisa berubah menjadi cahaya untuk orang lain, maka seluruh rasa sakit yang sempat aku alami gak sia-sia,” tulisnya.

Ia menegaskan bahwa apa yang terjadi padanya tidak akan membuatnya berhenti bersuara. Justru, pengalaman itu memperkuat tekadnya untuk terus memperjuangkan suara para penyintas. Di ending tulisannya, Aurelie sampaikan terima kasih pada pembaca yang telah ikut menangis, marah, dan sembuh bersamanya melalui kisah dalam Broken Strings.

“Selama masih ada satu orang aja yang tersentuh, suaraku gak akan padam,” tegasnya. Pernyataan itu menjadi simbol keteguhan hatinya untuk terus melawan ketidakadilan dan menyebarkan harapan bagi banyak orang yang terluka.

Baca Juga: Raisa dan Tasya Farasya Foto Bareng Jadi Sorotan Media

Kisah Aurelie Moeremans bukan sekadar cerita pribadi, tetapi juga potret nyata keberanian seorang penyintas yang menolak bungkam. Meski Aurelie Moeremans ngaku dapat ancaman dan menghadapi tekanan berat, ia memilih menjadikan pengalaman pahitnya sebagai kekuatan untuk membantu orang lain. Walaupun sempat ngaku dapat ancaman, lewat Broken Strings Aurelie Moeremans membuktikan bahwa keberanian untuk membuka suara mampu menyembuhkan. Bukan hanya dirinya, tetapi juga banyak hati yang pernah terluka. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |