Arti Al Karim dalam Asmaul Husna beserta Dalil Quran & Maknanya

5 hours ago 6

tirto.id - Arti Al Karim dalam Asmaul Husna dijelaskan dalam Al-Quran. Dalil tentang Al Karim di antaranya sebagaimana terkandung dalam Surah An Naml dan Surah Al Infitar. Lantas, apa arti Al Karim?

Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan Asmaul Husna. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid.

Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dikutip dari NU Online, Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya adalah sebagai doa.

Apa Arti Al Karim dalam Asmaul Husnah?

Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Karim. Asmaul Husna Al Karim artinya yaitu Yang Maha Mulia.

Al Karim artinya seturut akar kata dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa makna lain, seperti yang mulia, besar, pikiran luas, murah hati, suka memberi, dermawan yang sangat dihargai, dihormati, dihargai, dinilai luar biasa, berharga, bernilai, langka, produktif, dan menghasilkan.

Arti Al Karim secara sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Dzat Yang Maha Mulia yang dapat memuliakan makhlukNya dengan memberikan kesenangan dan kelapangan.

Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, Al-Karim adalah salah satu sifat Allah SWT yang memberikan gambaran bahwa Dia adalah Zat Yang Maha Memuliakan makhluk-Nya karena hanya Allah-lah yang menyandang sifat itu. Artinya, selain Allah SWT sejatinya tidak berharga sama sekali. Namun, karena Allah SWT memuliakan makhluk-Nya maka makhluk-makhluk tersebut menjadi mulia juga.

Dalil Asmaul Husna Al Karim dalam Al Quran

Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al Karim ditampilkan beberapa kali di dalam Al Quran. Adapun sejumlah contoh dalil tentang Al Karim seperti dalam Surah An Naml ayat 40 dan Surah Al Infitar ayat 6.

1. Dalil Al Karim di Surah An Naml Ayat 40

قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ - ٤٠

Arab latin:

Qālallażī 'indahụ 'ilmum minal-kitābi ana ātīka bihī qabla ay yartadda ilaika ṭarfuk, fa lammā ra`āhu mustaqirran 'indahụ qāla hāżā min faḍli rabbī, liyabluwanī a asykuru am akfur, wa man syakara fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbī ganiyyung karīm.

Artinya:

“Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.’ Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).’ Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia,” (QS. An Naml [27]:40).

2. Dalil Al Karim di Surah Al Infitar Ayat 6

يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيْمِۙ - ٦

Arab latin:

Yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm.

Artinya:

“Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia,” (QS. Al Infitar [82]:6).

Makna Membaca Asmaul Husna Al Karim

Setelah mengetahui apa arti Al Karim dan dalil tentang Al Karim, tidak ada salahnya untuk mengetahui makna dari membaca Asmaul Husna tersebut.

Asmaul Husna Al Karim dapat dijadikan sebagai wirid dan dzikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya.

Selain dijadikan sebagai wirid dan dzikir, Asmaul Husna Al Karim juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain.

Pengamalan Asmaul Husna Al Karim dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai sifat seperti selalu bertakwa kepada Allah SWT, memuliakan makhluk-makhluk lain, rendah hati dan menghindari sifat sombong serta angkuh.


tirto.id - Edusains

Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ibnu Azis

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |