Penemuan Fosil Semut Tertua, Ungkap Jejak Purba di Tanah Brasil

9 hours ago 13

Fosil semut tertua di dunia baru-baru ini ditemukan di Brasil, mengubah pemahaman kita tentang evolusi serangga kecil namun perkasa ini. Penemuan luar biasa ini, yang tersimpan lama di koleksi sebuah museum. Akhirnya, mengungkap keberadaan semut purba yang hidup berdampingan dengan dinosaurus sekitar 113 juta tahun yang lalu. 

Baca Juga: Mengenal Kupu-Kupu Laut, Hewan Cantik yang Menjelajahi Lautan

Bayangkan saja, makhluk sekecil ini telah menyaksikan kejayaan dan kepunahan para raksasa Bumi! Penemuan spesies purba ini bukan hanya sekadar artefak bersejarah, tetapi juga jendela yang mengintip jauh ke masa lalu. Sehingga memberikan kita gambaran lebih jelas tentang bagaimana kehidupan di planet kita berkembang.

Penemuan Fosil Semut Tertua di Dunia yang Mengagumkan

Kisah penemuan fosil semut tertua di dunia ini berawal dari ketelitian seorang peneliti bernama Anderson Lepeco di Museum Zoologi Universitas Sao Paulo. Saat memeriksa dengan seksama koleksi fosil serangga yang tersimpan rapi, matanya tertuju pada sebuah spesimen berbeda. Museum ini sendiri merupakan gudang harta karun fosil serangga, terutama dari Formasi Crato di timur laut Brasil, sebuah lokasi yang terkenal dengan kemampuannya mengawetkan fosil dengan sangat baik. 

Siapa sangka, di antara ribuan spesimen tersimpan sebuah rahasia besar menunggu untuk diungkap. Spesimen menarik perhatian dari Lepeco ternyata adalah fosil seekor semut purba yang hidup jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Jika penemuan fosil semut tertua sebelumnya diperkirakan berusia sekitar 99 juta tahun, penemuan fosil baru ini bahkan melampauinya dengan selisih waktu cukup signifikan. 

Semut Neraka

Semut prasejarah ini teridentifikasi sebagai anggota subfamili Haidomyrmecinae. Ia terkenal sebagai “semut neraka”. Mereka hidup pada periode Kapur, antara 66 juta hingga 45 juta tahun lalu, dan menariknya, tidak memiliki hubungan kekerabatan langsung dengan semut modern yang kita lihat sekarang. Sungguh menakjubkan membayangkan makhluk begitu berbeda pernah menginjakkan kaki di Bumi ini.

Karakteristik Unik Semut Neraka Purba

Spesies fosil semut yang baru terdeskripsikan ini bernama ilmiah Vulcanidris cratensis. Salah satu ciri paling mencolok dari semut ini adalah rahangnya yang berbentuk seperti sabit tajam. Para ilmuwan menduga rahang unik ini berfungsi untuk menjepit atau bahkan menusuk mangsanya. 

Baca Juga: Serigala Purba Dire Wolf, Kebangkitan Sang Predator Zaman Es

Lepeco terkejut melihat proyeksi aneh di depan kepala (serangga) ini. Ia adalah penulis utama studi dalam jurnal Current Biology. Jarang sekali menemukan serangga purba yang terawetkan dengan detail begitu jelas dalam batuan. Penemuan ini memberikan petunjuk penting tentang bagaimana semut-semut purba ini berburu dan bertahan hidup di lingkungan mereka yang keras.

Tersebar Luas pada Masa Evolusi

Penemuan fosil semut tertua Vulcanidris cratensis di Brasil juga memberikan wawasan baru tentang penyebaran geografis semut purba. Fosil semut neraka lain sebelumnya ditemukan terperangkap dalam amber (getah pohon yang membatu) di Prancis dan Myanmar. Akan tetapi usia hewan tersebut lebih muda. 

Keberadaan fosil di Brasil menunjukkan bahwa semut telah tersebar luas di berbagai belahan dunia. Yaitu, pada awal masa evolusi mereka. Ini seperti menemukan kepingan teka-teki penting yang selama ini hilang. Tentu hal ini membantu kita menyusun gambaran lebih lengkap tentang sejarah kehidupan makhluk Bumi.

Lebih jauh lagi, penemuan ini membuka tabir evolusi semut selama periode Kapur awal, sebuah era penuh dengan perubahan lingkungan dan geologis yang dramatis. Fitur-fitur unik ada pada spesies semut pada masa itu, seperti rahang sabit pada Vulcanidris cratensis. Namun sayangnya tidak bertahan dan kemungkinan besar menghilang bersama dengan kepunahan massal yang mengakhiri era dinosaurus. Namun, jejak keberadaan mereka yang tertinggal dalam bentuk fosil ini adalah warisan berharga bagi ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Asal Kura Kura Galapagos, Keajaiban Alam yang Jadi Simbol Keberlanjutan Ekosistem

Penemuan fosil semut tertua di dunia, Vulcanidris cratensis, di Brasil adalah sebuah pencapaian ilmiah yang luar biasa. Fosil berusia 113 juta tahun ini tidak hanya memperpanjang catatan fosil semut yang diketahui. Tetapi juga memberikan wawasan lebih dalam tentang evolusi dan penyebaran awal serangga yang sangat sukses ini. Bayangkan, makhluk hidup berukuran kecil ini telah ada jauh sebelum mamalia mendominasi daratan! Penemuan ini sekali lagi mengingatkan kita betapa menakjubkannya keanekaragaman hayati planet kita dan betapa banyak lagi misteri yang tersimpan di dalam lapisan-lapisan bumi. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |