tirto.id - Ciri-ciri orang munafik senantiasa ada sejak zaman dulu sampai sekarang. Sebagian isi Al-Qur'an dan hadis bahkan memberikan peringatan mengenai hal. Bagaimana cara mengenali orang munafik berdasarkan dalil sahih?
Dalam Islam, golongan manusia berdasarkan perilakunya terhadap Allah terbagi atas orang beriman (mukmin), orang yang ingkar (kafir), dan orang munafik.
Munafik adalah bahaya laten di tubuh umat Islam. Orang munafik dapat merusak tatanan harmoni pada masyarakat akibat mereka memiliki tindakan dan niat tidak jujur. Mereka juga berpotensi menimbulkan fitnah dan perpecahan pada umat.
Pengertian Orang Munafik
Menurut definisi dari Ibnu Katsir, orang-orang munafik adalah mereka yang memiliki masalah pada kondisi dirinya, pada suatu waktu berada di antara keimanan dan kekufuran, namun lebih dekat pada kekufuran.
Sementara al-Qurthubi menambahkan, orang-orang munafik telah menjelaskan keadaan mereka, menyingkap dinding mereka, dan membongkar kemunafikan mereka bagi orang lain, yang mengira mereka bagian dari orang Islam. Oleh karena itu, ciri orang munafik secara lahiriah lebih dekat kepada kekufuran. Jika hal tersebut diteliti lebih lanjut, bahkan bisa saja mengantarkan mereka tergolong sebagai orang-orang kafir.
Menurut Sayyid Qutb, orang-orang munafik adalah orang-orang yang tidak berkata jujur karena di hati mereka terdapat nifaq (sifat munafik). Hal itu membuat mereka tidak ikhlas dalam urusan akidah.
Ciri-ciri Orang Munafik dalam Islam
Terkait tanda-tanda orang munafik, sebuah hadis sahih menerangkan secara jelas. Hadis tentang orang munafik sebagaimana disabdakan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alai wa sallam berikut:
“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” (HR. Muslim)
Di sisi lain, ciri-ciri orang munafik juga memiliki turunannya. Pada zaman sekarang sifat yang mengarah pada kemunafikan tampak pada hal berikut:
- Memiliki sifat dan sikap suka menipu
- Menipu diri sendiri tanpa disadari
- Memiliki penyakit hati
- Bermuka dua pada suatu urusan.
- Malas menjalankan ibadah.
- Tidak memiliki pendirian yang kuat
- Tidak sabar dalam menghadapi rintangan
- Kerap mengingkari janji
- Sikap lahir dan batinnya berbeda, atau sering berdusta
- Melakukan sumpah palsu
- Orang munafik juga akan berkhianat apabila diberikan kepercayaan. Khianat artinya dalam Islam yaitu menunjukkan sikap tidak setia, tidak jujur, hingga tidak memenuhi komitmennya terhadap amanah.
Dalil tentang Orang Munafik dalam Islam
Dilansir laman Kemenag, dalil-dalil tentang munafik terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis. Berikut beberapa di antaranya:
1. Hadis riwayat Muslim nomor 59
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خ
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati.”
2. Hadis riwayat Muslim nomor 58
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
Artinya: “Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.”
3. Surah An-Nisa ayat 145
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
4. Surah Al Baqarah ayat 14-15
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ , اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Artinya: “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ‘Kami telah beriman’. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, meraka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.’ Allah akan (membalas olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar