Korelasi Kepunahan dan Siklus Reproduksi Dinosaurus

4 days ago 19

Menurut para peneliti, salah satu yang menyebabkan kepunahan dari dinosaurus jutaan tahun lalu yakni siklus reproduksi dinosaurus. Ilmuwan dari Zurich University dan juga Zoological Society of London turut menjelaskan mengenai bagaimana mereka yakin bahwa siklus reproduksi bertelur telah merugikan hewan besar tersebut. Siklus reproduksinya cukup menjadi penyebab kepunahan mereka sendiri.

Baca Juga: Pegunungan Tertua di Dunia Jadi Laboratorium untuk Mengungkap Awal Kehidupan

Siklus Reproduksi Dinosaurus dan Kepunahannya

Dinosaurus menghasilkan telur dan mengisi berbagai peran di lingkungan dengan melalui satu jenis saja. Tentu mereka sambil bersaing dengan satu sama lain. Para ilmuwan mengidentifikasi rangkaian kejadian yang mengarah pada punahnya dinosaurus.

Cara mereka berkembang biak menjadi tanda awal dari kepunahan. Kenyataan ialah spesies dinosaurus bertelur membuat mereka berada dalam posisi kurang menguntungkan jika peneliti bandingkan dengan mamalia yang melahirkan. Marcus Clauss da Daryl Cordron pun menyelidiki alasan serta bagaimana hal tersebut akhirnya bisa menyebabkan dinosaurus punah.

Telur dan Bayi Dinosaurus yang Mungil

Dalam penjelasan siklus reproduksi dinosaurus, induknya memiliki bobot 2.500 kali jauh lebih berat daripada bayi yang baru menetas, yakni beratnya sekitar 4 ton. Sebagai perbandingannya seperti induk gajah. Meski sama beratnya, namun hewan tersebut hanya 22 kali lipat dari berat bayinya yang baru lahir. Artinya, pada spesies mamalia besar, bayi baru lahir tersebut sudah memiliki ukuran yang besar.

Adanya perbedaan ukuran yang cukup mengejutkan antara dinosaurus baru menetas serta induknya itu disebabkan oleh beberapa fakta. Fakta tersebut menegaskan bahwa terdapat batas ukuran telur yang bisa berkembang.

Selain itu, telur lebih besar juga membutuhkan cangkang tebal. Sebab embrio pun perlu disuplai oksigen lewat cangkang hingga akhirnya cangkang atau telur tidak bisa tumbuh lagi. Maka dari itu, bayi dinosaurus baru menetas ini tidak bisa tumbuh lebih besar lagi seperti pada spesies mamalia besar lainnya.

Ada banyak sekali spesies menempati satu relung, namun ada juga yang berada di banyak relung. Selain itu, mamalia baru lahir pun menempatkan relung ekologi yang sama. Tentunya sama dengan induknya. Sebab mereka diberi susu langsung oleh induknya. Mereka juga tidak mengambil relung dari spesies yang terbilang jauh lebih kecil.

Dinosaurus Besar Menempati Satu Relung

Dalam penjelasan siklus reproduksi dinosaurus, berbeda dengan dinosaurus besar, mereka justru menempati satu relung yang dimiliki oleh dinosaurus dewasa selama hidup. Selain itu, mereka juga melewati banyak relung milik sendiri. Mulai dari relung hewan dengan ukuran tubuh hanya beberapa kilogram saja dan hewan seberat 10, 100, hingga 1.000 kg. Mereka bahkan bisa menempati relung dengan berat lebih dari 30.000 kg.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Neanderthal dengan Homo Sapiens

Daryl Cordon pun menjelaskan mengenai arti dari hal tersebut untuk keanekaragaman hayati. Adanya konsensus antara peneliti yakni hewan dengan ukuran tubuh tertentu menempati ruang tertentu juga. Dalam kasus reproduksi dinosaurus ini, artinya pada satu spesies menempati mayoritas dengan relung ekologis. Sedangkan mamalia justru menempatinya lewat berbagai spesies yang memiliki ukuran berbeda.

Dari hasil penelitian juga mengungkapkan mengenai jumlah dinosaurus kecil dan sedang. Penelitian menegaskan bahwa dinosaurus dengan ukuran kecil hingga sedang punya jumlah spesies individu jauh lebih sedikit daripada mamalia. Tentu saja hal tersebut terjadi sebab anak-anak spesies lebih besar menempati relung mereka.

Studi Kasus Ukuran Spesies Dinosaurus

Tinjauan studi kasus mengenai ukuran dari tubuh semua spesies dinosaurus pun mengungkap kalau hanya sedikit yang punya berat dewasa, yakni antara 2-60 kg saja. Marcus Clauss Pun merangkum adanya konsekuensi dari hal tersebut. Hal ini ditunjukkan bagi para peneliti dengan mengandalkan simulasi komputer tentang siklus reproduksi dinosaurus.

Ia mengungkap bahwa ketiadaan spesies dengan ukuran kecil dan sedang ini penyebabnya karena persaingan antar dinosaurus. Tentunya hal tersebut tidak terjadi pada mamalia karena tak memiliki kesenjangan yang seperti itu. Lalu adanya dinosaurus besar serta persaingan dari anak-anaknya yang ada di mana-mana, maka mamalia pun memilih tidak mengembangkan spesies berukuran besar sendiri.

Tinjauan selanjutnya yang Marcus Clauss ilustrasikan menggunakan simulasi komputer ini berkaitan dengan dinosaurus kecil. Mereka bersaing secara baik di antara sesama hingga mamalia kecil. Adanya tekanan yang meningkat ini mampu membawa dinosaurus ukuran kecil pada ambang kepunahan. Bahkan telah memaksa mereka guna menaklukkan ceruk yang baru.

Hal terakhir memungkinkan spesies tersebut guna menjamin kelangsungan hidup sampai dengan saat ini. Ini persis seperti yang Cordon simpulkan yaitu mereka harus terbang seperti burung pada zamannya. Itulah yang menyebabkan punahnya spesies dinosaurus selain siklus reproduksi dinosaurus.

Dinosaurus Kecil Terbang dan Punah Saat Besar

Keuntungan dari dinosaurus yang menjadi hewan darat terbesar tetap bertahan selama kurang lebih 150.000.000 tahun. Adanya kepunahan massal di perbatasan Kapur-Tersier mampu memunculkan masalah. Sebab kesenjangan spesies pada ukuran sedang membawa bencana untuk mereka. Menurut pengetahuan masa kini, semua hewan besar yang punya bobot sekitar 10-25 kg punah. Naasnya, mamalia punya banyak sekali spesies yang ada di bawah ambang batas tersebut.

Pada akhirnya, spesies mamalia yang jauh lebih besar pun berkembang baik usai bencana. Pun kembali menempati relung yang sebelumnya kosong. Berbeda dengan dinosaurus, sebab tidak bisa kembali menempati relung tersebut dan akhirnya mengalami masa kehancuran alias punah.

Baca Juga: Penemuan Telur Dinosaurus di Argentina dengan Bentuk Unik

Usai mengetahui siklus reproduksi dinosaurus, kini siapa pun tahu bahwa hal tersebut mampu menjadi salah satu yang membuatnya punah. Korelasi siklus reproduksi dinosaurus dengan kepunahan ini menjadi catatan sejarah penting yang patut dipelajari. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |