harapanrakyat.com,- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 meter di berbagai wilayah perairan Indonesia.
Ancaman ini diprediksi berlangsung selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), tepatnya mulai 25 hingga 28 Desember 2025.
Masyarakat, terutama yang berencana melakukan perjalanan laut atau beraktivitas di pesisir, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter, Penyebab Utama Siklon Tropis GRANT
Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia, Ternyata Karena Ini!
Kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktivitas Siklon Tropis GRANT yang terpantau di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Bengkulu. Siklon ini memiliki tekanan udara minimum sebesar 996 hPa, yang memicu peningkatan kecepatan angin secara signifikan di wilayah sekitarnya. Berdasarkan data BMKG, pola angin di Indonesia terbagi menjadi dua wilayah utama:
Bagian Utara: Angin bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan 6-20 knot.
Bagian Selatan: Angin bertiup lebih kencang dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan antara 6 hingga 30 knot.
Kecepatan angin tertinggi tercatat berada di Samudra Hindia mulai dari Mentawai hingga Lampung, selatan Jawa Timur hingga NTT, serta wilayah Laut Jawa bagian barat dan Laut Arafuru.
Daftar Wilayah yang Berpotensi Terdampak
Potensi gelombang tinggi ini terbagi menjadi dua kategori berdasarkan tingkat risikonya:
Gelombang Sangat Tinggi (2,5 – 4,0 Meter)
Kondisi ini sangat berbahaya bagi pelayaran besar maupun kecil. Wilayah yang harus waspada meliputi Laut Natuna Utara, Samudra Hindia di barat Kepulauan Mentawai dan Bengkulu. Kemudian, Samudra Hindia di selatan Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, hingga NTT.
Gelombang Sedang (1,25 – 2,5 Meter)
Beberapa perairan yang berpotensi mengalami gelombang setinggi ini antara lain, wilayah barat yaitu Selat Malaka utara, Samudra Hindia barat Aceh, Nias, Lampung, hingga selatan Banten dan DIY.
kemudian wilayah tengah meliputi Selat Karimata utara, Laut Jawa (barat, tengah, timur), serta Selat Makassar bagian tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah timur meliputi Laut Flores, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua, serta Laut Arafuru.
Risiko Keselamatan dan Imbauan bagi Pelayaran
BMKG menekankan bahwa gelombang tinggi ini membawa risiko besar bagi keselamatan transportasi laut. Berikut adalah batasan keamanan yang perlu diperhatikan oleh operator kapal:
Perahu Nelayan: Berisiko tinggi jika kecepatan angin di atas 15 knot dan gelombang melebihi 1,25 meter.
Kapal Tongkang: Terancam jika angin mencapai 16 knot dengan gelombang 1,5 meter.
Kapal Ferry: Mengalami risiko besar saat angin mencapai 21 knot dan gelombang setinggi 2,5 meter.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Berharap Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil Menurunkan Intensitas Hujan
Oleh karena itu, para nelayan dan operator jasa penyeberangan sangat disarankan untuk menyesuaikan jadwal pelayaran. Serta mempertimbangkan kembali rencana keberangkatan jika kondisi tidak memungkinkan.
Bagi masyarakat di kawasan pesisir, harap tetap siaga terhadap potensi abrasi pantai dan potensi gelombang tinggi yang bisa datang sewaktu-waktu. Untuk mendapatkan informasi terkini, Anda dapat memantau akun Instagram resmi @infobmkg atau melalui situs web dan aplikasi cuaca milik BMKG. (R3/HR-Online/Editor: Eva)

3 hours ago
3

















































