Apa Iya Tepung Tapioka dan Gula Merah Bisa Atasi Sakit Lambung?

2 weeks ago 3

tirto.id - Media sosial menjadi tempat berbagi beragam informasi, termasuk tips kesehatan. Namun, beragam klaim soal obat kadang perlu diverifikasi lebih lanjut agar tidak lantas menimbulkan permasalahan kesehatan baru.

Sebuah unggahan di Facebook menyebut campuran tepung tapioka dan gula merah bisa menjadi obat dari penyakit maag dan gangguan asam lambung.

"Bubur buat asam lambung & magh kron"is sembuh selamanya 😱⁉️," begitu bunyi unggahan akun "Marsya Sya" pada 19 Oktober 2024 lalu.

Dalam video pendek tersebut, Marsya Sya (arsip) menunjukkan proses pencampuran tepung tapioka dengan air panas dan gula merah. Campuran tersebut disebut baik dikonsumsi pada pagi dan sore hari untuk mengobati masalah lambung.

Periksa Fakta Hoaks Obat MagPeriksa Fakta Hoaks Obat Mag dari Campuran Tapioka dan Gula Merah.

Sampai dengan Jumat (1/11/2024), video tersebut telah disaksikan setidaknya 1,3 juta kali, serta mengumpulkan 8 ribu tanda suka dan lebih dari 300 komentar. Reels tersebut juga telah dibagikan ulang lebih dari 3 ribu kali. Kami menemukan unggahan serupa dari unggahan akun "Marsya Official" (arsip) dan "vlog yeni yashinta" (arsip).

Di Instagram, unggahan serupa muncul dari akun @dapoernya_linda (arsip). Unggahan tersebut mengumpulkan setidaknya 20 ribu tanda suka.

Lalu bagaimana kebenarannya? Apakah benar campuran tepung tapioka dan gula merah bisa mengatasi masalah mag dan asam lambung?

Pemeriksaan Fakta

Pertama-tama, sakit maag, menurut Alodokter, adalah rasa tidak nyaman di perut, seperti perut terasa penuh, rasa panas di perut bagian atas, serta perut kembung. Kondisi ini merupakan gejala penyakit di lambung, seperti tukak lambung atau gastritis.

Sakit maag dapat disebabkan oleh penyakit pada organ di saluran pencernaan, seperti tukak lambung, infeksi bakteri H. pylori, peradangan di lambung (gastritis), dan penyakit refluks asam lambung (GERD). Sakit maag juga bisa terjadi akibat diabetes yang tidak terkontrol.

Kemudian, Tirto mencoba mencari keterkaitan asam lambung dengan konsumsi campuran tepung tapioka dan gula merah. Salah satu hasilnya mengarahkan ke artikel bantahan hoaks dari Kementerian Komunikasi dan Digital berikut.

Artikel dari tahun 2022 itu menyebut rebusan tepung kanji untuk mengobati asam lambung tidak benar. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam membantah klaim tersebut. Pria, yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia ini, menyebut, belum ada bukti klinis yang bisa membuktikan efektivitas konsumsi rebusan tepung kanji secara rutin untuk mengobati dan mencegah sakit asam lambung.

"Bahkan, pasien-pasien jadi kambuh maagnya mengikuti anjuran ini," katanya.

Adapun tepung kanji dan tepung tapioka terbuat dari sari pati ketela pohon alias singkong. Keduanya adalah produk yang sama, hanya berbeda penyebutan saja.

Kami juga menghubungi dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, untuk bertanya lebih jauh dan mengelaborasi terkait konsumsi tepung tapioka untuk mengobati mag.

Menurut dr. Nurul, klaim tepung tapioka dan gula merah untuk mengobati maag itu keliru.

“Beberapa alasannya, karena pertama meskipun tepung tapioka cenderung mudah dicerna, namun terdapat efek lain seperti pembentukan gas dan kembung di saluran cerna. Selain itu juga belum ada penelitian ilmiah yang meneliti dan memperkuat klaim tersebut,” terang dr. Nurul ketika dihubungi Tirto, Jumat (1/11/2024).

Ia juga menyebut, sebenarnya ada penelitian pre-eksperimental yang pernah dilakukan mengenai campuran tapioka dan madu untuk masalah lambung. Namun, penelitian tersebut tidak memiliki sampel yang terbatas sehingga belum bisa digeneralisir dan ditetapkan kuat hasilnya untuk diterapkan pada masyarakat luas.

Lebih lanjut, dr. Nurul menambahkan, risiko lain dari mengkonsumsi campuran tersebut adalah alergi atau justru memperberat gejala yang dirasakan, apabila dikonsumsi saat perut kosong atau sedang nyeri akut.

“Maag atau dispepsia ini bisa dipicu oleh banyak faktor. Apabila terbukti sudah ada luka di lambungnya (misalnya lewat pemeriksaan endoskopi), maka yang dibutuhkan pasien adalah penanganan awal medikamentosa atau obat-obatan yang khusus untuk memperbaiki kondisi lambung tersebut,” terangnya.

Ia juga menambahkan, beberapa tips untuk penderita maag akut, bisa dengan makan dengan porsi sedikit tapi sering. Perlu juga melakukan manajemen stres dengan baik, hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi seperti pedas, asam, bersoda, kafein tinggi dan sebagainya.

Narasi yang sama juga datang dari informasi dr. Rizki Amy Lavita di halaman tanya jawab Alodokter. Menurut dr. Rizki, sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut efektivitas air tepung kanji dengan manisan seperti madu ataupun gula untuk menanggulangi masalah asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

"Sebaiknya, konsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda, dan konsultasikan kembali keluhan Anda apabila belum ada perubahan," ujarnya.

Beberapa tips untuk mencegah dan meredakan gejala masalah lambung adalah dengan menghindari makanan yang terlalu pedas atau asam, menghindari makanan tinggi lemak, jangan langsung berbaring setelah makan, makan teratur, menurunkan berat badan jika perlu, mengurangi konsumsi kopi dan alkohol, tidak merokok, dan meninggikan bantal tidur.

Snada, dr. Nadia Nurotul Fuadah, juga memberi tanggapan serupa di halaman tanya-jawab Alodokter lainnya.

Menurutnya, tepung kanji terbuat dari singkong sebagai bahan utamanya. Singkong memang diketahui merupakan bahan pangan yang mengandung kaya serat, mudah dicerna, dan efektif meredakan peradangan di saluran cerna, sehingga berguna dalam meredakan gejala penyakit lambung. Campuran tepung kanji, gambir, gula aren, dan air boleh saja dikonsumsi untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat penyakit lambung Anda.

"Meski begitu, tidak disarankan bagi Anda mengonsumsi bubur kanji tersebut saat perut Anda sedang terasa sangat tidak nyaman, misalnya karena penyakit lambung Anda sedang kambuh," katanya.

Melansir dari Healthline, tepung tapioka pada dasarnya tidak berbahaya, namun tepung ini juga hanya memiliki sedikit manfaat kesehatan karena kandungannya yang hanya karbohidrat semata. Terkait kandungan karbohidrat ini, tepung tapioka juga disebut kurang cocok untuk penderita diabetes karena kandungannya hampir murni hanya nutrisi tersebut.

Sementara artikel yang dimuat di situs Johns Hopkins Medicine, rumah sakit dengan sekolah kedokteran pertama di Amerika Serikat, menjabarkan pola konsumsi yang baik untuk penderita GERD. Beberapa kelompok makanan yang dapat menyebabkan nyeri di ulu hati (dampak dari mag) adalah makanan yang kandungan lemak, garam, dan pedasnya tinggi. Beberapa contoh makanan kelompok ini adalah makanan goreng, makanan cepat saji, pizza, keripik kentang, sambal bubuk, bacon dan sosis, dan keju.

Dalam artikel tersebut, Ahli Gastroenterologi di Johns Hopkins Medicine, Ekta Gupta, M.B.B.S., M.D., menekankan pentingnya pengelolaan pola makan dalam mengontrol asam lambung.

Dia kemudian menjabarkan kategori makanan yang dapat mencegah asam lambung. Mulai dari makanan berserat tinggi seperti havermut dan beras merah, sayuran seperti wortel, brokoli, dan asparagus; kemudian makanan dengan kadar alkaline seperti pisang, melon, dan kacang, serta makanan dengan kandungan air tinggi seperti selada, timun, dan semangka.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, klaim campuran tepung tapioka dan gula merah bisa menyembuhkan mag kronis bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Sejumlah dokter telah membantah klaim ini dan menyebut belum ada penelitian ilmiah yang menyebutkan keterkaitan tepung tapioka dengan masalah maag atau asam lambung.

Saran dari beberapa ahli terkait masalah mag dan asam lambung adalah dengan mengatur pola makan dan menghindari jenis makanan yang dapat memacu naiknya asam lambung, seperti yang terlalu pedas atau asam dan tinggi lemak.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].


tirto.id - News

Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |