tirto.id - Knock sensor adalah salah satu komponen penting yang terdapat pada mobil. Fungsinya sangat penting bagi kendaraan roda empat, terutama keluaran terbaru. Lalu, apa fungsi knock sensor?
Sensor ketukan atau knock sensor berfungsi sebagai pengawas, pendeteksi, sekaligus pelapor sistem pembakaran pada kendaraan. Alat tersebut akan memberikan sinyal khusus ketika mesin mobil memproses bahan bakar minyak (BBM) secara lebih cepat dan menghasilkan suhu lebih tinggi.
Dinukil dari Come and Drive It, istilah detonasi kini juga dipakai sebagai pengganti kata ketukan terhadap mesin. Apa pun sebutannya, proses pembakaran yang terjadi di atas angka normal dan tidak teratur berpotensi merusak mesin.
4 Fungsi Knock Sensor pada Mobil
Kendati komponen kendaraan roda empat ini jarang diperhatikan pengguna, fungsi knock sensor ternyata cukup krusial. Bagaimana tidak? Jika pembakaran berskala tinggi terus-menerus terjadi, mesin pun akan cepat panas.
Pembakaran yang berlebihan juga memunculkan getaran-getaran tidak normal pada mesin. Lantaran berbagai komponen mesin terletak di bagian dalam mobil, Anda membutuhkan knock sensor sebagai indera utama pendengar kasus.
Berikut sejumlah fungsi knock sensor pada mobil yang perlu Anda ketahui.
1. Mendeteksi detonasi
Knock sensor adalah alat yang berfungsi mendeteksi ketukan atau detonasi di mesin. Ketukan ini bisa terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna atau campuran udara-bahan bakar yang terlalu sedikit.
Lokasi sensor dapat bervariasi, tergantung pada desain pabrikan, baik dipasang di blok mesin maupun komponen terkait lainnya. Saat terdeteksi ketukan, knock sensor mengirimkan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit) untuk mengoreksi timing pengapian.
2. Mendeteksi getaran mesin
Ketukan yang disebut pada poin pertama merujuk pula pada getaran mesin yang tak wajar. Getaran ini muncul akibat proses pembakaran lebih tinggi dari angka yang biasanya dikonsumsi kendaraan.
Oleh sebab itu, kadang akan muncul suara berisik dari arah depan mobil akibat kesalahan sistem pembakaran. Jika terjadi, ECU akan menyesuaikan timing pembakaran agar mesin dapat bekerja lebih stabil dan mengurangi risiko kerusakan. Pengemudi bisa mengetahui adanya masalah ini melalui indikator atau sinyal peringatan.
3. Memberikan sinyal kewaspadaan
Cara kerja knock sensor diciptakan untuk menyampaikan kewaspadaan kepada para pengendara mobil. Seandainya sensor itu berbunyi, Anda harus secara cepat memeriksa komponen di bengkel-bengkel tertentu.
Langkah itu dapat menjadi solusi yang tepat, mengingat orang mekanik lebih mengetahui perihal perbaikannya. Adapun rusak yang ditandai knock sensor ini bisa menimbulkan berbagai permasalahan genting lain.
4. Mengoptimalkan performa mesin
Knock sensor berfungsi pula sebagai penjaga performa mesin. Caranya dengan memastikan bahwa waktu pengapian (ignition timing) berjalan tepat.
Ketukan yang terdeteksi memungkinkan ECU menyesuaikan pengapian dan campuran bahan bakar secara real-time sehingga mesin tetap bekerja efisien dan bertenaga.
knock sensor mobil. foto/istockphoto
Cara Kerja Knock Sensor pada Mobil
Mengutip penjelasan M. Firdaus Jauhari dalam Pengantar Sensor Otomotif (2020), cara kerja knock sensor pada mobil adalah mengirim sinyal ke (ECU). Pengiriman sinyal ini dilakukan oleh sensor jika terjadi ketukan mesin, sehingga ECU bertindak sebagai pengontrol tugas berikutnya.
Adapun fungsi knock sensor berlaku menggunakan elemen piezoelectric. Elemen tersebut bisa memunculkan listrik alternating current (AC), tepat saat getaran atau ketukan di bagian dalam blok silinder mesin. Berikut penjelasan lengkap terkait cara kerja knock sensor.
1. Deteksi ketukan dan getaran
Saat mesin mengalami detonasi atau getaran berlebih, elemen piezoelectric dalam knock sensor akan menghasilkan sinyal listrik. Getaran ini terjadi di dalam blok silinder dan langsung dideteksi oleh sensor.
2. Pengiriman sinyal ke ECU
Knock sensor meneruskan sinyal listrik menuju ECU yang merupakan otak elektronik kendaraan. ECU kemudian menganalisis dan memproses data untuk menyesuaikan waktu pengapian serta campuran bahan bakar agar mesin tetap bekerja optimal.
3. Penyesuaian pembakaran oleh ECU
ECU akan memperlambat atau mempercepat waktu pengapian berdasarkan sinyal yang diterima dari knock sensor. Hal ini bertujuan untuk mengurangi detonasi dan mencegah overheating. ECU juga memastikan bahwa mesin tetap bekerja dalam kondisi paling efisien.
4. Tindak lanjut jika sensor terus-menerus aktif
Apabila knock sensor terus mengirimkan sinyal secara berulang, ada dua kemungkinan: sensor bekerja normal karena mendeteksi masalah, atau sensor mengalami kerusakan dan memberikan sinyal palsu. Dalam kedua kondisi, pemeriksaan rutin di bengkel sangat dianjurkan untuk memastikan komponen berfungsi dengan benar.
5. Dampak jika knock sensor rusak
Jika knock sensor tidak berfungsi, ECU tidak akan menerima informasi tentang ketukan atau getaran berlebih. Hal ini bisa berujung pada berbagai masalah, seperti pembakaran tidak sempurna, overheat, penurunan performa mesin, dan konsumsi bahan bakar yang boros.
Selain itu, overheat juga berisiko merusak komponen penting lainnya, seperti piston dan silinder, juga meningkat. Ada pula kasus menurunnya performa mesin kendaraan, kecepatan mobil berkurang, lampu indikator redup-terang, terasa tidak nyaman dipakai, hingga mati mendadak.
tirto.id - Gearbox
Sumber: Fadli Nasrudin
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada