Darah Muda para Remaja dan Besarnya Peran Orang Dewasa

2 hours ago 9

tirto.id - Masa remaja sering kali digambarkan sebagai masa ketika persahabatan mengalahkan segalanya. Di masa itu, seseorang sedang asyik-asyiknya bermain, bergaul, nongkrong sana sini, dan menghabiskan waktu bersama sobat-sobatnya.

Anggapan tersebut tak sepenuhnya tepat. Pada masa-masa itu, sesungguhnya yang paling penting bagi para remaja bukanlah hubungan dengan kawan-kawannya, melainkan dengan orang dewasa yang ada di sekeliling mereka.

Di sini kita tidak cuma berbicara soal orang tua, melainkan juga figur-figur orang dewasa lainnya, seperti guru, mentor, pelatih, paman, bibi, kakek, nenek, bahkan sekadar tetangga.

Artikel yang diterbitkan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia Amerika Serikat menyebut, "Meskipun para remaja mulai mendapatkan kebebasan lebih dari keluarga, orang tua dan para pengasuh masih punya peran vital dalam hidup mereka. Orang tua dan pengasuh membantu membentuk kontrol diri, nilai moral dan sosial, cara pandang terhadap dunia, serta masa depan seorang remaja."

Mengapa Peran Orang Dewasa Lebih Penting?

Bagi remaja, persahabatan memang sesuatu yang sangat krusial. Di sana mereka menemukan persaudaraan dan rasa memiliki serta mengembangkan kemampuan sosial.

Meski demikian, hubungan antarremaja seperti ini biasanya cenderung labil dan cepat sekali berubah. Dalam hubungan pertemanan remaja, rentan pula muncul masalah-masalah seperti peer pressure, perselisihan, hingga perundungan.

Inilah yang membuat hubungan remaja dengan orang dewasa di sekeliling mereka menjadi lebih penting, seperti yang dijelaskan Clea McNeely and Jayne Blanchard dalam buku The Teen Years Explained: A Guide to Healthy Adolescent Development (2010).

Dalam buku terbitan Johns Hopkins University tersebut, McNeely dan Blanchard secara detail menjabarkan bahwa orang dewasa bisa membentuk nyaris semua aspek kehidupan seorang remaja, mulai dari kondisi fisik, kebiasaan, emosi, identitas, seksualitas, sampai pandangan terhadap agama.

Salah satu yang terpenting, hubungan baik dengan orang tua, guru, dan para pengasuh lainnya, bakal mencegah para remaja tadi melakukan hal-hal berisiko, seperti seks bebas, penyalahgunaan narkotika, serta tindak kriminal.

Dalam ilmu psikologi, ada sebuah konsep bernama secure attachment, yaitu situasi ketika seorang anak merasa terlindungi oleh para pengasuhnya. Si anak pun tahu bahwa pengasuhnya betul-betul bisa diandalkan. Attachment seperti itu terbentuk ketika seorang anak tumbuh dengan sosok pengasuh yang selalu ada dan suportif.

Pada masa remaja, attachment tersebut tampak lebih renggang karena anak-anak sudah mulai diberi kebebasan. Namun, sebenarnya, kebutuhan akan attachment tidak pernah benar-benar hilang, melainkan berubah wujud.

Jika sebelumnya anak membutuhkan kehadiran fisik secara konstan dari orang tuanya, pada masa remaja mereka membutuhkan petunjuk, teladan, dan rasa aman, khususnya dari sisi emosional.

Peran Orang Dewasa di Masa RemajaPeran Orang Dewasa di Masa Remaja. foto/istockphoto

Sains di Balik Pengaruh Orang Dewasa

Studi terbitan American Journal of Preventive Medicine menemukan, remaja yang memiliki hubungan kuat dengan orang dewasa di sekelilingnya cenderung punya tingkat depresi, penyalahgunaan narkotika, dan percobaan bunuh diri, lebih rendah.

Penelitian lain, yang dilakukan oleh Center on the Developing Child Harvard University, menekankan bahwa hubungan antarorang dewasa yang stabil bisa menekan tingkat stres dan trauma pada anak. Dengan kata lain, memiliki orang tua yang hubungannya harmonis dapat membuat anak makin "tahan banting".

Sebaliknya, remaja yang tidak memiliki hubungan baik dengan orang dewasa di sekelilingnya acap kali kesulitan meregulasi emosinya. Mereka juga cenderung gegabah dalam membuat keputusan dan memiliki kepercayaan diri rendah.

Tanpa sosok orang dewasa yang digugu dan ditiru, para remaja menjadi lebih mudah terpapar pengaruh eksternal negatif, seperti peer pressure yang mengarah ke tindakan berisiko.

Empat Jenis Orang Dewasa

Ada beberapa jenis orang dewasa yang keberadaannya sangat berpengaruh bagi perkembangan seorang remaja. Pertama, tentu saja, adalah orang tua yang berperan memberikan fondasi bagi support system seorang remaja. Pada masa-masa ini, orang tua memang bakal sering berkonflik dengan anaknya, tetapi justru di sinilah krusialnya peran orang tua.

Konflik memang tak bakal terhindarkan. Namun, penyelesaian konflik yang tepat bisa memberikan pengaruh positif bagi remaja. Lagi pula, meskipun sering kali tampak ingin jauh dari orang tua, mereka sebenarnya tetap ingin mendapatkan dukungan. Fluktuasi dan dinamika inilah yang mesti dijaga agar tak keluar batas.

Apabila anak dan orang tua mampu menavigasi dinamika tersebut, hubungan emosional mereka bakal jauh lebih kuat. Remaja yang punya hubungan baik dengan orang tuanya akan lebih percaya diri, mendapatkan nilai lebih bagus di sekolah, dan mampu membuat keputusan-keputusan yang lebih baik.

Selain orang tua, ada juga sosok guru. Banyak yang mengatakan bahwa guru adalah pengganti orang tua ketika anak berada di sekolah. Ungkapan itu sama sekali tidak berlebihan. Peran seorang guru bukan cuma menyampaikan isi kurikulum, melainkan mendidik agar para siswanya memiliki kompas moral yang lurus.

Oleh karena itu, hubungan antara remaja dan guru di sekolah pun menjadi sangat penting. Menurut laporan yang diterbitkan The Education Trust, siswa yang berhubungan harmonis dengan gurunya akan memiliki motivasi akademik lebih baik. Ini, tentunya, akan berpengaruh pada pandangan dan cara mereka merumuskan masa depannya.

Ada pula sosok-sosok mentor, seperti pelatih olahraga, guru musik, dan semacamnya. Peran mereka kurang lebih sama seperti guru karena bisa dikategorikan pula sebagai pendidik. Sosok-sosok seperti Ken Carter (pelatih basket), James White (pelatih atletik), dan Herb Brooks (pelatih hoki es), mampu memberikan struktur yang diperlukan anak-anak asuhnya, tak cuma untuk meraih prestasi di lapangan, tetapi juga untuk menavigasi peliknya kehidupan sehari-hari.

Pihak terakhir yang berperan besar bagi kehidupan anak di masa remaja adalah anggota keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, dan nenek, yang bisa memberikan dukungan tambahan kepada para remaja. Sosok-sosok ini bisa jadi berperan dalam memperkuat nilai yang sudah ditanamkan orang tua, tetapi bisa pula memberikan pandangan alternatif yang tidak didapatkan dari orang tua. Biasanya, hubungan erat dengan anggota keluarga lain terjadi di desa-desa, ketika para anggota keluarga hidup berdekatan satu sama lain.

Bertahan Seumur Hidup

Salah satu alasan paling kuat untuk membangun hubungan erat antara remaja dan orang dewasa adalah dampaknya yang bertahan lama. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association (JAMA) menemukan, remaja yang tumbuh dengan orang tua penuh kasih sayang dan dukungan emosional akan memiliki gaya pengasuhan yang lebih baik di masa depan, juga berpeluang meraih karier sukses dan kepuasan hidup.

Remaja yang tumbuh tanpa bimbingan orang dewasa berisiko lebih tinggi terjerumus ke dalam perilaku destruktif. Hal ini terutama terlihat dalam kasus kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika, dan kegagalan akademik. Bahkan bagi mereka yang menghadapi keadaan sulit—seperti tumbuh dalam kemiskinan atau keluarga disfungsional—kehadiran satu orang dewasa yang peduli dapat memberikan perbedaan luar biasa.

Ilustrasi Remaja Terjerat NarkobaIlustrasi Remaja Terjerat Narkoba. foto/Istockphoto

Psikolog bernama Emmy Werner pernah melakukan studi empiris dengan mengikuti sekelompok anak berisiko selama lebih dari 30 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak yang berhasil mengatasi kesulitan hampir selalu memiliki hubungan dekat dengan orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan emosional. Hal ini menegaskan betapa besar pengaruh satu orang dewasa dalam mengubah arah kehidupan seorang remaja.

Pada akhirnya, mitos bahwa remaja lebih peduli pada teman sebaya dibandingkan orang dewasa perlu dibantah. Hubungan dengan teman sebaya menawarkan kenyamanan. Sementara itu, relasi baik dengan orang dewasa dapat mendatangkan stabilitas, bimbingan, serta dukungan, yang diperlukan untuk membentuk masa depan.

Meluangkan waktu dan usaha untuk membangun hubungan dengan anak usia remaja tidak hanya akan memberikan efek positif jangka pendek. Hubungan seperti ini berpotensi mengubah hidup seorang anak menjadi lebih baik. Ketika orang dewasa hadir sebagai sosok yang membimbing, mereka memberikan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar pertemanan: fondasi untuk kesuksesan dan kesejahteraan seumur hidup.


tirto.id - Mild report

Kontributor: Yoga Cholandha
Penulis: Yoga Cholandha
Editor: Fadli Nasrudin

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |