Asal Usul Mengapa Jepang Dijuluki sebagai Negeri Matahari Terbit

2 hours ago 2

tirto.id - Negara Matahari Terbit adalah julukan negara Jepang yang mulai digunakan pada permulaan abad ke-6. Tidak sekedar julukan belaka, Negara Matahari Terbit bagi Jepang memuat syarat sejarah, asal-usul, hingga kepercayaan.

Lantas, kenapa Jepang disebut Negara Matahari Terbit? Siapa orang yang pertama kali memberi julukan Negara Matahari Terbit kepada Jepang? Bagaimana sejarah julukan Negara Matahari Terbit Jepang?

Jepang merupakan negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Wilayah Jepang membujur dari Kepulauan Kuril di utara hingga Kepulauan Ryukyu di selatan dengan luas mencapai 377. 727km². Beberapa pulau utama Jepang seperti Hokkaido, Honshu (Hansyu), Kyushu, dan Shikoku.

Selain terkenal karena kemajuannya, Jepang juga populer sebagai negara dengan banyak julukan mulai Dai Nippon (matahari terbit), Macan Asia (kekuatan asia), Sakura, hingga The Four Roses of Japan (dibayang-bayangi oleh empat bencana meliputi tsunami, banjir, gempa, dan angin topan).

Asal Usul Julukan Negeri Matahari Terbit

Negara JepangNegara Jepang. foto/istockphoto

Julukan Negara Matahari Terbit tidak dapat dilepaskan dari Amaterasu, Dewi Matahari dalam kisah mitologi Jepang. Amaterasu menjadi salah satu dewa paling dihormati dalam kepercayaan Shintoisme, agama tradisional Jepang sekaligus dianggap sebagai leluhur keluarga kekaisaran.

Amaterasu adalah putri dari Dewa Kematian, Izanagi dan Izanami. Berdasarkan Kojiki atau "Chronicle of ancient facts" (712 M) yang disusun Hieda no Are, Amaterasu lahir dari mata kiri Izanagi seusai kembali dari kematian.

Dalam versi lain dari The Nihon Shoki atau Chronicles of Japan yang disusun pada 720 M, Amaterasu dilahirkan Izanagi dan Izanami setelah mereka menciptakan kepulauan, laut, sungai, gunung, dan tanaman.

Namun karena kemegahannya yang sedemikian rupa, Amaterasu dikirim ke surga untuk mengatur urusan surgawi. Dewa Matahari kemudian disebut sebagai Amaterasu no Okami atau "great divinity who lights up the sky (Dewa Agung yang menerangi langit)".

Negara JepangNegara Jepang. foto/istockphoto

Dalam semua teks kuno, dinyatakan bahwa kaisar Jepang adalah keturunan Amaterasu. Sang Dewi Matahari membawa cucunya Ninigi turun ke bumi untuk memerintah.

Amaterasu juga mempercayakan tiga harta karun kepada Ninigi yang kelak diwariskan untuk cucunya, Jinmu, kaisar pertama Jepang. Oleh sebab itu, Amaterasu menempati sebagai dewa yang sangat penting dalam sejarah Jepang.

Di sisi lain, dalam kepercayaan Budha, agama mayoritas penduduk Jepang selain Shinto, bintang matahari memiliki tempat istimewa.

Bintang matahari yang dilekatkan dengan sosok Sakyamuni, Buddha yang menjelma menjadi makhluk yang mulia dan bercahaya.

Di Jepang, Buddha yang menerangi disebut dengan Dainichi Nyorai atau Matahari Agung, dewa tertinggi dari sekte Shingon. Dengan begitu, matahari adalah simbol penting dalam sejarah Jepang sekaligus berkaitan dua agama utama, Shinto dan Buddha.

Sejarah Penamaan Negeri Matahari Terbit

Negara JepangNegara Jepang. foto/istockphoto

Semenjak abad ke-1, Kekaisaran Tiongkok menyebut Jepang dengan sebutan “wa” yang berarti kerdil atau tunduk. Dalam sebuah sumber dijelaskan, wa adalah kelompok etnis yang tinggal di Jepang pada periode Tiga Kerajaan (220 - 280 M).

Selain wa, Kekaisaran Tiongkok juga memberikan beberapa sebutan kepada Jepang seperti dari Hi izuri tokoro (negara tempat matahari terbit), Hi no moto (negara asal matahari), dan Hi-takami no kuni (negara tempat matahari terlihat tinggi).

Mendengar berbagai sebutan dari Kekaisaran Tiongkok, Pangeran Shôtoku (574 - 622 M) menggantinya dengan istilah dalam bahasa Jepang yaitu Nihon atau Nippon yang "asal mula matahari” atau “negeri matahari terbit”.

Istilah Nihon pertama kali digunakan Pangeran Shôtoku dalam surat yang dikirim kepada Kaisar Tiongkok Yang de Sui pada 608. Surat itu di antaranya berisi, "Anak Surga di negara tempat matahari terbit mengirim surat kepada Anak Surga di negara tempat matahari terbenam."

Semenjak itu, istilah Nihon atau Nippon digunakan orang Jepang untuk menyebut identitas negaranya, bahkan sampai sekarang. Julukan Negara Matahari Terbit bagi masyarakat Jepang adalah sumber kebahagian yang melambangkan posisi unik mereka di dunia.

Matahari terbit adalah lambang bagi harapan, pembaruan, dan masa depan cerah, nilai-nilai yang serasi serta melekat dalam masyarakat Jepang.

Di sisi lain, dalam bendera Jepang yang dikenal sebagai Nisshoki atau Hinomaru, lingkaran merah di bagian tengah melambangkan matahari. Hal ini menginterpretasikan, pentingnya keberadaan matahari bagi Jepang.


tirto.id - Edusains

Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |