Timbulkan Bencana Alam, Jamparing Institute Soroti Kerusakan Lingkungan di Kabupaten Bandung

2 days ago 12

harapanrakyat.com – Terjadinya bencana hidrometeorologi akibat kerusakan lingkungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belakangan ini, menjadi sorotan berbagai kalangan. Bencana tersebut akibat dari terjadinya kerusakan alam yang saat ini marak terjadi, termasuk di kawasan hulu Kabupaten Bandung.

Baca Juga : Fakta Baru Bencana Arjasari, Tim Gabungan Masih Cari Korban Tertimbun Material Longsor

Sebagai informasi, beberapa kejadian bencana alam menyergap kawasan Kabupaten Bandung belakangan ini. Tak hanya di kawasan hilir, bencana hidrometeorologi ini juga terjadi di kawasan hulu Kabupaten Bandung. Seperti banjir bandang yang sempat menyergap Kecamatan Pangalengan dan Ciwidey.

Bahkan, akibat kerusakan lingkungan ini terjadi juga longsor di Kampung Condong, Arjasari, Kabupaten Bandung, belum lama ini. Akibatnya, tiga orang meninggal tertimbun material longsor.

Direktur Jamparing Institute Dadang Risdal Azis menggarisbawahi, adanya kesamaan kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa kawasan hulu tersebut. Yakni, terjadinya kerusakan lingkungan di kawasan Kabupaten Bandung akibat tindakan segelintir oknum demi keuntungan pribadi.

Dari beberapa bencana hidrometeorologi ini, kata Risdal, semakin membuka mata jika kerusakan lingkungan yang kian masif di Kabupaten Bandung. Tentunya hal ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah segera menertibkan segala bentuk tindakan alih fungsi lahan dan perambahan kawasan hutan.

Ia juga mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung tidak menutup mata atas kejadian bencana akibat kerusakan lingkungan ini. Tidak hanya saat musim hujan yang kerap terjadi bencana hidrometeorologi basah, demikian halnya juga saat kemarau kerap terjadi bencana kekeringan.

“Sebuah ironi jika Pangalengan dan Ciwidey yang secara demografi berada di ketinggian mengalami banjir dan banjir bandang. Arjasari pun yang selama ini menjadi kawasan penyangga hutan, mengalami longsor hingga menelan korban jiwa,” ungkap Risdal, Kamis (11/12/2025).

Ia juga mendesak Bupati Bandung Dadang Supriatna segera melakukan upaya nyata menyikapi kerusakan lingkungan di Kabupaten Bandung ini. Pelestarian lingkungan melalui ketegasan regulasi, menjadi salah satu upaya mengembalikan kondisi alam Kabupaten Bandung.

Kejahatan Lingkungan Timbulkan Kerusakan Alam Kabupaten Bandung

Menyikapi persoalan pembalakan liar kebun teh di Pangalengan, Risdal mendesak aparat segera menangkap pelaku perusakan tanpa pandang bulu. Sebab, kata Risdal, tindakan itu turut menimbulkan kerusakan lingkungan. Terlebih, kawasan Pangalengan merupakan salah satu kawasan resapan air di Kabupaten Bandung.

Baca Juga : Tim SAR Masih Cari Tiga Warga Tertimbun Longsor di Arjasari Kabupaten Bandung

Perambahan kawasan hutan dan alih fungsi lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi, menjadi penyebab utama bencana. Anehnya, kata Risdal, hal itu terjadi di depan kantor para pemangku kebijakan, baik itu Perhutani maupun PTPN. Pembabatan ratusan hektare area kebun teh di Pangalengan oleh oknum pengusaha, terjadi secara terbuka dan terang-terangan. Hal ini menandakan, lanjut Risdal, telah terjadi pembiaran yang masif dan diduga terjadi atas dasar kesepakatan gelap antara pengusaha dan PTPN.

“Ini kan aneh. Pembabatan lahan kebun teh terjadi pada siang hari, terbuka. Tetapi pihak pemegang HGU yang mengelola kebun teh, tidak ada satu pun berusaha mencegah atau menindaknya. Tindakan inilah yang menjadi salah satu penyebab menurunnya kondisi lingkungan di Kabupaten Bandung. Hingga akhirnya pemerintah daerah dan APH turun tangan setelah kejadian ini viral di media sosial,” tutur Risdal.

Menjaga kondisi alam dari kerusakan lingkungan ini, kata Risdal, Pemerintah Kabupaten Bandung senantiasa menjaga dan merawat alam melalui kebijakan nyata. Tindakan nyata itu baik melalui dukungan kebijakan program maupun anggaran untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan.

“Demikian halnya juga bagi APH. Jika sudah ada bukti tindakan pidananya, segera tindak tegas pelaku kejahatan lingkungan yang menyebabkan kerusakan alam di Kabupaten Bandung. Termasuk mengusut tuntas pelaku pembabatan kebun teh di Pangalengan. Proses hukum sesuai aturan yang berlaku, baik pidana maupun perdata,” ucap Risdal.

Bupati Bandung; Jaga Lingkungan Demi Keselamatan Warga

Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan, penebangan pohon teh secara ilegal di Pangalengan telah memicu terjadinya banjir bandang. Dadang juga meminta aparat kepolisian memproses pelaku secara hukum.

Bupati mengungkapkan itu saat meninjau lokasi pembabatan kebun teh di lahan PTPN I Regional 2 Malabar Bojong Waru, Pangalengan, Sabtu (29/11/2025).

Baca Juga : Tanam Pohon Langka, SOMASI Kabupaten Bandung Bergerak Lakukan Konservasi

Dadang Supriatna menyampaikan, bahwa kawasan Pangalengan memiliki potensi wisata dan kekayaan alam yang sangat luar biasa. Bupati menegaskan, seluruh pihak di Kabupaten Bandung harus menjaga lingkungan dari kerusakan demi keselamatan warga.

“Sudah terjadi penebangan pohon teh yang menyebabkan banjir bandang. Pak camat, pak dewan (DPRD), dan masyarakat juga sudah mengeluhkan hal ini. Kami bergerak cepat agar kejadian ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

Bupati juga meminta Kapolresta Bandung untuk mengambil langkah hukum terhadap para pelaku yang menimbulkan kerusakan lingkungan di Kabupaten Bandung ini. Menurutnya, pemerintah daerah bersama Gubernur Jawa Barat, PTPN I Regional 2 Malabar, dan jajaran Forkopimda, akan melakukan penanaman kembali di lahan yang rusak. (Ecep/HR Online/R13)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |