Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Salah satu peristiwa paling bersejarah yang terjadi di bulan ini adalah turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW. Momen tersebut juga menjadi awal kisah Nabi Muhammad melihat malaikat Jibril untuk pertama kalinya. Rupanya ini menjadi sebuah peristiwa luar biasa yang mengubah sejarah umat manusia.
Baca Juga: Sahabat Nabi yang Syahid Tapi Masuk Neraka Adalah Quzman
Nabi Muhammad Melihat Malaikat Jibril Berkat Wahyu Pertama yang Turun di Gua Hira
Peristiwa Nabi Muhammad bertemu dengan malaikat Jibril pertama kali terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 Masehi. Kala itu Nabi Muhammad SAW sedang ber-tahannuts atau menyendiri untuk berdzikir di Gua Hira. Dalam kesunyian malam yang gelap gulita, Malaikat Jibril datang dengan suara keras dan menggetarkan hati Rasulullah SAW.
Saat itu, Rasulullah menerima lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq. Ini menjadi tanda bahwa beliau telah resmi diangkat sebagai nabi. Tubuh Nabi bergetar, hatinya penuh ketakutan, dan ia pun segera kembali ke rumah menemui istrinya, Khadijah RA.
Reaksi Khadijah dan Pengakuan Waraqah bin Naufal
Sesampainya di rumah, Nabi Muhammad berkata, “Selimuti aku! Selimuti aku!” Khadijah dengan sigap menenangkan dan menyelimuti beliau. Setelah mendengar kisah Nabi Muhammad melihat malaikat Jibril, Khadijah membawa Rasulullah menemui Waraqah bin Naufal, seorang Nasrani yang berilmu.
Waraqah menjelaskan bahwa yang Nabi lihat adalah malaikat yang juga pernah datang kepada Nabi Musa AS. Waraqah menegaskan bahwa Muhammad adalah utusan Allah untuk umat ini. Keyakinan tersebut semakin mempertegas peristiwa agung yang baru saja terjadi.
Melihat Wujud Asli Jibril untuk Kedua Kalinya
Setelah peristiwa pertama di Gua Hira, Nabi Muhammad bertemu malaikat Jibril kembali dalam wujud aslinya pada peristiwa Isra’ Mi’raj. Dalam Surah An-Najm ayat 13-18, tertea bahwa Rasulullah melihat Jibril di Sidratul Muntaha, tempat yang berada di ujung langit, dekat surga yang Allah janjikan.
Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha…” (QS. An-Najm: 13–14)
Dalam penjelasan ulama seperti Ibnu Katsir dan Imam Ahmad, tertera bahwa saat itu Jibril tampil dalam bentuk aslinya: memiliki 600 sayap, dan tubuhnya memenuhi cakrawala. Warna-warni cahaya berkilauan seperti mutiara dan yaqut terpancar dari sayapnya, menunjukkan keindahan dan kekuatan ciptaan Allah SWT.
Baca Juga: Sumur Adzaq Madinah Mata Air Kegembiraan Jernih, Ini Kisahnya
Wujud Fisik Malaikat Jibril yang Luar Biasa
Kisah Nabi Muhammad melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya memperlihatkan betapa besar dan luar biasanya makhluk Allah ini. Dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah hanya melihat Jibril dalam bentuk aslinya sebanyak dua kali saja.
Ketika Jibril menampakkan diri, seluruh ufuk tertutup oleh tubuhnya. Rasulullah menyaksikan betapa menakjubkannya makhluk tersebut. Jibril datang dengan pakaian yang penuh dengan mutiara, menyampaikan wahyu dan membawa pesan dari Allah.
Hanya dengan Izin Allah Manusia Dapat Melihat Malaikat
Perlu Anda ketahui bahwa manusia tidak dapat melihat malaikat kecuali dengan izin Allah. Bahkan Nabi Muhammad menyaksikan sosok malaikat Jibril dalam wujud asli hanya sebanyak dua kali. Biasanya, Jibril menampakkan diri dalam bentuk manusia ketika datang kepada Rasulullah.
Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam Surah At-Takwir ayat 23 dan QS. Al-Baqarah ayat 97-98 yang menegaskan peran Jibril sebagai pembawa wahyu dan sahabat dekat para nabi.
“Katakanlah: Barang siapa menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah…” (QS. Al-Baqarah: 97)
Hikmah dari Perjumpaan dengan Jibril
Peristiwa Nabi Muhammad bertemu malaikat Jibril bukan hanya peristiwa langka, tetapi juga penuh hikmah. Ini menjadi bukti bahwa wahyu yang diterima Rasulullah berasal langsung dari Allah SWT melalui utusan-Nya yang paling mulia. Melihat Jibril dalam wujud asli menunjukkan kesiapan spiritual Nabi untuk menerima tugas kenabian dan kerasulan.
Selain itu, momen ini memperkuat keimanan para sahabat dan umat Islam terhadap kerasulan Muhammad SAW. Kisah ini pun menjadi bagian penting dalam ajaran Islam yang diwariskan melalui Al-Qur’an dan hadis-hadis shahih.
Baca Juga: Adab Memakai Alas Kaki Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
Peristiwa Nabi Muhammad melihat malaikat Jibril merupakan salah satu momen paling monumental dalam sejarah Islam. Mulai dari turunnya wahyu pertama di Gua Hira hingga perjumpaan luar biasa di Sidratul Muntaha, semua menggambarkan keagungan Allah dan keistimewaan Rasulullah SAW sebagai utusan terakhir. Semoga kisah ini semakin memperkuat keimanan kita dan menambah rasa takjub terhadap kebesaran Allah SWT serta tugas besar yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW. (R10/HR-Online)