10 Golongan Orang Mati Syahid dalam Islam

3 hours ago 2

tirto.id - Ada sejumlah golongan orang mati syahid yang diberikan keutamaan oleh Allah. Mereka akan mendapatkan ampunan dosa, hingga dijauhkan dari siksa api neraka. Apa saja golongan mati syahid dalam Islam beserta keutamaannya?

Mati syahid menjadi impian umat Islam. Mereka adalah orang-orang diberikan kenikmatan tiada tara saat menjalani kehidupan setelah kematian, semenjak dari alam kubur hingga akhirat.

Dalam bahasa Arab, syahid artinya orang yang menyaksikan. Adapun pengertian orang mati syahid yaitu orang yang sebelum meninggal dunia bersaksi dan beriman bahwa tiada Tuhan selain Allah. Setelah mati, dia pun menyaksikan bahwa semua janji Allah adalah benar.

Keutamaan Orang Mati Syahid

Seorang ulama Asy'ariyah, Imam Raghib Al-Asfahani, menyatakan bahwa orang yang syahid akan menyaksikan tiga hal berikut dalam kondisi sakaratul maut.

1. Ia akan menyaksikan para malaikat turun padanya.

Malaikat yang mendatangi orang yang mati syahid lantas berkata:

"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Fushshilat [41]: 30).

2. Ia menyaksikan ganjaran dan kenikmatan surga yang dijanjikan Allah.

Berkaitan dengan hal ini, Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Hadid ayat 19:

"Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka." (QS. Al Hadid: 19)

3. Ia menyaksikan ruh tetap hidup dan berada di sisi Allah

Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 169 seperti berikut:

"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki." (QS Ali Imran: 169)

Di samping itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengabarkan dalam hadis, orang yang meninggal secara syahid diberikan enam keutamaan. Keutamaan orang mati syahid meliputi: ampunan dosa;surga diperlihatkan kepadanya; ia dijaga dari siksa api neraka; mendapatkan mahkota kemuliaan; dinikahkan dengan 72 bidadari; dan diberikan kesempatan memberi syafaat untuk bisa mengeluarkan 70 orang anggota keluarganya dari neraka

Keutamaan orang mat syahid tersebut dijelaskan dalam hadis ini:

"Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan: dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan 72 bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada 70 orang dari keluarganya,” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

10 Golongan Mati Syahid dalam Islam

Anggapan yang selama ini beredar yaitu orang yang mati syahid telah meninggal karena berperang di jalan Allah. Di sisi lain, sebenarnya terdapat sejumlah golongan yang mati syahid, meski tidak disebabkan berperang.

Berikut ini penjelasan mengenai 10 golongan yang mati syahid dalam Islam dan dijanjikan surga oleh Allah subhanahu wa ta'ala:.

1. Orang yang terbunuh perang di jalan Allah

Ketentuan syahid bagi orang yang terbunuh perang di jalan Allah SWT adalah yang paling populer untuk mati syahid di kalangan umat Islam.

Akan tetapi, tidak semua perang dapat dianggap sebagai peperangan jalan Allah. Kategori perang jalan Allah ini sangat ketat dan menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Di sisi lain, banyak juga kelompok radikal yang mengiming-imingi mati syahid untuk melakukan aksi terorisme, misalnya mengebom rumah ibadah hingga tindakan-tindakan ekstremis lainnya yang dianggap perang fi sabilillah.

2. Orang yang meninggal di jalan Allah SWT

Orang yang meninggal di jalan Allah tanpa lewatperang ada banyak kategorinya. Contohnya yaitu orang yang meninggal di perjalanan menuntut ilmu, meninggal di jalan dakwah, meninggal ketika bertugas menegakkan amar makruf nahi mungkar, dan sebagainya.

3. Orang yang senantiasa berdoa agar mati di jalan Allah

Sebagian muslim benar-benar mengejar kematian syahid, namun takdir berkata lain.

Misalnya, panglima Khalid bin Walid yang gagah pemberani, tidak pernah mengalami kekalahan dalam perang, benar-benar bertekad meninggal di medan perang, namun ia malah meninggal karena sakit di ranjang tidurnya.

Karena itu, sebenarnya orang yang senantiasa berdoa agar mati syahid dianggap masuk kategori mati syahid, meskipun ia tidak meninggal di jalan Allah atau di medan perang fi sabilillah.

Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan jujur dari dalam hatinya, maka Allah akan memberinya pahala syahid, meskipun ia meninggal di atas kasur,” (H.R. Muslim).

4. Orang yang meninggal karena wabah penyakit

Ketika ada penduduk yang mati karena wabah, misalnya Covid-19, wabah pes, sampar, flu Spanyol, dan sebagainya, maka kondisi meninggalnya tergolong mati syahid.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mati karena suatu wabah penyakit juga syahid,” (H.R. Muslim).

5. Orang yang mati karena penyakit dalam perutnya

Orang yang meninggal karena ada penyakit di dalam perutnya, maka ia tergolong mati syahid, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang mati karena [ada penyakit] dalam perut maka ia syahid,” (H.R. Muslim).

6. Meninggal karena tenggelam

Seorang muslim yang meninggal karena tenggelam atau terseret arus air juga tergolong syahid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang meninggal [tanpa dibunuh] di jalan Allah dia syahid, siapa yang meninggal karena wabah penyakit tha’un, dia syahid. Siapa yang meninggal karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang meninggal karena tenggelam, dia syahid,” (H.R. Muslim).

7. Orang yang mati tertimpa benda keras

Orang yang meninggal karena tertimpa benda keras, misalnya terkena longsor, terkena reruntuhan bangunan, tertimpa tembok karena gempa, dan sebagainya tergolong mati syahid.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai dengan niatnya. Apa yang kalian ketahui tentang mati Syahid?” Para sahabat menjawab: “Berperang di jalan Allah Maha Perkasa'. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda:

'Mati syahid ada tujuh macam selain berperang di jalan Allah Maha Perkasa: Orang yang mati karena wabah pes adalah syahid, orang yang mati karena sakit [dalam] perut-nya adalah syahid, orang yang mati tenggelam adalah syahid, orang yang mati tertimpa benda keras adalah syahid, orang yang mati karena penyakit lepra adalah syahid, orang yang mati terbakar adalah syahid dan seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahidah,” (H.R. Abu Dawud).

8. Orang yang mati terbakar

Orang yang meninggal karena termasuk mati syahid. Contohnya seseorang meninggal saat rumahnya terbakar, kendaraan meledak, kebakaran karena kecelakaan kerja, dan sebagainya.

9. Perempuan yang meninggal karena kehamilan atau melahirkan

Sebagian besar perempuan tak bisa ikut berperang. Jihad mereka diwujudkan salah satunya dengan mengandung dan melahirkan. Perempuan yang meninggal karena kehamilan atau melahirkan tergolong mati syahid.

10. Orang yang meninggal karena membela diri atau mempertahankan hartanya

Menjaga harta dan menjaga jiwa termasuk perkara utama dalam Islam. Allah jaminan kesyahidan saat mempertahankannya dari ancaman.

Oleh sebab itu, orang yang diserang, dirampok, atau mengalami pencurian, kemudian membela diri hingga meninggal termasuk mati syahid. Allah memberikan keutamaan padanya.


tirto.id - Edusains

Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |