tirto.id - Belum lama ini beredar sebuah situs promosi jual beli kripto yang mencatut media Indonesia berbahasa Inggris, The Jakarta Post. Situs itu merilis berita berjudul “Central Bank of Indonesia sues Prabowo Subianto over statements he made on live television”, yang berarti “Bank Indonesia menggugat Prabowo Subianto atas pernyataan yang diucapkannya di siaran langsung televisi”.
Berita itu menggunakan header foto Prabowo mengenakan jas berwarna abu-abu dan peci hitam. Isinya menyebut bahwa Presiden Prabowo secara tidak sengaja membocorkan rahasianya dalam suatu siaran.
Namun demikian, dikatakan kalau acara itu sempat terjeda lantaran ada panggilan dari Bank Indonesia (BI) yang meminta agar siaran segera dihentikan.
Rahasia Prabowo yang dimaksud yakni mengiklankan sebuah situs trading kripto. Dengan wawancara bersama seorang jurnalis, Abraham Silaban, Prabowo menyebut platform jual beli itu telah membuatnya kaya.
“Platform ini adalah solusi sempurna bagi mereka yang ingin cepat kaya. Platform ini dibangun di atas kecerdasan buatan yang belajar sendiri, yang menukar mata uang kripto untuk Anda. Artinya, Anda tidak perlu memahami cara kerja bitcoin atau mata uang digital lainnya,” kata Prabowo dalam situs tersebut.
Foto Periksa Fakta Kripto Jakarta Post. foto/hotine periksa fakta tirto
Kemudian di bagian bawah laman, terdapat ulasan platform penjualan kripto, yang diklaim ditulis oleh editor. Ulasan itu menunjukkan testimoni menggunakan sebuah platform trading kripto yang memberikan untung puluhan juta rupiah dalam sepekan.
Ada pula langkah-langkah untuk mendapat untung lewat kripto, termasuk dengan cara mengakses tautan yang diklaim berasal dari Prabowo. Nilai deposit minimum disebut sebesar Rp4 juta.
Tak lupa disisipkan pula langkah-langkah memanfaatkan platform trading kripto yang dipromosikan, beserta testimoni dari sejumlah pengguna.
Pertanyaannya, benarkah The Jakarta Post merilis berita tersebut? Bagaimana kebenaran narasi yang beredar?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mencoba mengecek situs asli media https://www.thejakartapost.com/ dan memasukkan kata kunci seperti judul berita yang beredar. Setelah mengetik kalimat “Central Bank of Indonesia sues Prabowo Subianto over statements he made on live television” di kolom pencarian situs media tersebut, kami tak menemukan adanya berita dengan judul tersebut.
Baik situs palsu yang mempromosikan platform trading kripto, maupun situs asli The Jakarta Post, memang menunjukkan tampilan halaman depan serupa, seperti adanya pilihan menu tiga garis di pojok kiri. Ada juga beberapa menu di bagian atas yang sama persis, termasuk pilihan “Indonesia”, ”business”, dan “world”, yang menunjukkan kanal-kanal di media tersebut.
Meski begitu, satu hal yang berbeda yakni di situs palsu, opsi tiga garis di pojok kiri tidak bisa diklik, sementara di situs asli The Jakarta Post, menu itu memunculkan beberapa pilihan, seperti “Multimedia” dan “Travel”.
Beberapa menu yang dimunculkan di situs palsu juga tidak mengarah ke situs resmi The Jakarta Post.
Untuk melakukan penelusuran lebih jauh, Tirto juga menghubungi Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Taufiq Rahman. Kepada Tirto, ia telah menyatakan narasi yang beredar tidak benar.
“Betul sekali, kami tidak pernah menerbitkan berita tersebut dan ini contoh kesekian kali nama dan logo TJP dipakai untuk menyebarkan fake news dengan tema politik,” kata Taufiq lewat keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).
Jadi, bisa dikatakan bahwa logo The Jakarta Post telah dicatut untuk membuat klaim tak akurat yang berisi promosi platform jual beli kripto.
Tirto kemudian mencari konteks foto Prabowo mengenakan jas abu-abu yang digunakan sebagai header dalam berita promosi trading kripto mengatasnamakan The Jakarta Post tersebut. Dengan memanfaatkan Google Image, kami menemukan foto ini identik dengan jepretan fotografer Antara.
Gambar Prabowo itu kemungkinan besar merupakan momen saat pelantikan pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024).
“Presiden Prabowo Subianto melantik Setyo Budiyanto sebagai Ketua KPK dan empat Wakil Ketua KPK, yakni Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak dan Agus Joko Pramono, serta lima Dewan Pengawas KPK yaitu Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Wisnu Baroto, Gusrizal, dan Sumpeno,” tulis keterangan fotonya.
Artinya, dokumentasi Prabowo yang digunakan juga tidak ada kaitannya dengan jual beli kripto. Tirto tak menemukan adanya sumber resmi maupun pemberitaan dari media lain yang mengonfirmasi narasi seperti yang tengah berlalu-lalang.
Kami juga menelusuri laman situs melalui URLscan.io. Hasilnya, domain dari situs tersebut ada di Belanda dan tak berafiliasi sama sekali dengan The Jakarta Post.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa situs promosi penjualan kripto yang mencatut nama media The Jakarta Post bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Hasil pengecekan di situs asli https://www.thejakartapost.com/ menunjukkan tidak adanya berita yang sesuai. Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Taufiq Rahman, pun menyatakan pihaknya tidak pernah menerbitkan berita tersebut.
Gambar Prabowo yang digunakan sebagai header dalam situs palsu sama sekali tidak berkaitan dengan isu jual beli kripto. Foto itu identik dengan momen Prabowo saat melantik pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
tirto.id - News
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty