harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis menghadiri kegiatan penguatan pertanian organik di Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa, sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem pertanian berkelanjutan. Kegiatan yang berlangsung Kamis, 27 November 2025 lalu ini, menjadi momentum penting untuk menyamakan visi dan memperkuat kolaborasi menuju terwujudnya Desa Organik.
Acara itu dihadiri oleh unsur DPKP Ciamis, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Pemerintah Kecamatan Rajadesa. Kemudian, UPTD PPKP Wilayah Rajadesa, BPP Kecamatan Rajadesa, para pendamping SL PSRL, serta warga belajar dari berbagai kelompok tani. Kehadiran banyak pihak mencerminkan besarnya perhatian terhadap pengembangan sektor pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Kepala Desa Sirnabaya, Tasum mengatakan, bahwa pihaknya berkomitmen mendukung Gapoktan Suka Makmur dalam mewujudkan konsep Desa Organik.
“Pada tahun 2026, Pemerintah Desa Sirnabaya telah merencanakan alokasi anggaran khusus. Anggaran ini untuk memperluas pengembangan pertanian secara terarah dan berkelanjutan agar tujuan menuju desa organik tercapai,” katanya usai acara.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Suka Makmur, Omay, turut memaparkan perkembangan pembinaan yang dilakukan terhadap 9 kelompok tani dan 7 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tersebar di empat dusun.
Ia mengatakan, bahwa saat ini, budidaya organik telah berjalan di lahan seluas 500 bata. Pihaknya juga tengah memperluas target hingga tiga hektare pada tahun berikutnya.
“Dari sisi potensi, Desa Sirnabaya memiliki hamparan sawah mencapai 33 hektare yang dapat terus dikembangkan menuju sistem pertanian sehat,” ucapnya.
Sedangkan dari Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Kusnadi dan Nurohman, juga memberikan pemaparan mengenai peran BI dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Mereka menegaskan, bahwa fokus BI bukan pada penyaluran kredit, melainkan penguatan kapasitas dan kolaborasi lokal.
“Meski mengapresiasi inisiatif Desa Sirnabaya, kami menekankan pentingnya komitmen jangka panjang serta penguatan legalitas Gapoktan sebagai syarat akses program multiyear BI,” katanya.
Arahan Penguatan Pertanian Organik di Desa Sirnabaya dari dari DPKP Ciamis
Para pelopor pertanian organik sebelumnya juga mengikuti Sekolah Lapangan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan. Kemudian di kegiatan tersebut mereka berbagi pengalaman dan testimoni.
Adapun pelopor pertanian organik tersebut, di antaranya Ketua GP Ansor Kecamatan Rajadesa Ustad Mamat Rahmat, petani muda penggerak organik Andri. Kemudian produsen kompos H Abdul Kohar, dan Ustad Yusuf yang telah menerapkan metode System of Rice Intensification (SRI) Organik dalam budidaya padi.
Mereka menggambarkan bagaimana perubahan metode bertani mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga: Panen Raya Padi di Gunungsari, Produktivitas Lampaui Rata-Rata di Ciamis
Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP Ciamis, Lia Hamidah, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjelaskan arah kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung terwujudnya Desa Organik di Sirnabaya. Ia juga menekankan pentingnya perluasan lahan yang terintegrasi agar sejalan dengan program fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Sekaligus, kami juga menekankan perlunya perluasan lahan terintegrasi. Hal itu agar selaras dengan program fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelasnya kepada harapanrakyat.com, Senin (8/12/2025).
Dengan adanya dukungan dari BI dan arahan dari DPKP Ciamis, Desa Sirnabaya kini semakin mantap menapaki proses menuju desa berbasis pertanian organik. “Kami berharap ini menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Ciamis,” harapnya. (Fahmi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

5 hours ago
4

















































