tirto.id - Pasangan calon nomor urut 1 Pilkada Solo, Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho, menyampaikan pandangannya usai debat perdana Pilkada Surakarta selesai dilaksanakan. Teguh mengomentari terkait pelaksanaan debat perdana yang menurutnya sudah sangat kondusif, meskipun terdapat adu yel-yel dari masing-masing pendukung kedua paslon.
"Silakan menilai, (karena) kami tidak bisa menilai bagaimana pertanyaan, jawaban, tapi terlebih, kami menyiapkan apa yang menjadi bahan (debat) dan kami (sudah) persiapkan benar-benar agar apa yang diberikan panelis bisa tepat dan jawaban yang kami berdua lakukan. Saya kira itu," ujar Teguh kepada awak media, Kamis (31/10/24).
Teguh juga memberikan masukan terkait jarak antara paslon dan audiens yang dirasa terlalu jauh.
"Masukan untuk debat selanjutnya dari sisi format, audiens terlalu jauh. Keamanan terlalu (ketat) seolah-olah kami ini mau maju perang. Kan hanya (menyampaikan) kata-kata, hanya program. Besok lagi mestinya, (walaupun) itu satu bagian memang untuk bagian-bagian pemisahan, tapi (jarak bisa) lebih dekat. Suara suporter terlalu jauh," katanya.
Memang, jika dibanding dengan pendukung paslon Respati-Astrid, suara pendukung Teguh-Bambang tidak terlalu keras.
"Tempat kita cewek semua. Jadi saya harapkan tim pemenangan ini, ya memang bagiannya, yang tenaganya kuat. Kemudian timingnya harus ajeg terus. Makin malam karna dingin, ya ora patio banter (tidak terlalu keras)," kelakar Teguh.
Teguh juga memuji MC dan moderator yang memandu jalannya debat perdana tersebut. "Untuk MC dan moderator kualitas luar biasa. Diimpor dari Jakarta," ucap Teguh.
Pada debat perdana Pilkada Surakarta ini, KPU Surakarta menggandeng Tomy Ristanto dan Risca Andalina sebagai moderator debat, dan Okfied Sosendar sebagai Master of Ceremony atau MC.
konferensi pers Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surakarta nomor urut 2 Respati Ardi-Astrid Widayani. tirto.id/Adisti Daniella
Pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo, nomor urut 02, Respati Ardi-Astrid Widayani, punya pandangan lain dari sudut yang berbeda.
“Tema yang diangkat KPU Surakarta sesuai dan pas dengan program yang kita akan jalankan. Tentunya tidak melupakan isu-isu lingkungan hidup dan inklusifitas di Kota Solo. Berkesan karena kami menyampaikan gagasan kami, program-program kami ke depan untuk Solo,” terang Astrid pada awak media saat konferensi pers.
Sebagai representasi anak muda, Respati terus menekankan bahwa anak muda juga layak diperjuangkan. “Tentunya anak muda layak diperjuangkan,” sahutnya.
Respati juga menanggapi soal video profil atau visi misinya yang menunjukkan dirinya dengan Bambang Pacul. Ia mengungkap bahwa Bambang Pacul sudah ia anggap seperti orang tua sendiri, terlepas dari perbedaan partai politik.
“Bambang Pacul seorang contoh, sebagai orang tua, sudah seperti seperti orang tua saya sendiri. Saya melihat beliau bukan dari parpolnya tapi sosok orang tua yang luar biasa bagi saya,” jelas Respati.
Respati dan Astrid juga berharap agar pesan dan program-program yang mereka sampaikan dalam debat kali ini bisa diterima oleh masyarakat Kota Solo.
Beberapa hari sebelum debat dilaksanakan, Respati mengaku, bertemu dengan mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
“Terakhir ketemu beberapa hari yang lalu. (Jokowi) menyampaikan pesan-pesan, dipastikan agar program-program nasional tetap berpihak pada masyarakat. Penekannya, ya Solo biar adem-ayem, nyaman” ungkapnya.
Saat disinggung soal seberapa penting peran Jokowi, Respati menyebut hal itu sangat penting karena Jokowi merupakan tokoh bangsa yang harus dihormati.
“Sebagai mantan walikota Solo, mantan presiden, tokoh bangsa yang harus kita hormati, hargai pendapatnya, sarannya, dan kasih sayangnya kepada warga Solo,” kata Respati.
tirto.id - Politik
Kontributor: Adisti Daniella Maheswari
Penulis: Adisti Daniella Maheswari
Editor: Anggun P Situmorang