Petani di Neglasari Ciamis Diberi Pelatihan Produksi dan Pemasaran Kopi, Hadirkan Narasumber Juara Nasional Penyuluh Pertanian

3 hours ago 4

harapanrakyat.com,- Pemerintah Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sektor pertanian dan ekonomi lokal, dengan menyelenggarakan pelatihan produksi dan pemasaran kopi. Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung di Balai Dusun Sukamantri, Rabu (15/10/2025).

Baca Juga: Panen Kopi di Desa Sukawening Ciamis Diperkirakan Capai 33 Ton

Kegiatan ini diinisiasi melalui kolaborasi strategis antara Pemerintah Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Medal Cahya, Kelompok Ekonomi Kreatif (Ekraf) Balebat, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Muktisari.

Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari Penyuluh Pertanian BPP Pamarican, Pokdarwis Ciamis, dan penggiat kopi Kalijaya Banjaranyar.

Kepala Desa Neglasari, Padli Efendi, mengungkapkan latar belakang pentingnya pelatihan produksi dan pemasaran kopi ini. Ia menyoroti peningkatan signifikan jumlah petani di desanya yang kini beralih menanam kopi, dengan lahan yang telah mencapai lebih dari dua hektare. Sehingga perlu adanya upaya peningkatan kapasitas serta pendidikan dasar terkait pengolahan kopi.

“Tujuan kami untuk meningkatkan kapasitas serta mutu yang baik. Bahkan sampai bisa berkembang dan meningkatkan ekonomi masyarakat, serta membawa harum nama baik Desa Neglasari di bidang kopi,” ungkapnya, Rabu (15/10/2025).

Pelatihan Produksi dan Pemasaran Kopi Fokus pada Peningkatan Kapasitas dan Mutu Budidaya

Sementara itu, Penyuluh Pertanian BPP Pamarican, Jaja Sukmana, menekankan pentingnya semangat dan kesediaan petani untuk terus menggali potensi dan pengetahuan. Ia mendorong peserta pelatihan di Dusun Sukamantri, untuk memanfaatkan setiap sumber daya yang ada demi peningkatan produksi yang berkelanjutan.

“Fokus utama kami saat ini, adalah bagaimana meningkatkan produksi melalui peningkatan kapasitas dan pembudidayaan kopi yang maksimal. Sehingga mampu meningkatkan mutu produksi dan kualitas ekonomi,” jelasnya saat memberikan pelatihan produksi dan pemasaran kopi.

Lanjutnya menambahkan, bahwa petani di Dusun Sukamantri, yang sebagian besar baru memulai budidaya kopi, masih membutuhkan pengetahuan mendalam.

Menurutnya, pemeliharaan kopi sangat berbeda dengan jenis pertanian lain, seperti pengolahan sawah atau tanaman kebun lainnya.

“Karena melibatkan perhitungan cermat terhadap siklus geografis, iklim, unsur hara, dan kebutuhan nutrisi spesifik tanaman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jaja Sukmana juga menyoroti pentingnya pemilihan dan perawatan bibit yang tepat untuk mencapai hasil yang melimpah. Jadi, katanya, bibit kopi juga tidak boleh asal-asalan, namun harus disesuaikan dengan wilayah.

“Hasil penelitian kami sebagai penyuluh, di sini itu paling cocok adalah kopi robusta. Karena kalau di sini datarannya kan rendah,” terangnya.

“Selain itu, cara pemupukan juga harus benar-benar dihitung secara matang. Gak boleh asal-asalan juga kalau hasilnya ingin melimpah,” tambahnya.

Baca Juga: Harga Jual Biji Kopi Robusta Siap Giling Naik, Berkah Buat Petani di Cipaku Ciamis

Jaja menyatakan, selain memberikan pelatihan produksi dan pemasaran kopi, pihaknya juga akan mengedukasi para petani kopi di Sukamantri di setiap pembinaan.

“Harapan kami tentunya langkah apapun yang petani lakukan, tetap harus bisa menghasilkan produksi yang melimpah. Sehingga petani kopi di Sukamantri bisa makmur dan sejahtera,” pungkasnya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |