Anak Terancam Putus Sekolah, Ibu Asal Ciamis Temui KDM Minta Solusi

1 day ago 8

harapanrakyat.com,- Seorang Ibu asal Kabupaten Ciamis menemui Gubernur Jawa Barat, KDM alias Dedi Mulyadi untuk meminta solusi untuk pendidikan anak-anaknya. Ibu tersebut memiliki delapan orang anak, sementara suaminya bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu.

Karena kondisi ketidakstabilan ekonomi, dua dari delapan anaknya terancam putus sekolah. Momen pertemuan itu kemudian diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

“Ibu teh dari?” tanya Dedi Mulyadi, dikutip Senin (24/11/2025).
“Ciamis,” jawab ibu tersebut.
“Ciamisnya mana?” tanya lagi KDM.
“Bojong, kecamatan Cijeungjing,” kata ibu tersebut.

Gubernur Dedi Mulyadi terkejut saat mendengar bahwa ibu tersebut memiliki delapan anak. Ketika ditanya alasan tidak mengikuti program Keluarga Berencana (KB), ibu tersebut menjawab bahwa ia tidak cocok karena merasa pusing.

Kepada KDM, ibu dari delapan anak itu menuturkan bahwa beberapa anaknya masih bersekolah, dua di SD, satu di PAUD, dan satu di SMA. Sementara itu, satu anak SMP sudah berhenti sekolah.

Baca Juga: Siapkan Kurikulum Sepak Bola Jawa Barat, Dedi Mulyadi Dorong Setiap Kecamatan Punya Lapangan

Solusi dari Gubernur Dedi Mulyadi atas Masalah Ibu Asal Ciamis

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian berbincang dengan salah satu anak ibu tersebut yang terancam berhenti sekolah yang saat ini tengah menempuh pendidikan kelas XI SMA (Sekolah Menengah Atas).

“Sekarang Neng ini sekolahnya mau berhenti saya denger, kenapa mau berhenti?,” tanya Dedi Mulyadi pada anak ibu tersebut.

“Masalah ekonomi,” jawab anak tersebut.

“Ekonominya kenapa? Kamu sekolah bayar gak?” tanya KDM
“Gak,” kata anak tersebut.

Kepada KDM, anak ibu tersebut mengungkapkan bahwa setiap hari, ia memerlukan ongkos Rp6.000 untuk pulang pergi ke sekolah, dan bekal Rp15.000.

Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi kemudian memberikan penjelasan bahwa padahal saat ini pemerintah sudah menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga anak-anak sebenarnya tidak perlu lagi membawa uang jajan.

“Kan tujuan pemerintah menyiapkan MBG agar anak-anak kecukupan gizi, agar beban orangtua untuk memberikan jajan anaknya menurun,” kata KDM.

KDM kemudian menawarkan solusi kepada anak tersebut. Ia menawarkan bantuan biaya sekolah dan kebutuhan lainnya, tetapi dengan syarat anak tersebut bersedia bekerja sebagai petugas kebersihan di sekolah.

“Ini mah harus punya daya juangnya dulu, udah susah gak punya semangat. Saya tanya Neng, mau gak begini, nanti biaya sekolahnya ongkos setiap harinya nanti diberi, untuk kebutuhan baju segala macamnya diberi, Neng nya mau gak jadi petugas kebersihan di sekolah?” tanya Dedi Mulyadi.

“Mau,” jawab anak tersebut.

Tawaran serupa ia ajukan kepada anak lain yang sudah putus sekolah. Dedi Mulyadi mengingatkan ibu tersebut untuk tegas karena orang tua memiliki peran penting dalam membentuk keputusan dan masa depan anak.

“Sekarang yang SMP juga gitu, mau gak?,” tanya lagi Dedi Mulyadi.

“Nanya anaknya dulu,” kata ibu tersebut.
“Bukan nanya anaknya, sekarang ibunya sebagai ibu bisa gak ngarahin anaknya,” kata Dedi Mulyadi.
“Insyaallah harus bisa,” kata ibu tersebut.

Tak hanya itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta ibu tersebut atau suaminya untuk ber-KB agar tidak terjadi beban ekonomi yang semakin berat.

Baca Juga: Gapura Baru Gedung Sate Pakai Dana APBD Rp3,9 Miliar, Ada Sentuhan Candi Bentar

“Yang berikutnya Ibu atau bapaknya harus ber-KB, ya repot atuh, kalau bapak atau ibunya gak mau KB saya gak mau bantu juga,” tandasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |