Penemuan Fosil Dinosaurus Koleken Inakayali dengan Lengan Kecil

19 hours ago 14

Jantung Patagonia sempat menggemparkan komunitas paleontologi dengan penemuan fosil dinosaurus Koleken Inakayali. Spesies purba ini rupanya merupakan hewan karnivora dengan lengan yang begitu pendek, bahkan lebih kecil dari T. Rex. 

Baca Juga: Dinosaurus Leher Panjang di Air Adalah Plesiosaurus, Reptil Laut

Mengenal Penemuan Spesies Karnivora Berlengan Kecil, Dinosaurus Koleken Inakayali

Para ahli berhasil menemukan sisa-sisa kerangka Koleken Inakayali di Formasi La Colonia, yang terletak di wilayah tengah Patagonia. Fosil-fosil ini kemudian dipelajari oleh tim peneliti dari National Geographic yang dipimpin oleh Diego Pol. Penelitian tersebut mencakup analisis berbagai jenis dinosaurus yang hidup pada akhir Zaman Kapur.

Sekilas Tentang Penemuan Fosil Koleken Inakayali

Koleken Inakayali merupakan spesies yang memiliki banyak kesamaan dengan Carnotaurus sastrei, hewan purba dari Formasi La Colonia. Meskipun begitu, spesies tersebut memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya. 

Sebagai contoh, fosil Koleken Inakayali memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Spesies karnivora ini memperlihatkan fitur tengkorak dan variasi anatomi yang cukup unik. 

Tim peneliti melakukan analisis fosil dengan cermat. Hal ini mencakup fragmen tengkorak, tulang belakang, pinggul lengkap, tulang ekor, dan kaki yang hampir lengkap.

Penemuan fosil tersebut menandakan bahwa tubuh dinosaurus terkubur dan terawetkan sebelum sempat membusuk ataupun terpisah. Beberapa tulang yang masih terhubung secara anatomis menjadi salah satu penemuan cukup langka. 

Belum lagi, mengingat besarnya jumlah sedimen yang dibutuhkan untuk mengubur dan mengawetkan hewan besar seperti dinosaurus. Dalam hal ini, dinosaurus Koleken Inakayali diperkirakan dapat tumbuh hingga sepanjang lebih dari 6 meter. 

Salah satu aspek menarik dalam penemuan tersebut adalah lengan Koleken Inakayali yang sangat pendek. Sementara fungsi dari anggota tubuh yang kecil ini menjadi bahan perdebatan dengan berbagai pengajuan hipotesis. 

Beberapa peneliti berpendapat bahwa lengan Koleken Inakayali memainkan peranan penting untuk pertarungan jarak dekat. Sementara peneliti lainnya percaya bahwa Koleken Inakayali berevolusi untuk menghindari gangguan pada rahang yang kuat saat makan. 

Peneliti Tidak Menyadari Koleken Inakayali Sebagai Spesies Baru

Awalnya, para peneliti tidak langsung menyadari bahwa Koleken Inakayali merupakan jenis spesies baru. Hal ini karena paleontolog pernah mengidentifikasi dinosaurus karnivora dari formasi geologis yang sama, yakni Carnotaurus pada tahun 1985. Carnotaurus sendiri merupakan salah satu jenis dinosaurus pemakan daging yang populer memiliki tanduk segitiga di atas area matanya.

Baca Juga: Dinosaurus Berparuh Bebek Adalah Hadrosaurus yang Herbivora

Setelah melangsungkan penelitian lebih lanjut, tim Penjelajah National Geographic Diego Pol tidak menemukan jejak tanduk atau ciri khas lain dari Carnotaurus. Fosil-fosil yang ditemukan berasal dari spesies yang belum pernah dikenal sebelumnya. 

Sebagai informasi, perbedaan antara dinosaurus Koleken Inakayali dan Carnotaurus memang cukup jelas terlihat. Misalnya, bentuk tulang hidung berbeda hingga spesies Koleken yang tidak memiliki tonjolan bertanduk di atas mata seperti ciri khas Carnotaurus. 

Berdasarkan perbedaan tersebut, terlihat jelas bahwa Koleken dan Carnotaurus merupakan dua spesies yang berbeda. Meskipun begitu, belum bisa dipastikan apakah keduanya hidup dalam waktu yang sama. 

Secara umum, Formasi La Colonia mencakup rentang waktu sekitar lima juta tahun. Dengan demikian, dua jenis dinosaurus ini bisa saja hidup berdampingan ataupun terpisah oleh jutaan tahun. 

Penelitian Memberikan Gambaran Lengkap Soal Abelisaurid

Abelisaurid merupakan rumpun atau klad dinosaurus theropoda yang menjadi bagian dari kelompok Ceratosauria. Dalam hal ini, tim peneliti berhasil mendapatkan gambaran lengkap soal bagaimana kelompok dinosaurus karnivora berhidung pendek mampu bertahan hingga akhir periode Kapur. 

Berdasarkan penelitian, kelompok dinosaurus tersebut berkembang pesat di belahan bumi selatan. Mulai dari Carnotaurus di Argentina dan Rugops di Niger, hingga Majungasaurus di Madagaskar.

Ketika tyrannosaurus mendominasi negara Amerika Utara dan Eurasia, abelisaurid justru menjadi predator darat paling beragam. Spesies ini tersebar luas di area benua selatan. 

Abelisaurid hidup berdampingan dengan dinosaurus sauropoda yang merupakan spesies raksasa pemakan tumbuhan. Salah satu spesies ini termasuk Titanomachya, dinosaurus berleher panjang. Kemungkinan besar, Titanomachya merupakan mangsa bagi dinosaurus Koleken Inakayali. 

Berdasarkan penelitian, spesies abelisaurid terlihat memiliki penampilan yang lebih kekar dan pendek daripada tyrannosaurus. Sementara itu, lengan mereka begitu kecil sehingga nyaris tak terlihat menonjol dari bagian tubuhnya. 

Baca Juga: Dinosaurus Bertanduk Lokiceratops, Jumbai Mirip Burung Merak

Secara keseluruhan, para ahli mengambil kesimpulan bahwa abelisaurid seperti dinosaurus Koleken Inakayali dan kerabatnya mulai berevolusi dengan cepat. Spesies ini mengembangkan bentuk tubuh yang berbeda sejak akhir periode Jurassic hingga awal periode Kapur. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |