Lubang ozon Antartika menyusut menjadi kabar baik, namun lapisan ozon stratosfer sendiri tetap merupakan perisai pelindung penting yang mengelilingi Bumi. Fungsinya krusial dalam menyaring sebagian besar radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari Matahari, melindungi kesehatan manusia dan ekosistem. Selama beberapa dekade, penipisan lapisan ozon. Terutama paling terkenal sebagai “lubang ozon” di atas Antartika, telah menjadi perhatian global yang mendesak.
Baca Juga: Sinyal Misterius di Bawah Antartika yang Unik Bingungkan Ilmuwan
Penipisan lapisan pelindung ini utamanya karena adanya pelepasan Bahan Penipis Ozon (ODS) buatan manusia ke atmosfer. Akan tetapi, data ilmiah terbaru dari lembaga-lembaga terkemuka, termasuk NASA dan NOAA, memberikan sinyal positif yang menunjukkan bahwa upaya global membuahkan hasil. Untuk informasi lebih lanjut, mari simak pembahasan berikut ini!
Bukti Ilmiah yang Menggembirakan: Lubang Ozon Antartika Menyusut
Pengamatan rutin dari para peneliti di Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) telah mendokumentasikan tren yang menggembirakan. Ukuran lubang ozon memang dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun karena faktor cuaca dan kondisi atmosfer lainnya. Namun, tren jangka panjang menunjukkan adanya penyusutan yang konsisten selama dua dekade terakhir.
Misalnya, lubang ozon yang teramati di atas Antartika telah menyusut. Meskipun pada puncak musim penipisan, ukurannya bisa mencapai puluhan juta kilometer persegi, para ilmuwan mencatat bahwa angka tersebut tetap mengikuti tren keseluruhan yang menurun. Paul Newman, Kepala Ilmuwan untuk Ilmu Bumi NASA’s Goddard Space Flight Center, menegaskan bahwa perkembangan yang konsisten sedang berlangsung dan lubangnya terus mengecil seiring berjalannya waktu. Data terkini terus menunjukkan bahwa ozon sedang dalam perbaikan, sebuah indikasi bahwa planet ini mulai pulih.
Peran Krusial Protokol Montreal dalam Pengurangan ODS
Peristiwa keberhasilan lubang ozon Antartika menyusut tidak terlepas dari intervensi kebijakan global yang tegas. Faktor utama adanya tren positif ini adalah implementasi ketat dari Protokol Montreal tentang Zat-Zat yang Menipiskan Lapisan Ozon. Protokol ini yang diadopsi pada 16 September 1987 merupakan perjanjian multilateral lingkungan penting yang mengatur produksi dan konsumsi hampir 100 bahan kimia ODS buatan manusia.
Ketika bahan kimia ini, seperti klorin dan bromin (turunan dari komponen dalam pendingin dan AC), mereka lepaskan ke atmosfer lantas mencapai stratosfer dan memicu reaksi yang menghancurkan molekul ozon. Kita ketahui bahwa satu atom klorin dapat menghancurkan 100 ribu molekul ozon sebelum menghilang dari atmosfer. Protokol Montreal, kini menjadi satu-satunya perjanjian PBB yang semua negara ratifikasikan. Tak lain mewajibkan negara-negara untuk mengeliminasi kandungan ODS. Hal ini berdampak pada lubang ozon Antartika menyusut. Laporan NOAA awal tahun ini menyebutkan bahwa bahan-bahan penipis lapisan ozon telah berkurang sebanyak 50% sejak tahun 1980, menunjukkan dampak masif dari perjanjian ini.
Baca Juga: Benua Antartika, Sejarah, Teori dan Berbagai Karakteristiknya
Mekanisme Penipisan dan Siklus Ozon di Kutub
Fenomena penipisan ozon di atas Antartika terjadi setiap September, selama musim semi di Kutub Selatan. Pada musim dingin, bahan kimia aktif seperti klorin dan bromin menempel pada awan stratosfer kutub. Ketika Matahari terbit akhir musim dingin, radiasi UV memicu reaksi kimia yang sangat reaktif. Ini menyebabkan penghancuran ozon secara besar-besaran dan cepat, sehingga terbentuklah ‘lubang ozon’.
Secara alami, ozon dapat manusia buat dan hancurkan pada lapisan stratosfer. Namun, polusi yang manusia ciptakan telah menghancurkannya jauh lebih cepat. Tentu, daripada waktu yang perlu untuk terbentuk kembali. Pengurangan kandungan penipis ozon pada atmosfer melalui Protokol Montreal telah secara signifikan mengurangi bahan baku untuk reaksi penghancuran ini. Pada gilirannya, memungkinkan lapisan ozon kembali ke keseimbangan alaminya.
Baca Juga: Air Terjun Darah di Antartika yang Misterius, Simak Faktanya
Kabar lubang ozon Antartika menyusut adalah salah satu kisah sukses lingkungan terbesar dalam sejarah modern. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa aksi kolektif dan kepatuhan terhadap perjanjian internasional yang didukung oleh ilmu pengetahuan dapat memulihkan kerusakan lingkungan dalam skala planet. Para ilmuwan optimis memproyeksikan bahwa jika tren penurunan ODS ini terus berlanjut. Lapisan ozon berpotensi pulih sepenuhnya ke tingkat tahun 1980 pada sekitar tahun 2070. Keberhasilan lubang ozon Antartika menyusut ini tidak hanya melindungi Bumi dari sinar UV yang merusak. Tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kerja sama global dalam menghadapi krisis iklim dan lingkungan. (R10/HR-Online)

2 days ago
11

















































