tirto.id - Terdapat banyak bahan aktif skincare yang digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit. Agar tidak salah memilih produk, maka Anda pun harus mengenal jenis-jenis bahan aktif dan kegunaannya.
Bahan aktif skincare adalah senyawa atau zat yang ditambahkan ke dalam produk skincare untuk mengatasi masalah tertentu pada kulit. Masalah kulit yang dimaksud bisa berupa jerawat, hiperpigmentasi, atau tanda penuaan seperti keriput dan garis halus.
Di dunia skincare, ada banyak sekali bahan aktif yang bisa membuat kulit tampak lebih cantik dan sehat. Namun, setiap bahan aktif memiliki kemampuan atau manfaatnya masing-masing.
Ibarat obat, Anda harus memilih obat yang tepat agar penyakit bisa segera sembuh, begitu pula dengan bahan aktif dalam skincare. Untuk mengatasi masalah yang terjadi di kulit, Anda harus memilih skincare dengan bahan aktif yang memang menargetkan masalah kulit yang sedang dialami.
14 Bahan Aktif pada Skincare
Mengenal bahan aktif skincare sangat penting agar Anda tidak salah pilih produk dan masalah kulit bisa segera teratasi dengan baik. Lalu, apa saja bahan aktif dalam skincare? Berikut di antaranya:
1. Retinol
Salah satu kandungan aktif skincare yang umum ditemui adalah retinol. Retinol adalah turunan vitamin A yang populer digunakan dalam produk skincare yang bertujuan melawan tanda-tanda penuaan.
Sebagai bahan aktif anti-aging, retinol dikenal dapat meningkatkan produksi kolagen, mempercepat pergantian sel, meratakan tekstur kulit, serta mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan di wajah.
Retinol termasuk bahan yang aman digunakan, tapi tetap waspadai efek samping yang mungkin terjadi, terutama jika Anda termasuk pemula atau baru mau mencoba retinol. Efek sampingnya bisa berupa kulit kemerahan atau mengelupas.
Bagi pemula, disarankan untuk memilih produk retinol dengan kadar rendah, lalu gunakan sekitar 3 hari sekali sebagai permulaan. Jika sudah terbiasa, Anda bisa menambah frekuensi penggunaan retinol sesuai instruksi produk.
2. Retinaldehyde
Retinaldehyde atau retinal juga termasuk turunan vitamin A yang bisa dijumpai di produk skincare. Retinal merupakan bentuk paling aktif dari retinoid (vitamin A) yang dapat digunakan melalui produk OTC (over the counter) alias dijual bebas dan tanpa resep dokter.
Hampir sama seperti retinol, retinaldehyde juga membantu melawan tanda-tanda penuaan, seperti mengurangi kerutan dan garis halus, meratakan warna dan tekstur kulit, bahkan efektif untuk mengatasi jerawat.
Meski memiliki manfaat mirip retinol, retinal diketahui bekerja lebih cepat dibandingkan retinol setelah dioleskan ke kulit. Retinal juga dianggap lebih aman bagi kulit sensitif sekaligus lebih manjur daripada retinol.
3. Vitamin C
Kandungan bahan aktif skincare berikutnya yang juga sangat umum digunakan adalah vitamin C. Bahan aktif yang satu ini sering dijumpai di produk anti-aging dan skincare untuk mencerahkan kulit.
Vitamin C termasuk antioksidan yang mampu meningkatkan pembentukan kolagen dan membuat kulit tampak lebih cerah berseri. Seperti kebanyakan antioksidan, vitamin C dapat menghidrasi kulit, memiliki sifat menenangkan, sekaligus menangkal radikal bebas yang bisa merusak kulit.
4. Vitamin E
Bahan aktif skincare yang juga umum dijumpai dan memiliki manfaat besar untuk kulit adalah vitamin E. Vitamin E termasuk antioksidan yang dapat menghidrasi dan menenangkan kulit, mempercepat penyembuhan jika terjadi kerusakan pada kulit, serta berperan memperkuat skin barrier.
Vitamin E juga dapat membantu melawan tanda penuaan seperti memudarkan garis halus dan dark spot. Vitamin E diketahui memiliki kemampuan photo-protective yang bisa memberikan perlindungan ekstra terhadap sinar UVB matahari.
5. Alpha Hydroxy Acids (AHA)
AHA termasuk bahan aktif pada skincare yang mayoritasnya didapatkan dari tanaman atau buah. AHA dikenal memiliki kemampuan eksfoliasi kimia sehingga dapat mengatasi masalah kulit wajah yang kusam.
Sel kulit yang mati akan menggumpal dan menempel di permukaan kulit. AHA mampu melarutkan ‘lem’ yang membuat sel kulit mati tersebut menempel, lalu mengelupasnya sehingga terlepas dari permukaan kulit.
Menariknya, AHA memiliki manfaat lain seperti menstimulasi produksi kolagen dan menghidrasi kulit. Jadi, tak heran jika AHA kerap dimasukkan ke dalam produk skincare anti-aging.
AHA sendiri bisa ditemukan di skincare dalam bentuk lain, misalnya lactic acid, glycolic acid, malic acid, citric acid, hingga tartaric acid.
6. Beta Hydroxy Acids (BHA)
Sama seperti AHA, BHA juga termasuk bahan aktif skincare yang memiliki kemampuan eksfoliasi. Lalu, apa bedanya dengan AHA?
AHA termasuk asam yang larut dalam air dan bekerja pada permukaan kulit. Sementara itu, BHA adalah asam yang larut dalam minyak dan bekerja dengan cara masuk lebih dalam ke pori-pori untuk mengangkat sel kulit mati maupun menghilangkan sebum berlebih.
Jika AHA sering digunakan untuk produk anti-aging, maka BHA lebih sering digunakan untuk mengatasi jerawat atau kerusakan kulit akibat sinar matahari.
Bentuk lain BHA yang populer digunakan untuk mengatasi jerawat adalah salicylic acid. BHA juga bisa ditemukan dalam bentuk lainnya seperti beta hydroxybutanoic acid, tropic acid, dan trethocanic acid.
7. Niacinamide (Vitamin B3)
Contoh bahan aktif skincare lainnya adalah niacinamide atau nicotinamide. Zat ini termasuk vitamin yang larut air dan tidak diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Oleh karena itu, niacinamide sering dimasukkan ke dalam skincare untuk mendukung kesehatan dan kecantikan kulit.
Niacinamide memiliki banyak manfaat bagi kulit, salah satunya sebagai zat anti-aging yang bisa melawan kerutan dan perubahan warna kulit di wajah. Di sisi lain, niacinamide juga dikenal dapat mencerahkan kulit, mengatasi peradangan dan mengurangi kemerahan, menghidrasi kulit, serta memperkuat skin barrier.
8. Ceramide
Ceramide adalah lipid atau lemak yang dapat ditemukan di dalam kulit. Ceramide juga punya peran penting dalam menjaga skin barrier atau lapisan kulit terluar yang disebut dengan stratum corneum.
Ceramide dapat diibaratkan sebagai mortar yang dapat mengikat dan menyatukan sel-sel kulit untuk membentuk skin barrier. Tanpa ceramide, maka skin barrier kehilangan pengikatnya dan akan rusak sehingga berbahaya bagi kulit.
Ceramide memang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, tapi jumlahnya bisa berkurang karena banyak faktor, salah satunya usia. Oleh karena itu, saat ini banyak skincare dengan bahan aktif ceramide yang membantu menyehatkan kulit dan memperkuat skin barrier.
Ceramide juga bermanfaat untuk mengunci kelembapan kulit, menjaga kulit dari polusi, membuat kulit lebih tahan terhadap bahan kimia atau bahan aktif lain yang berpotensi mengiritasi kulit, melembutkan kulit, mengurangi kemerahan, serta mengurangi tingkat acne-prone pada kulit.
9. Hyaluronic Acid
Contoh bahan aktif skincare lain yang umum terdapat pada produk perawatan kulit adalah hyaluronic acid. Hyaluronic acid adalah molekul alami yang dapat ditemukan di kulit maupun jaringan ikat di dalam tubuh.
Manfaat utama hyaluronic acid adalah untuk menjaga kulit tetap lembap. Senyawa ini mampu mengikat air di dalam sel sehingga menjadi plumpy. Hal inilah yang membuat kulit tampak lembap dan sehat.
Kemampuan hyaluronic acid dalam menjaga kelembaban akan membuat garis halus dan kerutan pada kulit berkurang. Hyaluronic acid juga sangat aman digunakan dan cocok untuk semua jenis kulit.
10. Panthenol
Panthenol adalah provitamin, yaitu suatu zat yang dapat diubah oleh tubuh menjadi vitamin tertentu. Saat digunakan secara topikal atau dioleskan ke kulit, panthenol akan langsung diubah menjadi vitamin B5. Vitamin B5 sendiri bisa mengunci kelembaban, membuat kulit lebih terhidrasi, melembutkan, serta menjaga elastisitas kulit.
Tidak seperti pelembab lain seperti hyaluronic acid, panthenol bisa bertindak sebagai humektan dan emolien sekaligus. Humektan dapat menarik air dan mengikatnya di dalam kulit, sedangkan emolien menutup retakan kulit sehingga dapat mengunci air di dalamnya.
Selain berperan dalam menjaga kelembapan kulit, panthenol juga memiliki sifat antiradang dan penyembuhan luka. Itulah kenapa panthenol kerap ditemukan di produk skincare yang bertujuan mengatasi kerusakan kulit seperti sunburn.
11. Tranexamic Acid
Tranexamic acid termasuk bahan aktif skincare yang dapat membantu mengatasi hiperpigmentasi dan memudarkan bintik hitam. Bahan aktif ini tergolong aman untuk semua jenis kulit dan biasanya dimasukkan dalam skincare berbentuk serum.
Produk yang mengandung tranexamic acid bisa dipadukan dengan skincare lainnya. Namun, pemilik kulit sensitif tetap harus berhati-hati karena zat ini kemungkinan bisa menimbulkan efek samping seperti iritasi, kulit kering, atau mengelupas.
12. Peptida
Bahan aktif pada skincare berikutnya adalah peptida atau polipeptida. Peptida adalah rantai pendek asam amino yang merupakan penyusun protein di dalam kulit.
Bahan aktif peptida dapat merangsang produksi kolagen dan elastin pada kulit, membantu memperkuat skin barrier, memudarkan garis halus di wajah, meningkatkan elastisitas kulit, bahkan mengatasi breakout karena memiliki sifat antimikroba.
13. Titanium Dioxide
Titanium dioxide juga termasuk bahan aktif skincare yang umum digunakan pada tabir surya. Bahan ini dapat melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB, mencegah terjadinya sunburn dan kerusakan kulit jangka panjang akibat sinar matahari.
Poin plus dari titanium dioxide adalah bahan ini tidak mengiritasi kulit sehingga aman digunakan oleh semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif. Selain itu, titanium dioxide juga non-comedogenic sehingga tidak berpotensi menimbulkan jerawat atau breakout.
14. Zinc Oxide
Sama seperti titanium dioxide, zinc oxide juga sering dimasukkan ke dalam tabir surya, terutama physical sunscreen. Zinc oxide mampu memantulkan sinar UVA maupun UVB sehingga dapat bertindak sebagai perisai bagi kulit. Jadi, bahan ini mampu melindungi tanpa merusak kulit.
Tak hanya itu, zinc oxide juga bersifat antimikroba, dapat mengurangi iritasi dan kemerahan, sekaligus mampu melembapkan kulit. Jika Anda memiliki jerawat, pilih tabir surya dengan zinc oxide karena bahan ini juga non-comedogenic.
tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno