2 hours ago
2
harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis kembali menunjukkan komitmennya dalam memakmurkan masjid dan memperkuat peran rumah ibadah dalam kehidupan sosial masyarakat. Melalui Program Anugerah Masjid Ramah, Pemkab Ciamis memberikan apresiasi kepada masjid-masjid terpilih. Apresiasi tersebut berlangsung di Aula Setda Ciamis, Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Anugerah Masjid Ramah: Inisiatif Pemkab Ciamis untuk Masjid yang Inklusif dan Nyaman
Acara ini bukan sekadar seremoni. Program ini merupakan kolaborasi lintas sektoral yang melibatkan DKM Masjid Agung Ciamis, MUI, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Baznas, hingga Kantor Kementerian Agama (Kemenag).
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan, bahwa terselenggaranya kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan tokoh masyarakat, sesepuh, dan para ulama. Ia menegaskan, bahwa penghargaan ini bertujuan memotivasi para pengurus DKM, agar semakin bersemangat dalam memakmurkan masjid di lingkungan masing-masing.
“Sehingga dengan pemberian anugerah di Program Anugerah Masjid, kita ingin mendorong para pengurus atau DKM bisa lebih semangat lagi. Kami melihat respons masyarakat pun sangat positif,” katanya.
Program Masjid Ramah, Benteng Moral di Tengah Arus Digital
Bupati Ciamis juga menyinggung tantangan era digital yang berkembang cepat, khususnya melalui media sosial (medsos) yang dapat mempengaruhi generasi muda. Terlebih derasnya arus informasi medsos yang kerap membawa pengaruh negatif. Seperti ada beberapa grup medsos yang terang-terangan yang menunjukkan jati diri sebagai seorang lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Sehingga dengan kondisi tersebut, membuat Herdiat miris dan khawatir. Sebab, membuat pengaruh buruk yang bisa merusak karakter anak muda.
“Melalui Program Masjid Ramah, kita ingin mencegah arus tersebut dengan mendorong generasi muda lebih aktif memakmurkan masjid. Selain itu juga, menjauhkan generasi muda kita dari pergaulan-pergaulan bebas,” ujar Herdiat dengan nada tegas.
Selain peran pemerintah, Bupati Herdiat menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam menjaga anak-anak dari pengaruh yang tidak diinginkan.
Ia juga mengingatkan, bahwa program Magrib Mengaji dan Shalat Berjamaah yang sempat meningkat pada 2019 mengalami penurunan akibat pandemi. “Melalui program Masjid Ramah, kami berharap tradisi Magrib Mengaji dapat kembali digalakkan,” harapnya.
DMI: Masjid Harus Menjadi Rumah Kedua
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ciamis, Syarief Nur Hidayat menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Ciamis atas inisiatif program tersebut. Menurutnya, program Masjid Ramah harus mampu mengubah pola pikir pengurus masjid agar lebih terbuka.
Syarief juga menekankan pentingnya keramahan terhadap anak-anak. Ia berharap tidak ada lagi teguran keras bagi anak-anak yang bermain di lingkungan masjid, agar mereka merasa betah dan mencintai rumah ibadah sejak dini.
“Masjid adalah rumah kedua kita. Kini, masjid-masjid di Ciamis mulai terbuka untuk para musafir. Bahkan, ada masjid yang tidak hanya mengizinkan musafir beristirahat, tapi juga menyediakan kopi secara cuma-cuma,” ungkapnya.
Menurutnya, animo pengurus DKM sangat tinggi setelah peluncuran program ini. Terutama terkait pemahaman, bahwa masjid juga berperan mendorong anak muda untuk lebih aktif dalam kegiatan keagamaan.
“Program ini positif dan insyaallah akan dilaksanakan setiap tahun berkat dukungan pemerintah daerah,” ujarnya.
Baca Juga: Demi Ibadah Haji, Warga Ciamis Ini Rela Tempuh 3 Benua dengan Motor
Sementara itu, salah satu penerima penghargaan kategori Masjid Jami, yaitu Ketua DKM Masjid Al-Khori’ah Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ending Jahrudin, mengaku sangat bersyukur dan terhormat atas apresiasi yang diberikan. Ia mengaku, ini adalah kali pertama pengurus DKM mendapatkan apresiasi setinggi ini dari pemerintah daerah.
“Terima kasih kepada Pemda Ciamis. Selama saya menjadi pengurus DKM, baru kali ini ada penghargaan seperti ini. Kami berharap kegiatan Program Masjid Ramah ini konsisten digelar setiap tahun,” ucapnya. (Fahmi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)
