Kandungan Surat Al Kahfi Ayat 28, Pesan Keteguhan Hati

6 hours ago 4

Siapa yang tidak pernah merasa dilema antara pilihan dunia dan prinsip hidup? Kadang, ada momen ketika seseorang berhadapan pada tekanan sosial yang besar. Entah itu soal status, lingkungan, atau bahkan gengsi yang datang dari sekitar. Kalau pernah merasakannya, berarti Anda sedang menjalani perjalanan yang juga pernah Rasulullah SAW lalui. Dalam momen seperti itu, Allah menurunkan wahyu yang menjadi pelipur lara sekaligus pengingat yang kuat. Salah satunya tertuang dalam kandungan surat Al Kahfi ayat 28, yang menyimpan banyak pelajaran mendalam.

Baca Juga: Kandungan Surat Ar Rahman Ayat 55 tentang Nikmat Allah

Ayat ini bukan hanya potongan nasihat biasa, tapi juga petunjuk arah hidup bagi siapa saja yang ingin tetap lurus. Ceritanya pun menarik karena berkaitan langsung dengan tekanan dari orang-orang musyrik Mekah terhadap Nabi Muhammad SAW.

Kandungan Surat Al Kahfi Ayat 28, Dunia Tidak Seindah yang Terlihat

Kandungan Surat Al Kahfi Ayat 28, Pesan Keteguhan Hati

Artinya:

Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.

Rasulullah SAW saat itu sedang menghadapi tekanan dari para tokoh Quraisy. Mereka gengsi kalau harus duduk berdampingan dengan orang-orang miskin yang ikut mendengarkan dakwah. Mereka menyarankan Nabi agar menjauh dari para sahabat yang tidak punya harta agar mereka mau datang.

Tapi di situlah Allah turun tangan. Allah memerintahkan Nabi untuk tetap bersama mereka yang tekun beribadah, tanpa peduli statusnya. Isi yang terkandung di dalam surat Al Kahfi ayat 28 menyampaikan pesan bahwa dunia ini tidak layak jadi tolok ukur siapa yang pantas mendapat perhatian.

Dunia bisa tampak mempesona, tapi tidak selalu membawa ketenangan. Yang Allah cari adalah hati yang tulus, bukan tampilan luar yang penuh kemewahan. Dan itu sangat jelas tercermin dari kisah ini.

Pentingnya Konsistensi dalam Ibadah

Salah satu bagian terindah dari kandungan surat Al Kahfi ayat 28 adalah sorotan terhadap orang-orang yang berzikir dari pagi hingga sore. Mereka tidak lelah memohon ridha Allah. Mereka tidak sibuk mengejar penilaian manusia.

Allah menyuruh Nabi untuk bersabar dan bertahan bersama mereka. Sebab, meski secara materi mereka tidak punya banyak, hati mereka penuh cahaya. Itu lebih berharga daripada segala yang bisa dibeli dengan uang.

Jangan Biarkan Dunia Menyesatkan Pandangan

Pandangan mata bisa menipu. Gemerlap dunia sering kali membuat seseorang lupa pada hakikat hidup. Dalam kandungan surat Al Kahfi ayat 28, Allah memperingatkan agar jangan sampai pandangan kita berpaling dari orang-orang saleh hanya karena tergoda dunia.

Terkadang, seseorang bisa terjebak dalam pencitraan. Melihat mereka yang berpenampilan menarik, lalu mengabaikan yang sederhana namun ikhlas. Padahal, justru yang sederhana itu yang dekat pada Tuhan.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Mu Min Ayat 67

Allah tahu betul bahwa manusia mudah tergoda. Maka, ayat ini datang sebagai pengingat untuk kembali memfokuskan pandangan pada hal yang lebih abadi. Bukan pada apa yang sekadar terlihat indah.

Jangan Ikuti Mereka yang Lupa pada Allah

Dalam lanjutan kandungan surat Al Kahfi ayat 28, Allah melarang Nabi mengikuti mereka yang hatinya lalai dari mengingat-Nya. Orang seperti itu hanya mengikuti hawa nafsunya. Mereka tidak tahu arah hidup.

Mereka hanya peduli pada urusan duniawi dan lupa bahwa hidup ini sementara. Tidak ada nilai kebaikan dalam mengikuti mereka, karena hanya akan menjauhkan dari cahaya Allah. Ini adalah peringatan yang keras namun menyentuh.

Kesetiaan Nabi pada Orang-Orang Tulus

Rasulullah SAW terkenal sangat menyayangi para sahabatnya. Salah satu bentuk kesetiaan beliau adalah saat beliau tetap bersama para sahabat miskin, walau banyak yang menyarankan sebaliknya. Itu sesuai dengan kandungan surat Al Kahfi ayat 28 yang memerintahkan beliau agar tidak menyingkirkan mereka.

Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasul lebih suka duduk bersama orang yang berdzikir sejak pagi. Bahkan lebih disukai daripada mendapatkan sinar matahari pagi. Itu bukan karena mereka punya apa-apa, tapi karena mereka punya hati yang bersih.

Jangan Remehkan yang Sederhana

Baca Juga: Kandungan Surat Yunus Ayat 5, Tanda-Tanda Kebesaran Allah dalam Penciptaan Alam

Banyak yang menganggap remeh mereka yang hidup sederhana. Padahal, bisa jadi mereka lebih dekat pada Allah dibanding yang tampak hebat di luar. Kandungan surat Al Kahfi ayat 28 adalah pelajaran penting tentang hal ini. Jangan terlalu sibuk mengejar pujian orang, tapi malah melupakan mereka yang benar-benar berharga di sisi Allah. Kadang, mereka yang tidak terkenal, tidak viral, tapi istiqamah dalam beribadah, justru membawa kita pada kebaikan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |