tirto.id - Hari Bumi 2025 yang jatuh pada Selasa, 22 April, menandai peringatan 55 tahun sejak pertama kali diselenggarakan pada 1970. Peringatan tahunan ini menjadi pengingat global akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Peringatan Hari Bumi pertama kali digagas oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada 1970, yang terinspirasi dari demonstrasi mahasiswa dan peristiwa tumpahan minyak besar di Santa Barbara pada 1969.
Dengan tema "Our Power, Our Planet", Hari Bumi 2025 menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Melalui pilihan yang lebih ramah lingkungan, baik oleh individu, organisasi, maupun pemerintah, kita memiliki kekuatan untuk menyelamatkan planet ini dan menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Sejarah Hari Bumi Sedunia
Hari Bumi pertama kali diperingati pada 22 April 1970 di Amerika Serikat sebagai bentuk keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri yang tidak terkendali.
Gagasan ini dicetuskan oleh Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin, yang terinspirasi oleh gerakan mahasiswa anti-perang Vietnam dan bencana tumpahan minyak besar di Santa Barbara pada tahun 1969.
Dalam mewujudkan kampanye ini, Nelson menunjuk Denis Hayes, seorang aktivis muda, sebagai koordinator nasional, yang kemudian mengorganisir aksi protes lingkungan terbesar di AS yang melibatkan lebih dari 20 juta orang.
Keberhasilan Hari Bumi pertama mendorong terbentuknya berbagai kebijakan lingkungan penting di Amerika Serikat, termasuk pendirian Environmental Protection Agency (EPA) dan pengesahan Undang-Undang Udara Bersih, Air Bersih, dan Perlindungan Spesies Terancam Punah.
Dua dekade kemudian, pada 1990, Hari Bumi menjadi peringatan global dengan partisipasi sekitar 200 juta orang di 141 negara. Peringatan ini turut membuka jalan bagi Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (Earth Summit) di Rio de Janeiro pada 1992.
Tema Hari Bumi Sedunia 2025
Hari Bumi Sedunia 2025 mengusung tema besar "Our Power, Our Planet" yang menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif dalam mengatasi krisis lingkungan global.
Tema ini mengajak seluruh elemen masyarakat, individu, organisasi, hingga pemerintah untuk beralih ke energi terbarukan dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Fokus utama dari tema ini ialah mendorong peningkatan produksi energi bersih, seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan pasang surut laut, dengan target melipatgandakan kapasitas energi terbarukan secara global hingga tahun 2030.
Makna Tema Hari Bumi Sedunia 2025
Tema "Our Power, Our Planet" mengusung pesan kuat tentang peran krusial manusia dalam membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan melalui transisi menuju energi terbarukan.
Pemanfaatan energi bersih yang berasal dari sumber daya alam yang terbarukan akan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Dalam menghadapi krisis iklim, seperti perubahan iklim ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan meningkatnya bencana alam, manusia memerlukan solusi yang tidak hanya cepat tetapi juga berkelanjutan.
Hari Bumi 2025 menjadi momen pengingat untuk mempercepat upaya transisi ke energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.
Tujuan Tema Hari Bumi Sedunia 2025
Tema Hari Bumi Sedunia 2025, "Our Power, Our Planet", mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam transisi menuju energi terbarukan.
Tema ini menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif dalam menghadapi krisis iklim yang semakin mendalam.
Individu, organisasi, dan pemerintah diundang untuk membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan, seperti beralih ke sumber energi bersih dan mendukung kebijakan yang berkelanjutan.
tirto.id - Edusains
Kontributor: Astam Mulyana
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Indyra Yasmin