tirto.id - Tarhim sahur Ramadhan adalah seruan untuk membangunkan umat muslim agar segera melaksanakan sahur menjelang fajar pada bulan puasa. Tarhim ini sering didendangkan oleh muadzin pada waktu sebelum sahur untuk mengingatkan umat agar tidak melewatkan waktu sahur.
Dalam praktiknya, tarhim sahur berupa lantunan shalawat dan nasihat keagamaan yang dikumandangkan melalui pengeras suara di masjid atau mushola sebelum waktu sahur berakhir. Tradisi yang banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia ini menjadi salah satu cara untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah dan memperbanyak doa.
Selain sebagai pengingat waktu sahur, tarhim memiliki fungsi spiritual yang mendalam. Bacaan shalawat dan doa dalam tarhim mengandung keberkahan, mempererat hubungan dengan Allah. Selain itu, bagi yang memahami arti tarhim yang dibacakan, ini akan mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan.
Lantunan tarhim juga menciptakan suasana yang lebih khusyuk di tengah malam. Dengan adanya tarhim yang dilantunkan melalui suara merdu, umat Islam akan terhibur. Selain itu, keluarga muslim juga akan lebih mudah bangun untuk sahur. Pasalnya, sahur adalah sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Bahkan, Rasulullah saw. bersabda, "Umatku akan selalu berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur". Nabi saw. juga menyebutkan, "“Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.”
Teks Tarhim Sahur dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَا إِمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ ۞ يَا رَسُوْلَ اللَّهْ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَا نَاصِرَ الْهُدَى ۞ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللَّهْ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَا نَاصِرَ الْحَقِّ ۞ يَا رَسُوْلَ اللَّهْ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَا مَنْ أَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنٌ لَيْلًا نِلْتَ ۞ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ
وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّى كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَأَنْتَ الإِمَامْ
وَإِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيمًا وَسَمِعْتَ نِدَاءً
عَلَيْكَ السَّلَامْ ۞ يَا كَرِيمَ الأَخْلَاقْ ۞ يَا رَسُوْلَ اللَّهْ ۞ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ ۞ وَعَلَى آلِكَ وَأَصْحَابِكَ أَجْمَعِيْنَ
Teks Latin :
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad
Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaik, Yaa Imaamal Mujaahidiin, Yaa Rasuulallaah
Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaik, Yaa Naashiral Hudaa, Yaa Khayra Khalqillaah
Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaik, Yaa Naashiral Haqqi, Yaa Rasuulallaah
Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaik, Yaa Man Asraa Bikal Muhayminu Laylan Nilta, Maa Nilta wal-Anaamun Niyam
Wa Taqaddamta Lish-Shalaati Fashallaa Kullu Man Fis-Samaa’i wa Antal Imaam
Wa Ilal Muntahaa Rufi’ta Kariiman wa Sami’ta Nidaa’an
‘Alaikas Salaam, Yaa Kariimal Akhlaaq, Yaa Rasuulallaah,
Shallallaahu ‘Alayka, Wa ‘Alaa Aalika wa Ashhaabika Ajma’iin
Artinya:
“Shalawat dan salam semoga dilimpahkan padamu wahai pemimpin para pejuang, Ya Rasulullah.
Shalawat serta salam semoga diberikan kepadamu wahai penuntun petunjuk Ilahi, wahai makhluk yang paling baik.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu, Wahai penolong kebenaran, Ya Rasulullah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu. Duhai Yang Memperjalankanmu pada malam hari, Dialah Yang Maha Melindungi.
Kau memperoleh apa yang engkau dapat sedangkan seluruh manusia tidur. Di belakangmu ada semua penghuni langit saat mengerjakan salat dan engkau jadi imam.
Kau diberangkatkan menuju Sidratul Muntaha sebab kemuliaanmu, dan suara ucapan salam atasmu kau dengar.
Wahai yang sangat mulia akhlaknya, Ya Rasulullah,
Semoga shalawat selalu dilimpahkan kepadamu, untuk keluarga dan sahabatmu.”
Jam Berapa Tarhim Sahur Biasanya Dimulai?
Tarhim sahur biasanya dimulai sekitar 30 hingga 45 menit sebelum waktu imsak, yang berarti sekitar satu jam sebelum azan subuh. Di Indonesia, tarhim sering kali berupa lantunan shalawat, ayat-ayat Al-Qur’an, atau nasihat keagamaan yang dikumandangkan melalui pengeras suara di masjid-masjid. Tujuan utama dari tarhim sahur ini adalah untuk membangunkan umat Muslim agar bersiap-siap melakukan sahur sebelum waktu imsak tiba.
Sebagai contoh, pada 1 Ramadhan 1446 H, waktu imsak di Jakarta ditetapkan pada pukul 04.33 WIB, dan azan subuh pada pukul 04.43 WIB. Dengan demikian, tarhim sahur biasanya dimulai sekitar pukul 03.45 hingga 04.00 WIB. Tarhim memberikan peringatan dini agar umat Muslim tidak terlambat melaksanakan sahur dan dapat mengakhirkan sahur sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, yaitu mendekati waktu subuh namun tetap menyisakan waktu untuk berhenti sebelum azan berkumandang.
Keutamaan Menghidupkan Malam Ramadhan dengan Tarhim
Menghidupkan malam Ramadhan dengan sholawat tarhim memiliki banyak keutamaan. Rasulullah saw. bersabda bahwa orang yang paling dekat dengannya pada hari kiamat adalah mereka yang paling sering membaca shalawat (HR Tirmidzi). Dalam buku 33 Shalawat karya M. Ramli Husein Khalil, disebutkan bahwa membaca shalawat dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Selain itu, amalan ini juga menjadi bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad saw.
Keutamaan membaca shalawat juga dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad, yang menyebutkan bahwa setiap kali seseorang bershalawat, Allah Swt. memberikannya kebaikan yang berlipat-lipat. Redaksinya berbunyi, "Siapa apa saja yang membaca shalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan."
Dengan demikian, mengisi malam Ramadhan dengan shalawat tidak hanya mendatangkan pahala besar, tetapi juga menjadi sarana untuk mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah.
tirto.id - Edusains
Kontributor: Astam Mulyana
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Fitra Firdaus