BEI Suspensi Saham, Gencarkan Aksi Cooling Down

6 hours ago 7

BEI suspensi saham karena dipicu oleh sejumlah hal. Hal ini sudah terjadi pada 2 Desember 2025. Dalam penghentian sementara tersebut, ada sejumlah emiten dari beragam sektor di perdagangan yang terdampak.

Baca Juga: Inbreng Saham BUMN ke Danatara, Tidak Melalui Bursa

BEI Suspensi Saham Awal Desember

Ada sejumlah saham perusahaan yang terkena keputusan ini. Adapun penghentian sementara tersebut mencangkup NRCA (PT Nusa Raya Cipta Tbk), RATU (PT Raharja Energi Cepu Tbk), ASLI (PT Asri Karya Lestari Tbk), MINA (PT Sanurhasta Mitra Tbk), ARKO (PT Arkora Hydro Tbk), PSKT (PT Red Planet Indonesia Tbk), STAR (PT Buana Artha Anugerah Tbk), MPRO (PT Maha Properti Indonesia Tbk) dan TGUK (PT Platinum Wahab Nusantara Tbk).

Sesuai dengan penjelasan BEI, TGUK belum memperlihatkan keterbukaan informasi terkait permintaan kejelasan bursa secara konsisten dan lengkap. Karena hal itu, BEI akhirnya melakukan suspensi saham TGUK. Sebenarnya suspensi terhadap saham tersebut sudah dilakukan sejak 29 Mei 2025.

Akan tetapi, kali ini suspensinya berlangsung di seluruh pasar. Oleh sebab itu, kini saham TGUK bertahan di Rp137 per saham. Sementara untuk saham lainnya seperti halnya ASLI, NRCA, ARKO, RATU, MINA, PSKT, STAR dan MPRO terdampak suspensi karena ada peningkatan harga kumulatif secara signifikan.

Tujuan Suspensi

Langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam suspensi saham rupanya memiliki tujuan tersendiri. Pada dasarnya, tindakan penghentian sementara waktu ini bertujuan untuk melindungi investor. Hal ini juga termasuk langkah cooling down.

Baca Juga: Buyback Saham Tanpa RUPS, Strategi Emiten Jaga Stabilitas Pasar

Pada akhirnya, suspensi bisa memberi waktu yang memadai untuk pelaku pasar dalam mempertimbangkan investasi secara matang. Saat melakukan investasi, harus didasarkan pada informasi yang ada. Pengambilan keputusan investasi pun bisa lebih tepat sasaran.

Oleh sebab itu, harapannya tingkat kestabilan pasar saham bisa terjaga dengan baik. Untuk penghentian sementara ini sendiri berlangsung di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai.

Rekomendasi Saham

William Hartanto selaku Praktisi Pasar Modal dan Founder WH-Project menyebut ada beberapa saham yang masih menguat meskipun terkena suspensi dari BEI. Hal ini memperlihatkan bahwa suspensi tersebut tidak lantas langsung mengakhiri trennya. Oleh sebab itu, saham-saham tersebut masih menarik untuk dilirik investor.

Adapun salah satunya yaitu RATU. RATU memiliki target harga senilai Rp13.000 per saham. Selain itu, bisa juga memilih ARKO dengan target harga antara Rp5.000 sampai Rp5.500 per saham. Bisa juga memilih NRCA yang memiliki target harga sampai Rp2.000 per saham. Saham-saham tersebut memang memperlihatkan kenaikan sejak awal tahun.

Baca Juga: Apa Saja Saham Crypto yang Akan Naik Tahun 2025? Simak Ulasannya

BEI suspensi saham bukan tanpa alasan dan tujuan. Walaupun terkena suspensi dari BEI, namun masih ada saham yang recommended untuk dikoleksi. Bagi siapa saja yang tertarik dengan dunia investasi, pastikan mencermatinya sebaik mungkin. Hal ini tidak lain untuk mendapatkan keuntungan selama bermain saham. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |