Apa Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Liberal atau Parlementer?

3 weeks ago 32

tirto.id - Kelebihan dan kekurangan Demokrasi Liberal menarik untuk disimak, terutama bagi siapa saja yang ingin mempelajari bentuk atau sistem pemerintahan yang pernah berlaku di Indonesia.

Indonesia memulai pemerintahannya dengan sistem Demokrasi Liberal atau Demokrasi Konstitusional pada 17 Agustus 1950 ketika Republik Indonesia Serikat (RIS) dibubarkan dan diganti nama sebagai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Demokrasi Liberal atau Parlementer merupakan sistem pemerintahan yang melindungi hak warga negara secara konstitusional dari orang-orang yang menjabat di pemerintahan. Lantas, apa kelebihan dan kekurangan Demokrasi Liberal?

Kelebihan Demokrasi Liberal

Demokrasi Liberal punya beberapa keunggulan atau kelebihan dari sistem pemerintahan yang lain. Adapun kelebihan Demokrasi Liberal adalah sebagai berikut:

1. Rakyat Berpengaruh

Hak rakyat pada sistem Demokrasi Liberal diutamakan, termasuk terkait suara atau pendapatnya. Dengan begitu, pada sistem pemerintahan ini rakyat punya pengaruh penting yang tentunya harus didengar oleh para pejabat pemerintahan.

Rizanur dalam Sistem dan Dinamika Demokrasi di Indonesia: PPKn Kelas XI (2020, hlm. 2) menerangkan bahwa sistem ini membatasi pemerintahan agar tak sewenang-wenang terhadap warga. Pembatasan tersebut dibatasi oleh yang namanya konstitusi.

2. Pengawasan Lebih Baik

Parlemen hadir sebagai wakil rakyat yang tentunya musti mengawasi pemerintahan dengan baik. Dengan begitu, individu di negara bisa terlindungi lantaran pengawasan selalu dilakukan.

3. Pembuatan Kebijakan Singkat

Lembaga eksekutif dan legislatif negara bisa dengan cepat merumuskan kebijakan. Penyebabnya, kedua belah pihak berada dalam naungan koalisi atau bahkan satu partai politik.

4. Jelasnya Tanggung Jawab dan Kebijakan

Keterangan mengenai kinerja perlu dipublikasi ketika sistem ini digunakan. Dengan begitu, tanggung jawab dalam pelaksanaannya bisa dilihat publik.

Kekurangan Demokrasi Liberal

Dibandingkan dengan kelebihannya, kekurangan demokrasi liberal hanya mencakup tiga poin saja. Adapun kekurangan sistem Demokrasi Liberal adalah sebagai berikut:

1. Kabinet Mudah Bubar

Kelemahan Demokrasi Liberal yang pertama ialah kabinet mudah bubar. Peristiwa ini dilihat dari silih bergantinya kabinet mulai tahun 1950 sampai 1959. Penyebabnya adalah rakyat yang dapat bebas bersuara, termasuk terkait opininya mengenai ketidakpercayaan terhadap kabinet.

2. Sulit Berhasil Mencapai Tujuan

Berikutnya, kekurangan sistem Demokrasi Liberal adalah sulit berhasil mencapai tujuan. Keadaan yang meliputi Demokrasi Liberal adalah munculnya banyak partai. Selain menguntungkan bagi peserta, persaingan ternyata juga malah semakin sulit. Bahkan, bisa saja terjadi senggolan-senggolan politik.

Berdasarkan catatan Nansy Rahman dalam Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa Demokrasi Liberal: Sejarah Indonesia Kelas XII (2020, hlm. 23), masa sistem pemerintahan ini digambarkan lewat banyaknya partai yang berebut kekuasaan.

3. Parlemen Disalahgunakan

Kelemahan Demokrasi Liberal yang terakhir adalah parlemen disalahgunakan. Demokrasi Liberal punya kekurangan lain ketika parlemen digunakan sebagai ajang kaderisasi. Riwayat mereka yang pernah menjabat di sini nantinya disalahgunakan untuk melamar di jabatan eksekutif lain, misalnya menteri.


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |