Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Yogyakarta Terus Merosot, Pemerintah Gandeng UGM Selidiki Penyebabnya

3 days ago 17

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta dari tahun ke tahunnya terus merosot. Berbanding terbalik dengan kunjungan wisatawan domestik yang terus mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya.

Untuk mengetahui penyebabnya, Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng UGM (Universitas Gadjah Mada) melakukan riset faktor penyebab tren turunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara itu pada akhir November ini.

Riset yang dilakukan melibatkan peneliti dari FEB (Fakultas Ekonomika dan Bisnis) UGM, serta ahli Internasional, salah satunya dari Malaysia. Dalam riset tersebut menyasar analisis yang menjadi faktor penentu peningkatan wisman (wisatawan mancanegara) berkunjung.

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Yogyakarta Tahun 2025

Baca Juga: Raih Best Tourism Village 2025, Desa Wisata Pemuteran Bali Tawarkan Beragam Destinasi Menarik

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyebutkan, kunjungan turis asing pada tahun 2025 ini belum menunjukkan peningkatan. Berdasarkan angka-angka yang pihaknya temui justru menunjukkan penurunan.

“Kami ingin mencari tahu determinant factor. Untuk menaikkan jumlah wisman ke depan, apa saja yang bisa menjadi penentunya,” ujar Hasto Wardoyo, Jumat (21/11/2025).

Menurutnya, dalam melakukan analisis permasalahan seperti pariwisata, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak bisa hanya menggunakan asumsi belaka, serta meraba apa yang jadi sumber masalahnya. Karena hasilnya malah akan membuat kebijakan yang tidak terukur efektivitasnya.

Jumlah Kunjungan Wisata ke Yogyakarta Tahun 2024

Hasto juga mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta pada tahun 2024 mencapai 10,3 juta orang. Jumlah sebanyak itu terdiri dari wisatawan domestik 10,5 juta, dan wisatawan mancanegara 355 ribu orang. Untuk total belanja wisata mencapai Rp 2,259 triliun, serta length of stay atau lama tinggal dengan rata-rata 1,88 hari.

Sedangkan tahun ini tercatat hingga bulan Oktober 2025 jumlah kunjungan wisatawan domestik hampir mencapai 9 juta orang, dan wisatawan mancanegara hanya 274 orang.

“Meskipun belanja wisata pada tahun ini sudah melampaui target, yakni lama tinggal rata-rata masih 1,77 hari. Kami terus upayakan bulan November dan Desember 2025 bisa mengejar target. Minimal capaiannya sama dengan tahun kemarin, yaitu 1,88 hari,” ungkap Hasto Wardoyo.

Kemenpar Promosikan Wisata Yogyakarta dan Jateng ke Pasar Tiongkok

Sementara itu, pada bulan November ini, Kementerian Pariwisata melalui program Famtrip (Familiarization Trip) mempromosikan wisata DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan wisata Jawa Tengah ke pasar Tiongkok.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, program Famtrip ini untuk memperkenalkan Yogyakarta dan Jateng sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia selain Bali.

“Destinasi unggulan ini menawarkan pengalaman budaya serta wellness yang autentik,” kata Ni Made dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga: Wisata Horor di Jogja: Ada Rumah Hantu Malioboro Khusus untuk Pemberani

Dalam program tersebut, Kemenpar RI melibatkan travel agent (pelaku usaha perjalanan wisata) asal Tiongkok. Melalui Famtrip ini, travel agent Tiongkok diajak merasakan wellness, perpaduan warisan budaya secara langsung, serta atraksi yang mendefinisikan kawasan tersebut.

Kemenpar berharap pengalaman ini bisa menginspirasi travel agent tersebut dalam mengembangkan paket tour dengan tematik baru bagi wisatawan Tiongkok. (R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |