Angin Puting Beliung Terjang Pamulihan Sumedang, Sejumlah Rumah dan Fasilitas Sekolah Rusak

6 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Angin puting beliung menerjang dua Dusun di Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (21/4/2025) sore. Merusak sejumlah rumah dan fasilitas sekolah, kepanikan warga pun terekam saat detik-detik angin puting beliung muncul di langit.

Dalam rekaman video amatir warga, terlihat detik-detik munculnya pusaran angin puting beliung yang turun dari langit. Warga yang merekam video pun saat datangnya angin puting beliung terdengar panik menyuruh warga untuk masuk ke dalam rumah mereka.

Angin Puting Beliung Rusak Sekolah

Kepala Desa Pamulihan, Ujang Sulaeman mengatakan, terjangan angin puting beliung ini, merusak sejumlah rumah dan fasilitas sekolah di dua dusun yakni dusun Boma dan dusun Cimasuk. 

Ia mencatat, di dusun Boma sedikitnya empat rumah rusak dan dua di antaranya rusak berat. Sementara di dusun Cimasuk, atap bangunan fasilitas toilet berupa baja ringan ambruk seluruhnya.

“Ada dua lokasi terdampak puting beliung, satu di RW 07 dusun Cimasuk itu ada fasilitas sekolah bangunan, tapi yang parahnya itu Jamban (toilet) hingga atap nya habis. Lokasi kedua di dusun Boma RT 03 RW 04 ada empat rumah yang parah dua rumah,” tambah Ujang.

Ujang menuturkan, setelah kejadian pemerintah desa langsung turun tangan untuk menangani bencana. Beberapa rumah yang rusak sudah mulai mendapatkan perbaikan, dan besok warga akan melakukan gotong-royong untuk membersihkan sisa kerusakan.

“Alhamdulillah untuk laporan korban luka tidak ada. Untuk penanganan jangka pendek dari pihak desa setelah kejadian sudah ada pembersihan rumah dan satu rumah juga sudah mulai proses perbaikan. Mungkin besok kita akan melakukan kerja bakti untuk membereskan rumah yang rusak,” ujarnya.

Belajar Siswa akan Efektif Lagi

Sementara itu, salah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Baats yang juga terdampak, Asep Taufik Hidayat, menceritakan kejadian dramatis saat detik-detik angin puting beliung datang saat murid selesai dari istirahat kedua.

Menurutnya, terjangan angin membuat murid dan guru terjebak di dalam ruangan, hingga akhirnya berhasil dievakuasi usai terjangan angin mereda.

“Sebelum kejadian, anak-anak baru saja mau masuk kelas, tiba-tiba angin kencang datang, atap toilet terbang terbawa angin, suara keras terdengar. Anak-anak langsung masuk ke kelas dan guru-guru pun panik, berusaha menutup pintu agar angin tidak masuk,” kata Asep.

Meskipun sempat terjadi kepanikan saat puting beliung menerjang, kata Asep, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Hanya saja, anak didiknya mengalami syok.

“Setelah beberapa menit, angin mulai reda, meskipun hujan masih deras. Anak-anak yang ada di lantai atas kita minta untuk turun ke bawah. Kami langsung berkoordinasi agar pembelajaran dapat bisa lanjut secepatnya, dengan memperhatikan keselamatan siswa. Alhamdulillah yang luka-luka tidak ada, cuma yang nangis anak-anak ada karena syok, karena kan masih anak kecil ada yang kelas 3 sama kelas 4,” katanya.

Meski ada kerusakan di fasilitas sekolah, pihaknya memastikan aktivitas belajar mengajar masih tetap akan dilakukan, lantaran kelas 6 sedang melaksanakan ujian. Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah akan membatasi akses ke area yang dianggap berbahaya, seperti area toilet yang terdapat jaringan listrik yang terjatuh akibat angin kencang.

“Terkait pembelajaran anak-anak, Insha Allah paling besok belajar diusahakan efektif. Pasalnya sekarang kelas 6 lagi ujian praktik,” pungkasnya. (Aang/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |