Senyawa Alifatik Jenuh Alkana, Ada Metana hingga Dekana

7 hours ago 11

Tahukah jika gas kompor yang sering digunakan sehari-hari untuk memasak merupakan salah satu penggunaan dari senyawa alifatik jenuh atau alkana. Selain itu, penggunaan senyawa hidrokarbon alkana ini biasanya juga untuk bahan bakar seperti bensin, solar dan bahan bakar jet.

Senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi dua yaitu jenuh dan tidak jenuh yang dapat menghasilkan golongan alkana, alkena hingga alkuna. Alkana merupakan pada senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Sedangkan alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh.

Baca Juga: Reaksi Netralisasi Asam Basa, Berikut Pengertian dan Contohnya

Pengertian Senyawa Alifatik Jenuh Alkana dan Contohnya

Senyawa alifatik jenuh alkana merupakan hidrokarbon yang rantai karbonnya hanya terikat secara tunggal. Nama lain alkana adalah parafin. Istilah ini berasal dari bahasa Latin parum affinis yang mempunyai arti afinitas kecil. Rumus umum senyawa ini adalah CnH2n+2.

Bentuk senyawa ini ialah senyawa dengan rantai karbonnya yang paling sederhana. Untuk lebih jelasnya, berikut 10 contoh hidrokarbon alifatik jenuh yang termasuk pada senyawa alkana.

1. Metana (CH4)

Contoh senyawa alifatik jenuh yang pertama adalah Metana (CH4). Gas ini terdiri dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Metana juga merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi pada efek pemanasan global.

Kemampuan gas ini dalam menangkap panas di atmosfer menyebabkan metana memiliki peranan yang sangat penting. Tak lain untuk mengurangi efek pemanasan global.

Sifat-sifat gas metana antara lain tidak berwarna, mudah terbakar, molekul stabil dan tak larut dalam air. Selain itu, gas ini juga tidak berbau dan tahan terhadap bahan kimia.

2. Etana (C2H4)

Etana adalah senyawa alifatik jenuh dalam bentuk gas. Gas ini merupakan golongan alkana paling sederhana kedua setelah metana. Etana mengandung 2 atom karbon dan 6 atom hidrogen, sehingga rumus kimianya adalah C2H6.

Etana atau etilena ini merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yang berperan penting dalam industri petrokimia. Sebagai contoh penggunaannya adalah untuk proses pembuatan plastik, semisal polietilena.

3. Propana (C3H8)

Propana ialah hidrokarbon alifatik menggunakan tiga atom karbon serta 8 atom hidrogen. Gas ini tergolong dalam senyawa alifatik jenuh alkana yang digunakan sebagai bahan bakar dan gas minyak cair (LPG). Propana melalui proses penyulingan minyak bumi dan pemrosesan gas alam.

Gas alkana ini memiliki sifat-sifat antara lain berbentuk gas tidak berwarna dan berbau. Berat jenisnya lebih berat daripada udara, mudah terbakar serta dapat menjadi cairan hasil kompresi.

4. Butana (C4H10)

Senyawa alifatik jenuh keempat adalah Butana. Rumus umum kimia butana ini adalah C4H10 karena memiliki empat atom karbon dan 10 atom hidrogen. Gas ini umumnya untuk tabung gas sebagai bahan bakar portabel.

Butana merupakan gas hidrokarbon yang bersifat mudah terbakar, tidak berwarna dan berbau. Penggunaan gas ini juga dapat sebagai bahan bakar pemantik rokok.

5. Pentana (C5H12)

Pentana adalah daftar senyawa alifatik jenuh selanjutnya yang digunakan sebagai pelarut dalam industri cat dan pelapis. Gas hidrokarbon alifatik ini memiliki rumus kimia C5H12 karena terdiri dari 5 atom karbon dan 12 atom hidrokarbon. 

Baca Juga: Hasil Kali Kelarutan, Berikut Pengertian hingga Kegunaannya

6. Heksana (C6H14)

Senyawa alkana selanjutnya adalah Heksana yang merupakan hidrokarbon alifatik cair sebagai pelarut dalam proses ekstraksi dan pemurnian minyak. Gas ini terdiri dari 6 atom karbon dan 14 atom hidrogen. 

Heksana ini juga memiliki sifat tidak berwarna dan mudah terbakar. Hidrokarbon alifatik ini sangat berbahaya apabila terhirup karena beracun.

7. Heptana (C7H16)

Heptana ialah senyawa hidrokarbon alkana berantai lurus dengan rumus kimianya C7H16 terdiri dari 7 atom karbon dan 16 atom hidrogen. Senyawa alkana ini memiliki beberapa fungsi sebagai pelarut untuk menghilangkan minyak dari zat berminyak.

Selain itu, heptana dapat jadi campuran bahan bakar di mesin tes anti-ketukan. Gas ini merupakan pelarut yang baik dengan menguapkan pelarut dari minyak dan campurannya.

8. Oktana (C8H18)

Oktana merupakan senyawa hidrokarbon yang juga termasuk dalam alkana, dengan rumus kimia C8H18. Gas ini merupakan rantai alkana lurus yang terdiri dari 8 atom karbon dan 18 atom hidrogen.

Senyawa ini memiliki beberapa kegunaan. Sebut saja sebagai agen antiknock untuk bahan bakar dengan kompresi tinggi dan pelarut bagi zat terlarut non polar. Selain itu, oktana juga dapat berfungsi sebagai pengencer pernis. 

9. Nonana (C9H20)

Daftar golongan alkana selanjutnya adalah nonana yang berbentuk cairan, tidak berwarna dan mudah terbakar. Golongan alkana ini memiliki bau yang menyerupai bensin. Nonana memiliki banyak kegunaan, diantaranya sebagai bahan bakar untuk pemanas, traktor dan jet.

10. Dekana (C10H22)

Dekana merupakan anggota terakhir hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C10H22. Senyawa alkana ini merupakan cairan yang mudah terbakar dan tidak mudah larut dalam air.

Sifat-sifat dekana antara lain pelarut nonpolar, mudah terbakar dan sebagai komponen bahan bakar. Akan tetapi, tidak begitu penting sebagai bahan baku kimia.

Baca Juga: Jenis Jenis Tuas Pengungkit Lengkap dengan Contohnya

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa senyawa alifatik jenuh alkana mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti gas LPG dan bahan bakar lainnya. Senyawa ini juga bermanfaat dalam proses kimia industri. Selain alkana, masih ada alkena dan alkuna yang juga merupakan golongan hidrokarbon alifatik tak kalah penting untuk dipelajari. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |