harapanrakyat.com,- Rasa takut dilihat orang saat vlogging merupakan hambatan klasik bagi konten kreator pemula untuk merekam di tempat umum secara leluasa. Salah satu kunci utamanya adalah memasang wajah serius seolah sedang menjalankan tugas profesional, sehingga orang lain akan memaklumi dan cenderung tidak peduli.
Biasanya, kita sering merasa seolah semua mata tertuju pada aktivitas kita yang sedang membuat konten video. Padahal kenyataannya publik disibukkan dengan urusan mereka sendiri di jalanan.
Perasaan diawasi secara berlebihan ini adalah ilusi kognitif. Maka dari itu harus segera diatasi agar proses kreatif tidak terhenti di tengah jalan.
Rahasia Konten Kreator Merekam di Tempat Umum
Fakta psikologis membuktikan bahwa orang asing di jalanan cenderung tidak peduli dengan apa yang sedang Anda lakukan di depan kamera ponsel. Mereka mungkin menoleh sebentar sebagai refleks visual semata. Akan tetapi sedetik kemudian fokus mereka akan kembali pada layar ponsel masing-masing.
Baca juga: Memahami Efek Psikologis Angle Kamera yang Harus Diketahui Konten Kreator Pemula
Jadi, tanamkan pola pikir bahwa Anda sedang menjalankan tugas profesional, layaknya seorang jurnalis atau reporter lapangan. Sikap tubuh yang tegap dan percaya diri saat vlogging akan memancarkan aura profesionalisme yang membuat orang segan untuk mengganggu.
Kemudian, gunakan peralatan yang ringkas dan tidak mencolok, seperti ponsel pintar atau kamera saku kecil, untuk meminimalisir perhatian publik yang tidak perlu. Jika Anda membawa kamera besar dengan lensa panjang dan mikrofon berbulu tebal justru akan mengundang tatapan penasaran. Hal ini dapat membuat nyali menciut seketika.
Mulailah merekam di tempat umum dari sudut ruangan yang sepi atau menempel pada tembok. Ini memastikan punggung Anda aman dan tidak ada orang yang tiba-tiba lewat di belakang. Rasa aman karena memiliki sandaran fisik ini akan membantu menurunkan detak jantung yang berpacu cepat akibat rasa gugup.
Lalu, alihkan seluruh fokus mata dan pikiran hanya pada lensa kamera, seolah-olah Anda sedang melakukan panggilan video santai dengan sahabat karib di rumah. Menganggap kamera sebagai teman bicara akan membuat ekspresi wajah di media sosial menjadi lebih rileks dan natural, bahkan ketika Anda berada di tengah keramaian pasar.
Strategi Bertahap Mengatasi Kecanggungan
Jangan langsung memaksakan diri untuk berbicara keras di depan umum jika mental belum siap sepenuhnya menghadapi situasi ramai. Anda bisa memulainya dengan sekadar mengambil gambar pemandangan sekitar atau potongan visual tanpa menampilkan wajah sendiri, sebagai langkah pemanasan awal.
Baca juga: Tips Memilih Warna dan Motif Outfit untuk Konten Video yang Profesional
Ajaklah seorang teman dekat untuk menemani proses syuting. Kehadiran teman berfungsi sebagai sistem pendukung yang menjaga mental tetap stabil. Situasi akan terasa seperti sedang nongkrong biasa, sehingga rasa malu akibat sendirian memegang kamera dapat berkurang drastis.
Gunakan juga penyuara telinga atau earphone saat berbicara. Ini membantu Anda mendengar suara sendiri dengan jelas di tengah kebisingan lalu lintas kota. Mendengar suara sendiri dengan jernih membantu menjaga intonasi bicara tetap stabil dan mencegah Anda berteriak terlalu keras, yang justru memancing perhatian publik.
Maka dari itu, rasa malu hanyalah hambatan sementara yang akan hilang seiring jam terbang terus bertambah setiap harinya. Teruslah berlatih merekam di tempat umum hingga Anda mencapai titik di mana dunia luar terasa hening saat kamera mulai menyala. (Muhafid/R6/HR-Online)

4 hours ago
7

















































