Sarah Azhari akui alami PTSD setelah membuka kembali kisah kelam yang menimpanya pada awal 2000-an. Insiden perekaman ilegal di sebuah toilet studio foto membuat hidupnya berubah drastis. Dalam wawancara yang tayang di YouTube Trans TV pada Rabu (3/12/2025), artis Indonesia tersebut menjelaskan bahwa pengalaman traumatis itu masih membekas hingga kini.
Baca Juga: Kartika Putri Melahirkan Anak Ketiga, Muhammad Ali Resmi Lengkapi Kebahagiaan Keluarga
Sarah Azhari Akui Alami PTSD, Begini Kronologi Kejadian Perekaman Ilegal
Pada awal 2003, Sarah mengikuti casting untuk sebuah produk kecantikan. Prosesnya singkat dan langsung berlanjut ke sesi pemotretan di hari yang sama.
“Jadi waktu itu casting-nya cuma sekali, terus aku langsung dapat dan pemotretannya hari itu juga,” ujarnya.
Masalah besar muncul ketika Sarah mengetahui ada yang merekamnya secara diam-diam di toilet saat berganti pakaian. Kamera tersembunyi tersebut merekam seluruh aktivitas pribadinya tanpa izin. Sarah menggambarkan bagaimana oknum tak bertanggung jawab memperjualbelikan rekaman itu dalam bentuk VCD gelap.
“Aku lagi di toilet… itu namanya privasi kan, terus tiba-tiba diperjualbelikan VCD-nya,” katanya.
Dampak Psikologis yang Masih Ia Rasakan
Sarah Azhari akui alami PTSD setelah bertahun-tahun berjuang melawan trauma. Insiden tersebut membuatnya mengalami kecemasan, rasa takut, hingga akhirnya didiagnosa gangguan stres pascatrauma. Wanita kelahiran 16 Juni 1977 itu mengaku sempat kehilangan ingatan jangka pendeknya lantaran tekanan mental yang berat.
Baca Juga: Brisia Jodie Resmi Menikah dengan Jonathan Alden, Gaun Pengantin Jadi Sorotan
“Traumalah… Saking trauma kita lupa ini di mana. Kena PTSD jadinya,” ungkapnya dalam program Rumpi: No Secret pada Jumat (5/12/2025).
Sarah juga mengaku sulit tampil di depan banyak orang. Karena ia merasa orang lain menilainya berdasarkan rekaman privasi Sarah yang tersebar luas.
“Kelihatan kuat, tapi kalau di depan orang banyak jadi berpikir. Mau keluar aja nggak enak,” ujarnya.
Dampak terhadap Keluarga, Khususnya Sang Adik
Sarah Azhari akui alami PTSD bukan hanya karena tekanan publik, tetapi juga karena efek lanjutan yang menimpa keluarganya. Sang adik laki-laki menjadi korban perundungan sejak rekaman tersebut beredar di sekolah. Ibunda mereka sempat bercerita bahwa teman-teman sekelas adiknya memiliki VCD tersebut.
“Dan itu bukan hanya hancurkan saya… tapi menghancurkan adik saya juga, terutama yang laki-laki,” tutur Sarah. Tekanan sosial membuat adiknya memilih menyembunyikan identitasnya selama bersekolah.
“Dia tuh incognito selama SMA, dia enggak mau orang tahu kalau dia adiknya saya,” lanjutnya.
Menurut Sarah, adiknya juga mengalami trauma berat dan harus menahan rasa malu bertahun-tahun. Situasi itu membuat beban psikologis Sarah semakin besar karena merasa bersalah kepada keluarganya.
Ketakutan yang Tersisa hingga Kini
Sarah Azhari mengalami PTSD dan mengatakan bahwa insiden tersebut masih memengaruhi kehidupan sehari-harinya. Ia menjadi sangat berhati-hati saat memasuki toilet atau ruang ganti, bahkan sering memeriksa tempat itu berulang kali.
“Saya suruh cek dulu… dicek berkali-kali. Capek juga kan,” katanya.
Rasa cemas dan paranoid muncul setiap kali ia berada di ruang privat yang seharusnya aman. Sarah mengaku bahwa sampai sekarang ia tetap merasa tidak nyaman berada di tempat umum dengan fasilitas tertutup.
Baca Juga: Maudy Ayunda Baru Speak Up Bahas Banjir, Unggahan Terlambat Picu Perdebatan Publik
Sarah Azhari akui alami PTSD tetapi berusaha bangkit dengan dukungan keluarga dan orang-orang terdekat. Setelah akui alami PTSD, Sarah Azhari menyebut support system yang kuat sangat membantunya menghadapi tekanan emosional selama bertahun-tahun. Meski bekas luka psikologis itu tidak mudah hilang, Sarah tetap berusaha menjalani hidup lebih tenang dan berhati-hati. Insiden yang dialami Sarah menjadi pengingat pentingnya keamanan dan privasi, terutama di ruang tertutup seperti toilet dan ruang ganti. (R10/HR-Online)

1 day ago
11

















































