tirto.id - Earth Hour merupakan salah satu cara yang paling populer dilakukan untuk memperingatai Hari Bumi atau Earth Day setiap tanggal 22 April di seluruh dunia. Lantas, apakah ada kegiatan Earth Hour saat Hari Bumi 2025?
Peringatan Hari Bumi 2025 mengusung tema “Our Power, Our Planet” yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah “Kekuatan Kita, Planet Kita”. Tahun ini adalah perayaan Hari Bumi yang ke-55 tahun.
Mengutip laman resmi Earth Day, perayaan Hari Bumi didedikasikan untuk mengedukasi dan memobilisasi masyarakat dalam mengambil tindakan guna mengatasi masalah lingkungan yang sangat penting.
Peringatan Hari Bumi tahun ini akan mengkampanyekan komitmen untuk memanfaatkan energi terbarukan demi membangun masa depan yang sehat, berkelanjutan, adil, dan sejahtera bagi semua orang. Momen ini dimanfaatkan untuk menyerukan agar pembangkitan energi terbarukan secara global ditingkatkan tiga kali lipat pada tahun 2030.
Pada Hari Bumi 2025, sebanyak 192 negara dan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia diperkirakan akan berpartisipasi. Hal ini menunjukkan kekuatan Hari Bumi yang telah berlangsung lama untuk menyatukan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat untuk bekerja sama demi masa depan yang lebih baik.
Apakah Ada Earth Hour di Peringatan Hari Bumi 2025?
Berdasarkan laman World Wildlife Fund(WWF) pada peringatan Hari Bumi 2025 akan dilaksanakan Earth Hour yang ke-19 kali pada Selasa, 22 April 2025 mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB atau selama 60 menit. Earth Hour pada Hari Bumi 2025 mengusung tema “Jam Terbesar untuk Bumi”.
Earth Hour adalah sebuah kampanye global yang diselenggarakan oleh WWF untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim dan pentingnya konservasi energi serta perlindungan lingkungan.
Pada saat Earth Hour, orang-orang, organisasi, dan bahkan gedung-gedung terkenal di seluruh dunia diserukan untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak penting selama satu jam.
Earth Hour pertama kali diadakan di Sydney, Australia, pada tahun 2007, dan sejak itu berkembang menjadi gerakan global yang melibatkan jutaan orang di seluruh penjuru dunia.
Di tahun 2024, ketika kampanye ini mencapai tonggak sejarah 1,5 juta jam. Pada Hari Bumi 2025, WWF menargetkan untuk melebihi rekor itu menjadi 2 juta jam.
Dikutip dari laman Earth Day, Earth Hour bukanlah pemadaman listrik. Ini adalah tindakan sukarela oleh para pesertanya untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap tindakan perubahan yang bermanfaat bagi planet ini.
Bagi banyak bisnis di gedung pencakar langit kota atau di gedung-gedung pemerintah, lampu-lampu dimatikan pada akhir hari kerja di hari Jumat sebelum Earth Hour. Jadi, Earth Hour lebih merupakan pemadaman lampu daripada pemadaman listrik.
Biasanya tidak ada perbedaan dramatis yang langsung terlihat, tetapi lebih kepada peredupan lampu secara bertahap yang dimulai sehari sebelumnya. Banyak landmark utama dan lampu neon yang dimatikan selama satu jam dan hal ini sangat terlihat. Anda mungkin dapat melihat perubahan dramatis di distrik bisnis besar atau di tengara dan bangunan ikonik di seluruh dunia dan di kota Anda.
tirto.id - Edusains
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Indyra Yasmin