Apa itu Asbabunnuzul: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Macamnya?

4 hours ago 7

tirto.id - Asbabunnuzul adalah alasan dari turunnya ayat pada Al-Qur'an. Apa itu asbabunnuzul dan fungsinya?

Belajar asbabunnuzul suatu ayat sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut membantu dalam memahami ayat hingga mengetahui pada siapa ayat diturunkan.

Penafsiran ayat Al-Qur'an turut terbantu dengan mengetahui asbabunnuzul-nya. Dengan demikian, tafsir ayat tidak dilakukan serampangan dan mencegah seseorang berdusta memakai ayat tersebut. Adapun ancaman bagi orang yang berdusta atas Al-Qur'an yaitu ditempat di neraka saat di akhirat kelak sebagaimana disampaikan hadis berikut:

“Berhati-hatilah dalam berbicara (mengenai diriku), kecuali apa yang telah kalian ketahui, maka barang siapa yang sengaja berdusta atasku maka bersiap-siaplah untuk menempati tempat duduk dari api neraka, dan barang siapa berdusta atas Al-Qur’ān tanpa mempunyai pengetahuan, maka bersiap-siaplah untuk menempati tempat duduk dari api neraka” (HR. Ahmad, at-Tabrani dan at-Tirmizi)

Pengertian Asbabun Nuzul

Asbabunnuzul adalah bentuk idhafah lafal asbab dan nuzul. Asbabunnuzul secara asal usul kata memiliki makna yakni sebab-sebab yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu.

Pengertian asbabunnuzul lebih khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an. Ayat tersebut turun sebagai wahyu yang diterima Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam karena terjadinya suatu peristiwa.

Meskipun demikian, tidak semua ayat dalam kitab suci umat Islam tersebut memiliki asbabunnuzul. Contohnya yaitu ayat-ayat yang mengisahkan para nabi-nabi terdahulu sebelum kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Syekh Muhammad Abdul Azim Az-Zarqani, ulama bidang Al-Qur’an, berpendapat asbabunnuzul merupakan hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat Al-Qur’an yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.

Dilansir laman NU Online, dituliskan bahwa para mufasir Al-Qur’an sepakat bahwa “asbabunnuzul adalah diturunkan ayat Al-Qur’an atas sebuah kejadian untuk mengabadikannya atau menjelaskan hukum atas kejadian tersebut.”

Fungsi Asbabunnuzul

Asbabunnuzul memiliki peran penting dalam kaitannya seseorang memahami ayat Al-Qur’an. Apabila seseorang akan menafsirkan ayat Al-Qur’an, terlebih lagi mencapai pengertian yang baik, memahami asbabunnuzul berkedudukan penting.

Pan Suaidi dalam jurnal Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-Macam, Redaksi dan Urgensi (2016) menuliskan beberapa fungsi tentang pengetahuan asbabunnuzul dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut:

  • Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin, dan agama.
  • Mengetahui asbabunnuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat.
  • Pengetahuan asbabunnuzul dapat mengkhususkan (takhsis) hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah (khusus as-sabab) sebab khusus.
  • Asbabunnuzul dapat membantu memahami apakah ayat berlaku umum atau khusus dan bagaimana penerapannya.
  • Asbabunnuzul mempermudah orang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan, sebab mengetahui turunnya.

Macam-Macam Asbabunnuzul

Macam-macam asbabunnuzul dibagi menjadi dua berdasarkan jumlah ayat yang turun dan sebabnya. Adapun macam-macam asbabunnuzul meliputi dan dengan penjelasan seperti berikut

1. Ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid

Ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid merupakan beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi satu ayat Al-Qur’an. Contoh ayat yang memiliki asbabunnuzul macam ini adalah surah Al-Ikhlas ayat 1-4.

2. Ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid

Ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi turunnya beberapa ayat Al-Qur’an.

Contoh Asbabunnuzul

Contoh asbabunnuzul di antaranya terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 222. Dalam ayat tersebut Allah berfirman:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran,. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah:222)

Mengutip NU Online, Syekh Wahbah Zuhaili melalui Tafsir Al-Munir menyampaikan hadis dari Anas bin Malik terkait hal ini. Anas berkata:

“Di kalangan kaum Yahudi, dulu ada kebiasaan kalau seorang wanita dari kalangan mereka haid, mereka tidak mau menemaninya makan ataupun menggaulinya di dalam rumah. Para sahabat lantas bertanya pada Rasulullah Saw tentang kebiasaan itu, maka Allah menurunkan firman-Nya, 'Mereka bertanya kepadamu tentang haid' (وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ)', kemudian Rasulullah berkata, 'Lakukanlah apa pun selain jimak'." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Beberapa ayat lain yang memiliki asbabunnuzul yaitu surah Al-Kahf ayat 28, surah Ad-Duha ayat 1-3, surah An-Nisa ayat 59, surah Abasa ayat 1-10, hingga Surah Al-Lahab ayat 1-5. Adapun ayat-ayat yang tidak memiliki asbabunnuzul yakni memuat cerita para nabi terdahulu.


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |