harapanrakyat.com,- Setelah memahami soal visual untuk media sosial agar optimal, cara memilih mic bagi konten kreator pemula juga tidak kalah penting. Apalagi ini adalah senjata utama dalam memproduksi konten.
Referensi soal mic yang begitu banyak di lokapasar atau marketplace dengan mengetik dengan kata kunci mikrofon, sering kali malah membuat pusing. Ada ribuan opsi dengan harga mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Sehingga, banyak kreator pemula terjebak dalam kesalahannya sendiri. Mereka membeli mikrofon mahal, tapi ternyata jenisnya tidak cocok dengan konten yang mereka buat. Oleh karena itu, seorang kreator perlu memahaminya dengan tepat. Bukan soal mencari yang termahal, melainkan mencari yang spesifikasinya sesuai dengan lingkungan dan gaya video Anda.
Cara Memilih dan Mengetahui Mic di Pasaran
Di pasaran, banyak sekali jenis mic yang membuat kita pusing saat hendak memilih untuk konten kita. Karena itu, pahami beberapa catatan di bawah ini agar Anda tidak bingung lagi.
Pertama adalah Lavalier Microphone atau Clip-on. Jenis ini adalah sahabat terbaik bagi Anda yang membuat konten dengan mobilitas tinggi atau membutuhkan tangan yang bebas. Sementara itu, mic ini cocok sekali buat konten seperti prank, eksperimen sosial, instruktur senam atau yoga, wawancara, atau video edukasi. Ini berlaku ketika presenter berdiri agak jauh dari kamera.
Baca juga: Trik Pencahayaan Sederhana untuk Konten Kreator Pemula agar Video Makin Optimal
Sementara keunggulannya, mic ini bisa disematkan di kerah baju, sehingga jarak mulut ke mic selalu konsisten meskipun Anda banyak bergerak. Sedangkan untuk opsi jenisnya, Anda bisa memilih jenis yang masih menggunakan kabel maupun wireless.
Selanjutnya, jenis Shotgun Microphone (On-Camera). Sesuai namanya, mic ini berbentuk laras panjang dan memiliki pola penangkapan suara unidirectional (satu arah). Mikrofon ini hanya fokus menangkap suara yang ada di depannya dan meredam suara bising dari samping atau belakang.
Perlu Anda ketahui, mic yang satu ini sangat cocok untuk konten daily vlog, travel vlog, ulasan makanan (food vlogger) di tempat ramai, atau jurnalisme warga.
Sementara keunggulannya, mic ini sangat praktis karena biasanya dipasang di atas kamera atau cold shoe holder HP. Hal ini memungkinkan Anda tinggal mengarahkan kamera ke wajah, dan suara Anda akan terdengar jelas terpisah dari kebisingan jalan raya.
Mic untuk Podcast
Selanjutnya adalah Condenser Microphone (USB Desktop). Ini adalah jenis mic yang sangat sensitif dan mampu menangkap detail suara yang kaya. Mulai dari helaan napas hingga intonasi berat (bass). Namun, mikrofon ini bisa dibilang manja karena membutuhkan ruangan yang sunyi dan tidak bergema.
Dengan karakter yang khas ini, mic Condenser sangat cocok untuk konten Gaming atau Live Streaming, Podcast, Voice Over (pengisi suara), ASMR, atau konten storytelling horor. Ini biasanya dilakukan sambil duduk diam di meja.
Sebagai informasi, karena kualitas suara mic paling mendekati studio profesional, maka untuk kreator pemula agar menghindari jenis mic yang menggunakan kabel XLR (yang membutuhkan sound card tambahan). Anda perlu mencari yang bertipe USB Plug and Play.
Dari beberapa penjelasan soal bagaimana cara memilih mic untuk kreator media sosial di atas, pemilihan alat ini perlu disesuaikan lagi dengan kebutuhan produksi Anda. Sehingga, perekaman suara yang tepat tidak menjadi penghambat. (Muhafid/R6/HR-Online)

20 hours ago
6

















































